2. SEMUANYA GARA-GARA LO!

804 240 2
                                    

Cahaya matahari pagi melewati kamar tiara lewat jendela bilik kamarnya di balik gorden kupu-kupu yang bertengger di depan jendela kamarnya.

Ia segera melirik jam wekernya yang ada di sisi kiri tempat tidur dan menatapnya kecewa.

"Waduh! Jam 07.00 tepat lagi. Mati guee! Tunggu! Hari inii harii senin kan? OMAIGAD. Ada upacaraaaa!! Bisa kena hukuman gueee!" Pekik tiara panik yang langsung berlari ke lemari pakaiannya mengambil seragam putih abu-abunya.

Lalu melepas baju tidurnya mengganti dengan kemeja putih pendek tak lupa dengan rok abu-abu di bawah lutut.

Karna terburu-buru ia bahkan tidak memasukkan kemeja putihnya ke dalam rok abu-abunya seperti biasa.

Tiara kocar-kacir sendiri di kamarnya mencari atribut sekolah. Karna hari ini adalah hari Monday[Monster Day] adalah hari dimana upacara di laksanakan dan pengecekan atribut lengkap juga di lakukan.

Tiara tak mau kena hukuman dan denda lagi kalau sampai ia tak di siplin tuk kedua kalinya. Sebelumnya nama tiara pernah tercantum di buku hitam kakak osis karna kedisiplinannya yang kurang itu.

Setelah beberapa menit berlalu, tiara berhasil mendapatkan topi, dasi, dan ikat pinggang lengkap dengan nama sekolahnya.

Setelah merasa lengkap tiara mengambil tas birunya. Membuka pintu kamar. Lalu menuruni anak tangga rumahnya yang banyaknya minta ampun dengan cepat.

Mengambil sepotong roti di meja makan. Pergi. Memasang sepatunya sambil menggigit rotinya di mulut lalu segera memutar kunci pintu rumahnya.

"Aaah, kenapa bi sar gak bangunin gue tadi pagi coba? Telat kan jadinya!" Kesal tiara karna sejak tadi ia tak melihat batang hidung bik sar.

Tiara tak peduli lagi. Yang sekarang di pikirannya adalah bagaimana bisa nyampe ke sekolah dengan cepat.

"Ekhem!"

Deheman itu. Tiara kenal suara siapa.
Tiara menoleh saat hendak masuk kedalam mobilnya.

"Ceroboh banget sih lo! Jam berapa ini woy?!!" Tanyanya dengan suara cempreng tepat di telinga tiara.

"Njir lo! Budeg deh gue!" Umpat tiara kesal.

Yang di umpat malah cekikikan gak jelas.

"Bareng gue aja yuk! Gue pake motor jadi bakal lebih cepet nyampenya. Dari pada mobil ntar malah macet di jalan." Tawar anrez padanya.

Tiara langsung mengagguk cepat sebelum akhirnya anrez melajukan motor ninjanya dengan cepat.

%%%

"Sepuluh kali putaran lagi!" Teriak raka di pinggir lapangan dengan kencang.

"Bacot lo! Gue juga ngitung kali dari tadi! Gak usah teriak-teriak juga kali ngab!" Umpat anrez kesal.

"Semuanya gara-gara lo tau gak sih!" Kesal tiara.

Yup! Kini mereka berdua sedang lari beriringan memutar lapangan yang gedenya minta di musnahin dari dunia.

"Loh? Kok lo malah nyalahin gue sih? Masih untung tadi gue jemput pake motor, kalo gak lo kan bisa telat!" Ucapnya anrez santai.

Tiara sudah terlihat lelah sekali. Keringatnya bercucuran.

"Gara-gara lo anrez jelek! Gara-gara motor terkutuk lo ituu! Kenapa harus mogok coba? Kalo tau gitu dari awal gue bawa mobil sendiri deh!" Ucap tiara penuh sesal.

[✔] 𝙸 𝙼 𝙿 𝙴 𝚁 𝙵 𝙴 𝙲 𝚃 𝙸 𝙾 𝙽 𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang