Aseeqq dah double up nih jangan lupa komen dan bintang nya yaa,
Love you all, enjoyyyeedd:))
***
"Tiara!"
"Lo ngapain?! Sini-sinii!" Tarik Rio yang langsung memotong teriakan Tiara.
Tiara tanpa melakukan perlawanan apapun di bawa tarik oleh Rio ke dalam mobil, mobil yang entah dari mana Rio bawa.
Saat sudah di dalam mobil Tiara akhirnya sadar, ketika suara gledek petir terdengar keras.
Tiara langsung menutup kedua telinganya saking ketakutannya.
Rio yang melihat itu langsung memberikan jaketnya untuk Tiara.
"Lo takut?"
Tiara menoleh, seraya menghapus air matanya cepat dan menghentikan isakannya tadi.
"Tau dari mana Lo! Jangan sok tau!" Elak Tiara.
"Yaelah, Lo ga inget waktu itu Lo ketakutan banget, pas di parkiran! Yang Lo marah-marah terus sama gue, gue pun ga tau sebab nya kenapa!" Ucap Rio.
Tiara memutar kembali otaknya, yah Tiara ingat. Tetapi Tiara tidak peduli tentang itu sekarang yang Tiara pedulikan sekarang adalah mamahnya.
"Rio jalanin mobilnya! Rio kejar taksi itu, nyokap gue ada di dalamnya gue harus ngejelasin semuanya dulu, jangan sampai nyokap gue pergi lagi untuk waktu yang lama! Rio!" Teriak Tiara yang langsung menggoyangkan lengan Rio.
Rio jadi kewalahan sendiri. "Tiara! Gue minta tenangin dulu diri Lo! Ini masih hujan Tiara! Gue gak bisa bawa mobil dalam kondisi kayak gini!"
Tiara marah, ia menoleh ke arah Rio. "Kalo emang Lo gak bisa bawa
Mobil, gue lebih baik turun dan ngejar nyokap gue sendiri" ucap Tiara yang langsung membuka pintu mobil."Tiara, Tiara tunggu! Lo mau kemana ini masih hujan!"
"Oke oke! Kita kejar nyokap Lo!" Pasrah Rio akhirnya.
Dalam hujan yang sedang deras-derasnya mengguyur bumi ini, Rio akhirnya memutuskan untuk mulai melajukan mobil yang tadi ia terima dari citra. Mobil yang semula di kendarai oleh kedua teman citra di parkiran samping sekolah SMA wisma Wijaya.
Rio menjalankan mobilnya pelan. Ia memang tak pernah membawa mobil dalam kondisi hujan yang sangat deras seperti ini.
"Rio cepet! Gas lagi mobilnya, itu tuh, tuh! Itu taksi nyokap gue! Cepet kejar!" Geram Tiara kesal yang langsung menggoyangkan lengan Rio.
"Iya Tiara! Ini juga udah cepet—"
"Tunggu, itu kenapa taksi nyokap gue tiba-tiba hilang, Rio! Tadi taksi nyokap gue ke arah sini kan! Iya kan! Kenapa sekarang gak keliatan lagi!" Teriak Tiara yang tiba-tiba langsung panik.
Tiara menjadi frustasi sendiri setelah kehilangan jejak taksi sang mamah, hujan semakin deras, jalanan yang Rio ambil pun juga semakin jauh dari jalanan raya.
Taksi mamah Tiara tadi yang Rio ikuti menuntun mobilnya ke arah luar Jakarta.
Rio menjadi celingukan sendiri. "Tiara! Ini kita dimana? Ini arah puncak Tiara! Kita harus balik!"
Tiara yang mendengar kata balik pun menjadi gusar. "Sebelum gue ketemu nyokap gue! Gue gak mau pulang dulu. Sebelum gue jelasin semuanya, gue gak akan pernah mau pulang ke rumah!" Tolak Tiara mentah-mentah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝙸 𝙼 𝙿 𝙴 𝚁 𝙵 𝙴 𝙲 𝚃 𝙸 𝙾 𝙽 𝚂
FanficMungkin nggak ya, kalo misalnya batu sama batu bakal nyatu? Hm, nunggu ada yang bisa kuras air laut pake gayung kali yaa?? Pengen deh rasanya uwu-uwuan kek orang-orang, tapi apalah daya gue yang masih mendem cinta masa kecil ke tetangga kurang asem...