-Congratulation (SPESIAL PART)

186 13 1
                                    

"Jika kamu tau... Aku mendekatimu bukan karena kemauanku sendiri. Tapi karena takdir yang menyuruhku untuk mendekatimu, hingga sebuah lingkaran cinta mengikat kita berdua"

Happy reading...

.

.

.

Kini sudah berakhir Deven dan teman-teman menempuh jenjang menjadi mahasiswa maupun mahasiswi di kampus mereka masing-masing. Mereka sudah berjaya menempuh jenjang S1 dan meraih impian mereka tersendiri.

Diantara mereka bahkan sudah ada yang menempuh hubungan yang lebih jauh, yaitu menikah. Kevin dan Ara, serta Rangga dan Eliza sudah berhasil menempuh hubungan yang lebih serius.

Zahra berniat melakukan reuni bersama di rumah Ara, sebab Ara menginginkan mereka main ke rumahnya.

Hari ini mereka sedang bersantai di ruang tamu. Siapa yang tidak suka dengan weekend? Pasti banyak yang menginginkan hari itu segera tiba. Entah sejak kapan ide jail Ara terlintas di otaknya dan korbannya adalah suaminya sendiri.

"Kevin..."

Kevin yang sedang bersantai pun menoleh ke arah sang istri yang memanggil namanya dengan nada manja.

"Kenapa, sayang?"

"Aku kan tadi nonton drakor sama Zahra... nah terus aku liat yang cowok itu nampar temennya. Kamu mau nggak praktekin itu?" sontak Kevin tersedak makanannya.

"Ra, lo gila ya? Masa lo nyuruh dia buat ngikutin drama yang lo tonton," ujar Eliza.

"Cobain dulu deh... please ya?" Ara memasang aegyo (muka lucu) di hadapan Kevin. Kevin mau tak mau harus menuruti permintaan gila sang istri. Karena jika dia menolak sudah pasti akan ada tanda-tanda kiamat kubro di hidup Kevin.

"I-iya deh, yang. Tapi sama Rangga ya?" Rangga yang sedang minum sontak menyemburkan minuman tersebut dan sedikit mengenai wajah tampan Reza.

"Bangsat." gumam Reza seraya memejamkan matanya dan menahan emosinya, lalu membersihkan wajahnya menggunakan selembar tissue.

"Kok sama gue?!"

"Please Ngga bantuin gue, detik-detik mendekati maut nih kalo gue nggak ngabulin," bisik Kevin.

"Ih... Rangga masa nggak mau sih? Kasihan tuh Ara," timpal Zahra ikut mengompori.

"Lagian ada-ada aja kemauan lo," kesalnya.

"Udah ayo! Protes mulu lo, lebih cepat lebih baik."

Kevin menarik tangan Rangga untuk berdiri berhadapan dengannya. Mereka yang menyaksikan sudah siap sedia melihat drama yang di sutradara'i oleh Ara.

"Action!"

Semua orang terkejut ketika Kevin benar-benar menampar pipi kanan Rangga. Mereka semua antara ingin tertawa dan iba kepada sahabat mereka.

DEVEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang