Mau publish ngejadwal mulai sekarang, biar bisa belajar konsisten hehe
.
.
Jangan lupa star starnya
.
Mau liat Anrez pake seragam ga?Swipe up sampe akhir ya hihi
***
"Ra bangun! Tiaraa bangunn" Ucap seseorang dengan lembut.
Tiara sedikit terkejut mendengar suara itu yang membuatnya langsung tersadar.
Perlahan Tiara membuka matanya, Walaupun sedikit terasa berat tapi Tiara tetap membuka matanya.
"Aaaaawww...."
Tiara tersadar. Ia langsung memegangi pelipisnya.
Rasa sakit dan nyeri yang menyerang membuat Tiara meringis kesakitan.Tiara mengedarkan pandangannya dari langit-langit kamar ke seseorang yang berdiri di sebelahnya.
"Anrez?"
Anrez pun yang mendengar namanya di panggil menoleh.
"Iya! Ini gue, Lo gapapa?" Tanya Anrez cemas.
Tiara mencoba untuk bangun dari tidurnya.
"Eh, jangan bangun dulu! Lo masih perlu istirahat!" Larang Anrez yang langsung membantu Tiara merebahkan tubuhnya lagi di kasur UKS.
"Gue gapapa kok! Cuman Nyeri dikit nih pipi." Jawab Tiara yang membangunkan dirinya lagi dari posisi telentang nya.
Anrez yang melihat itu seketika langsung menggeleng kuat.
"Udah apa tiduran aja! Bandel banget dah!" Kesal Anrez yang langsung merebahkan dirinya kembali ke kasur.
Tiara tak bisa lagi menolak. Ia hanya mengangguk pasrah sambil mengerucutkan bibirnya dan merebahkan badannya kembali.
"Gue dimana dah?" Tanya Tiara bingung.
Anrez pun duduk di kursi yang sudah di sediakan di dalam UKS.
"Menurut Lo ini dimana?" Tanya Anrez sarkas.
"Pipi gue kenapa ini? Kok sakit! Kaca mana kaca?!"
Belum juga Tiara menjawab pertanyaan Anrez. Ia malah heboh sendiri selepas tangannya menekan-nekan salah satu pipinya yang terasa nyeri.
"Sempet-sempetnya ngaca lagi lu!" Heran Anrez tapi tetap membawakan kaca kecil di meja Deket obat-obatan.
Tanpa banyak omong, Tiara mengambil kasar kaca di tangan Anrez lalu membawa kaca kecil tersebut ke arah mukanya.
Tiara beberapa kali menoleh ke kanan dan ke kiri membawa pipinya ikut menoleh ke kanan dan ke kiri membuatnya seketika berdecak sebal setelah mendapati salah satu dari pipi mulusnya itu biru dan sedikit memerah.
"Siapa sih yang tadi nonjok gue? Kurang asem banget! Memar nih pipi gue! Tanggung jawab! Gak terima gue!" Omelnya yang tanpa sadar malah ke seseorang di hadapannya.
"Lah? Kenapa marahnya ke gue?" Tanya Anrez tak terima.
"Marah sana sama Temen baru Lo itu!" Lanjutnya dengan wajah kesal yang sangat di tunjukan. Sedikit menekankan kata Teman Baru.
Tiara mengernyitkan keningnya. Terdiam beberapa saat sebelum akhirnya bangun dari tidurnya dengan cepat.
"Rio maksud Lo? Dia sekarang di mana? Dia gapapa kan? Lukanya gimana? Gue soalnya tadi liat pipinya berdarah! Ya ampun, Kesakitan banget dia pasti!" Cerocos Tiara misuh-misuh sendiri tanpa henti lengkap dengan wajah paniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝙸 𝙼 𝙿 𝙴 𝚁 𝙵 𝙴 𝙲 𝚃 𝙸 𝙾 𝙽 𝚂
FanfictionMungkin nggak ya, kalo misalnya batu sama batu bakal nyatu? Hm, nunggu ada yang bisa kuras air laut pake gayung kali yaa?? Pengen deh rasanya uwu-uwuan kek orang-orang, tapi apalah daya gue yang masih mendem cinta masa kecil ke tetangga kurang asem...