"Arezzz! Anrezz! Anrezz!" Teriakan para supporter di pinggir jalan raya yang kini tlah sepi membuat semangat anrez kembali membara.
Sekarang tepat pukul 23.00 WIB. Sebentar lagi anrez akan adu kecepatan motornya dengan rio, lawannya di area balap motor khusus.
"Rio! Rio! Rio! Ayo rio lo pasti menang! Kalahin anrez!" Teriakan supporter rio pun tak kalah banyak dengan suporter anrez.
Mereka berdua kini tengah duduk di motor ninja nya masing-masing.
Anrez sudah menunggangi si blacky motor hitam kesayangannya. Dan rio pun juga tlah menaiki motor sport miliknya.
Seorang wanita seksi berjalan lenggak -lenggok bak model di atas catwalk.
Wanita itu berjalan di tengah. Di samping kanan dan kirinya sudah ada anrez dan rio.
Anrez menyalakan mesin motornya. Men-starter dengan kuat hingga asap pun mengebul kemana-mana.
Teriakan para supporter pun makin terdengar ramai.
Rio tak mau kalah ia juga menyalakan mesin motornya. Mengambil persiapan dan memikirkan beberapa strategi untuk menang.
"Kalo lo kalah, motor kesayangan lo itu jadi milik gue!" Ucap rio di balik helm full face yang berada di kepalanya.
Di balik helm full face, anrez tersenyum sinis.
"Gampang itu mah! Tapi kalo gue yang menang, kerjain pr sejarah gue salama sebulan! Deal?" Tanya anrez menatap rio.
"Oke! Lets see! Gue gak akan biarin lo menang!" Tantangnya.
"Nantang anrez ceritanya? Oke kalo gitu!" Ujarnya kemudian kembali mengalihkan pandangannya ke depan.
Rio pun juga begitu.
Wanita seksi itu pun mengangkat bendera kotak-kotak dengan tinggi.
Kemudian menurunkannya menjadi seperti posisi lancang depan.
Wanita itu masih tetap memegang bendera itu kuat kuat.
Hingga dia teriak sambil berhitung.
"1......2......3!" Hitungnya di barengi bendera kotak ia lempar ke belakang.
Saat itu pula anrez melajukan motornya sekencang yang ia bisa. Ia bersyukur karna motornya baru ia upgrade tadi sore sehabis pulang dari rumah varo jadi akan jauh dua kali lipat lebih cepat.
Anrrz melirik kaca spionnya. Terlihat rio yang berusaha mendahuluinya.
Anrez juga memiliki strategi yang mempan banget di setiap pertandingan balapnya.
Begitu pula sekarang. Rio makin terlihat jauh. Anrez tersenyum sinis.
"Dasar lamban! Gede omong doang nantangin gue! Lewatin gue aja belom mampu lo!" Ejek anrez masih tetap fokus dengan motornya.
Rio makin tertinggal jauh.
"Gak! Bukan ini yang gue mau! Pokoknya gue harus bisa ngalahin si bekatan itu di pertandingan kini!" Ucap rio menyemangati dirinya sendiri.
Rio menaikkan speed kecepatanyya hingga yang teratas. Ia masa bodo dengan peraturan lalu lintas.
Bagi rio dan anrez Peraturan di buat untuk di langgar! Jika bukan orang ganteng seperti kita yang melanggarnya. Lalu apa tugas seorang polisi! Hanya memakan gaji buta.
Itu yang slalu di katakan rio dan anrez saat mereka dulu masih teman dan bukan lawan.
Sekarang keadaan sudah berbeda mereka bukan lagi teman melainkan lawan.
Terlihat dari kaca spion anrez. Rio mulai mendekatinya dengan cepat.
Anrez tak mau membuang kesempatan. Ia trus melaju hingga sampai di garis finish.
Tepuk tangan meriah yang menjadi sambutan anrez ketika motornya melewati garis finish.
Teriakan nama anrez sangat menggema di mana-mana.
Lagi dan lagi anrez tersenyum sinis setelah melihat motor rio baru memasuki garis finish setelah anrez melepas helm full facenya.
"What's up rio?! Lo kalah lagi! Jangan lupa ya. Kesepakatan kita. Besok gua kasih pr sejarah gue. Gue cabut dulu dah malem!" Ucap anrez segera.
Rio yang baru turun dari motornya hanya bisa menatap anrez sinis.
Anrez sebaliknya ia sangat senang melihat lawannya itu kalah.
Itu berarti ia akan slalu mendapatkan jabatan king race di setiap pertandingannya. Kali ini pun sama..
"Anrez lo bener-bener raja jalanan! Lo bisa nguasain jalanan secepat itu man! Gua bangga banget!" Ucap keenan seraya berjalan mendekati anrez.
Ucapan selamat dan segala sanjungan dan ke kaguman tlah anrez dapatkan kini.
Sekarang waktunya anrez pulang. Jam di tangan kirinya menunjukann pukul 24.00 WIB. Ini sudah larut jika ibundanya mengetahuinya.
Anrez pamit ke teman-temannya lalu beralih pada rio.
"Gue balik dulu man, lo jangan gitu dong mukanya. Lo kan jelek jadi tambah jelek ntr man! Hahahaha!" Tawa anrez sangat menggelegar.
Anrez segera menaiki si blacky. Memakai hlm full facenya. Menyalakan mesin motor lalu melesat meninggalkan rio dan semua teman yang mendukungnya.
Di lain sisi, masih di tempat yang sama.
Terlihat dari kejauhan ada seorang wanita yang sedang memperhatikan ke kerumunan orang orang yang masih berteriak menyerukan nama anrez.
Di balik kaca mobilnya. Wanita itu hanya bisa tersenyum.
Kemudian ia bergumam pelan.
"Kan. Gue bilang juga apa! Pasti dia balapan lagi. Liatin aja besok langsung gue adu in bunda! Rasain nanti amukan bunda"
Ucap wanita itu lalu kembali melajukan mobilnya. Bergabung di antara mobil-mobil lain di jakarta yang bersama menghadapi kemacetan yang sudah sangat biasa ini.
%%%
Habis.
Guys apakabar klean semua?
Semoga baik ya hihi. Tetep stay safe and healty ya semua.
Selamat natal juga bagi kalian yang merayakannya. Maap telat ya hihi.
Gimana bab ke enam ini?
Seru or ngebosenin.
Pokoknya komen aja ya. Hihi)
Menurut kalian siapa sih cewek yang lagi mantau anrez dari kejauhan.
Mau tau? Tunggu part selanjutnya yaa wkwk.
Makasi buat kalian yang udah mampir:)
Ceuceu berdakwah:
"Jangan lupa tersenyum, bersyukur dan sabar hari ini:)"
Love you all:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝙸 𝙼 𝙿 𝙴 𝚁 𝙵 𝙴 𝙲 𝚃 𝙸 𝙾 𝙽 𝚂
FanfictionMungkin nggak ya, kalo misalnya batu sama batu bakal nyatu? Hm, nunggu ada yang bisa kuras air laut pake gayung kali yaa?? Pengen deh rasanya uwu-uwuan kek orang-orang, tapi apalah daya gue yang masih mendem cinta masa kecil ke tetangga kurang asem...