Hai hola tirezers!!
Kangen... Jadi up deh hehe<3
Maaf ya kemarin up nya lama kayak tiba-tiba kehabisan ide aja gitu tapi sekarang dah lancar...
Yuk langsung baca aja yuk
#kawalsampaidapat
***
"Assalamu'alaikum Ara, selamat pagi!" Sapa bunda vinka begitu sampai di kamar inap Tiara.
"Loh? Ayla? Dokter derren? Kalian lagi ngobrol sama Tiara ya? Duh aku ganggu ya?" Ucap bunda vinka tidak enak.
Tetapi sepertinya bunda vinka salah, karna yang ada di kamar inap Tiara hanya ada sang mamah Tiara yaitu Ayla dan dokter derren.
Bunda Vinka bingung sekaligus heran. Yang tiba-tiba melihat Ayla sang mamah Tiara terduduk lemas di atas ranjang Tiara. Dengan dokter derren yang duduk di sofa.
"Ayla? Kamu kenapa? Tiara mana? Kalian kenapa kok sendu gini sih?" Pertanyaan di serbu dari bunda vinka, Bunda vinka langsung mengangkat dagu mamah Ayla.
Mamah Ayla menoleh pada bunda vinka, "Vin"
"Kenapa? Kamu ada masalah sama Tiara? Atau-"
Mamah Ayla mengangguk. "Tiara masih belum bisa menerima kalo aku akan nikah lagi! Ia bilang ia tak butuh seorang ayah! Tapi aku tau apa yang ia alami! Kamu tahu juga kan? Selama dia koma, dia sangat merindukan almarhum ayahnya, ia sering mengigau, dan aku
tau kalo-""Udah, udah! Gapapa Ayla! Tiara cuman butuh waktu kok!" Ucap bunda vinka sembari mengusap lembut punggung mamah Ayla.
"Terus sekarang Tiara sedang dimana?"
"Ia tiba-tiba mau berlatih berjalan di taman rumah sakit ini di belakang, tadi suster yang mengantarkan nya, aku tahu iya hanya ingin menghindari ku, dan hiks." Isak mamah Ayla pelan.
"Udah, udah ngga papa kok!" Ucap bunda vinka lagi menenangkan nya.
Bunda vinka menoleh ke arah pintu masuk. Anrez sudah tidak ada di muka pintu. Bunda vinka yakin pasti anrez sudah mendengar semuanya. Sekarang bunda vinka hanya bisa berdoa dan berharap kalau anrez menghilang untuk bertemu Tiara.
.
.
.
.Di taman belakang rumah sakit, Tiara sedang duduk di atas kursi rodanya, tadi ia meminta izin untuk mamahnya ingin latihan jalan di taman belakang. Sebenarnya Tiara sudah tidak punya semangat lagi untuk belajar jalan. Tiara hanya menggunakan latihan jalan ini sebagai alasan agar bisa menghindari sang mamah dan dokter derren.
Sekarang Tiara hanya sendiri, ia berdiri tepat di depan air mancur, sedangkan suster yang mengantarkan nya tadi sudah menghilangkan dirinya untuk mengurus pasien lain yang tentunya setelah di izinkan oleh Tiara.
Tiara mengusap air matanya yang tiba-tiba turun tanpa permisi, ia segera menghapus air mata itu, lalu menepuk-nepuk wajahnya.
"Mau liat kolam itu ah, ada ikannya ngga ya?" Gumam Tiara yang langsung memajukan kursi rodanya dengan menggiling roda nya untuk lebih maju kedepan.
Walau posisi kursi roda Tiara sudah di depan air mancur, tetapi ia belum bisa melihat jelas ke arah kolam.
Karena rasa penasaran Tiara yang muncul tiba-tiba ia tak sadar ia menggiling kan roda kursi nya itu terlalu cepat, sampai-sampai tak sadar ada sebuah bola kecil yang entah muncul dari mana menggelinding ke arah roda kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] 𝙸 𝙼 𝙿 𝙴 𝚁 𝙵 𝙴 𝙲 𝚃 𝙸 𝙾 𝙽 𝚂
FanfictionMungkin nggak ya, kalo misalnya batu sama batu bakal nyatu? Hm, nunggu ada yang bisa kuras air laut pake gayung kali yaa?? Pengen deh rasanya uwu-uwuan kek orang-orang, tapi apalah daya gue yang masih mendem cinta masa kecil ke tetangga kurang asem...