-5. Acara keluarga

442 40 0
                                    

Pagi ini kelas Deven ada pelajaran tambahan yaitu kimia. Deven, Rangga, Kevin dan Reza berangkat lebih awal dan hari ini kelas Zahra ada praktek di laboratorium.

Deven pagi ini berangkat tanpa ditemani ketiga sahabatnya. Sampai sekolah ia berjalan ke koridor sekolah ia lupa membawa buku kimia, Deven melihat wanita yang kemarin ngajak dirinya pulang bareng-Zahra

"Hai Dev" Deven berjalan mendekati Zahra yang sedang mengobrol sama Katya, Eliza ama Ara

"Lo gak masuk kelas? Kan setau gue kelas lo ada jam tambahan" Zahra melihat Deven yang sedang menatapnya

"Nanti" Zahra mengode sahabatnya agar masuk ke kelas dan untung sahabatnya peka, mereka langsung meninggalkan Zahra berdua dengan Deven

"Oh, eh nanti jangan lupa ya, eh tau gak ternyata Papa ngundang lo itu supaya gue ada pasangan diacara keluarga dan Papa mau lebih kenal deket sama lo, kan selama ini Papa kira gue emang ga pernah sedeket ini sama cowo dan emang bener kalo gue ga pernah deket sama cowo, kecuali lo hehe" Deven hanya menatap santai wajah Zahra yang sedari tadi banyak berbicara

"Ga peduli ya? Hehe cuma ngasih tau aja" Zahra menyengir kuda, Deven sungguh berasa dibuat bahagia dengan sosok Zahra yang bawel, Deven melontarkan senyumnya pada Zahra, Zahra membulatkan matanya saat melihat Deven tersenyum

Deven teringat jika dia harus meminjam buku kimia milik Zahra yang pinjam kemarin

"Zah"

"Kenapa" Zahra mengedipkan matanya, saat dari tadi ia membulatkan matanya

"Buku kimia" Zahra mengeluarkan buku kimianya dari tasnya dan memberikan pada Deven

"Lo ada jam tambahan Bu Ratna?" Deven mengangguk

"Oh yaudah lo bawa aja dulu" Deven mengangguk pelan dan kembali ke kelas

°°°

Zahra berlari ke dalam kelas, meletakkan tasnya dimeja dan memegang pinggiran kepalanya dengan kedua tangannya, tak lupa ia senyum senyum gajelas

"Kalo kaya gini ma pasti gara gara my prince-nya dan itu pasti" Eliza duduk di samping Zahra

"Kenapa sih?" Katya menggeser bokong Eliza "Santai aja yang geser"

Zahra menceritakan kejadian yang tadi dia bareng sama Deven. Ekspresi mereka bertiga hanya ketawa dan geleng geleng kepala, melihat sahabatnya yang sepertinya mulai ada rasa dengan cowo es

"Ga salah lagi, ini bukan penasaran tapi perasaan sayang" Katya mengusap rambut belakang Zahra

"Engga! Gue ga ada perasaan, eh maksud gue, belom ada perasaan, kalo ada ya berarti itu udah nasib"

"Nasib apa takdir?" goda Eliza

"Ga jelas lo, eh Ra kok diem aja" Ara hanya lesu dari tadi, ya walau tadi ikut ketawa sama geleng geleng

"Gue laper" Ara memegangi perutnya

"Tahan, abis ini ada praktek, sabar Ara kuh" Eliza menoel dagu Ara, Ara hanya memajukan bibirnya, meratapi nasibnya yang kelaparan dan boleh makan saat praktek selesai

°°°

"Eh, kelas sebelah ada praktek ya? Tadinya gue mau ngintip eh malah ada jam tambahan" ucap Kevin yang sedang memakan roti coklat yang diberi oleh Keifal temen sekelasnya

"Emang mau ngintip siapa lo semut?" ucap Rangga yang sedang melihat luar cendela

"Bebeb Ara dong" ucapnya disela sela mengunyah "Nasib lagi ga baik"

"Nanti ke Basecamp yuk" ajak Reza, tenang mereka anak baik baik, mereka bikin basecamp dari mobil. Maksudnya Ayah Reza punya mobil dan itu udah ga layak di pakai, nah saat itu Rangga punya pikiran untuk membuat kamar di dalam mobil dan jadilah kamar di dalam mobil tersebut. Mereka membuatnya dari kelas 5 SD dan itu mobil tersebut ditaruh di belakang rumah Deven, yang cukup luas

DEVEN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang