Happy reading gesdd..
_Kini Resha tengah misuh misuh tidak jelas. Karena Revan yg tiba tiba menyodorkan ice cream kemulutnya, alhasil membuat bibir hingga pipi nya bulepotan.
Sedangkan Revan terkekeh melihat Resha yg tengah merajuk itu,lucu menurutnya.
"Awas lo ya gue bales nanti" Ancam Resha yg sedang mengelap mulutnya dengan tangan.
"Nih" Revan memberikan tissue kepada Resha.
Resha mendengus,mengapa tidak dari tadi saja. Tak perlu lah dirinya mengotori tangannya.
"Dari tadi kekk.." Ucapnya seraya mengambil tissue tersebut.
"Lo gak nanya."
Resha memilih diam,karena dirinya pasti akan kalah jika berbicara dengan Revan.
"Gue gak paham apa yg bikin lo marah,karena gue gak pernah berurusan sama cewek." Ujarnya dengan menjilat ice cream.
Mendengar itu Resha berbalik menghadap Revan.
"Jadi kalo lo kesel, to the point aja gak usah pakek ngambek ngambekan. Ujungnya juga gue gak bakal peka." Lanjutnya.
Kini Revan juga beralih menatap Resha. Jadilah mereka bertatap tatapan.
Revan menaikkan alisnya pertanda ia meminta penjelasan. Resha menunduk.
"Gu-guee.." Ucapnya terbata lalu kembali menatap Revan "Lo tau kan van? Nindya temen gue, dia suka sama lo dari lama. Dan gue gak mau pertemanan kita hancur cuman gara² ini" Jelas Resha.
"D-dan gue takut kalo sampe temen² lo itu bocor." Lanjutnya dengan mata berkaca kaca.
Bukan karena Resha alay ataupun lebay hanya saja dia tidak mau kehilangan seorang sahabat untuk kedua kalinya.
Revan menangkup kedua pipi Resha,menatapnya dalam.
"Lo gak usah takut, gue jamin temen² gue gak bakal bocorin ini Ke siapapun. Percaya sama gue! Kalaupun Nindya tau gue bakal tanggung jawab." Ucap Revan meyakinkan.
Resha hanya menunduk. Lalu Revan pun melepaskan tangannya dari pipi Resha.
"Meleleh tuh ice cream nya." Celoteh Revan.
Langsung saja Resha memakannya.
"T--thanks ya." Cicit Resha.
"Buat??"
Resha menunjukkan ice cream yg ia pegang.
"Pfftt...Gue beli itu karna gue kepengin kali haha jan ge'er" Tawa Revan meledak.
Seketika Resha menabok lengan Revan menatapnya garang.
"Eh eh kok ditabok sih" Ucapnya dengan mengelus lengannya yg terkena tabokan maut.
"Abisnya lo ngeselin!" Omel Resha.
"Becanda kali"
Resha melanjutkan memakan ice creamnya. Seketika dirinya teringat sesuatu dan menatap Revan.
"Gue mau tanya"
"Apa?"
"Kenapa lo terima perjodohan ini?" Tanyanya lirih.
"Lo Sendiri?" Bukannya menjawab Revan malah balik tanya.
"Ihh..kok malah balik nanya sih" Gerutu Resha.
"Yaa gue pingin tau jawaban lo dulu"
"Kan gue dulu yang nanya" Ucap Resha tak mau kalah.
Revan menahan senyumnya melihat Resha yg memanyunkan bibirnya kesal,imut menurutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BABY[SLOW UP]
Teen FictionHARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Revisi kalo udah END! _ Seorang gadis mungil namun memiliki paras yg menawan harus menerima Kenyataan bahwa dirinya akan dijodohkan dengan seorang lelaki yg selalu membuat kehidupannya disekolah terusik! Ya, Resh...