ChapterSatu

17K 617 71
                                    

HappyReading!
_

Dipagi hari yang cerah. Terlihat seorang gadis yg sedang Menikmati sarapannya bersama kedua orang tuanya dan tak lupa sang adik kecilnya.

Hidup yg sangat Sempurna. Mempunyai keluarga yg harmonis juga kekayaan yg tiada habisnya; v.

Resha Alvira Sahara, ya gadis tersebut adalah Resha.

Sarapan sudah habis kini waktunya Resha pamit dan berangkat sekolah.

"Mah, Pah Sasa berangkat dulu ya." Pamitnya sembari mencium tangan mamah dan papahnya.

"Iya sayang, hati hati ya." Ucap Agatha-mamah Resha Dan Aldy-papah Resha secara bersamaan.

Resha terkikik geli saat mendengar tanggapan kedua orang tuanya. Walaupun umur mereka Sudah dibilang matang tetapi keharmonisan dan kekompakan Tetap terjalin.

"Eh mbul" Panggil Resha kepada sang adik.

"Ih kakak mahh...nama aku tuhh Nayla bukan gembull!." Kesal Nayla, ya adik Resha bernama Nayla Abighail Sahara.

"Abisnyaa pipi kamu tuhh gembull kek bakpau" Ledek Resha sembari menoel noel pipi sang adik.

Melihat Nayla yg hendak menangis Resha bergegas ngacir keluar sambil tertawa ngakak.

"Hahahh dadahh adikku sayangg" teriak Resha yg sedang berlari.

Agatha dan Aldy hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Putri pertamanya.

Dan detik itu juga Nayla menangis sekencang kencangnya.
_

Dipinggir jalan terlihat Resha yg sedang berkacak pinggang dan misuh misuh tidak jelas.

"Anjimm nih mobill, gak Tau apa Kalo ini udah Siang!" Gerutu Resha "Bisa bisa gue dihukum nih sama si geblek!" lanjutnya.

'Oyah yg dimaksud Resha sigeblek itu si ketua Osis disekolahnya yh!'

"Ihh bego napa gua kagak telpon pak Aman aja sihh bego begoo" Makinya sembari memukul mukul kepalanya.

Resha pun beralih Mencari handphonnya.

"Iya hallo pak Aman... Ini mobil Resha mogokk bapak bisa kesinii gak?... Yeyy thanks ya pak...nanti aku sharelok... Oh iya nanti mobilnya resha tinggal yh?... Okeh"

Tut telpon pun berakhir.

Resha bergegas mencari taxi untuk ia naikki.
_

"Huhh... Sampe juga, nih pak uangnya makasih... Kembaliannya ambil aja" Ucapnya sembari menyerahkan uang berwarna hijau kepada sang supir taksi dan bergegas keluar.

"Ini mana ada kembaliannya!" Gerutu sang supir dan segera menjalankan taksinya takut takut ia kelepasan.

"Anjirr dah ditutupp" gumam Resha.

"Terpaksa manjat ini mah...ehh tunggu tunggu mana bisa dipanjatt gerbang setinggii ginii,gublukk" Makinya.

"Mendingan gua bolos" Ketika hendak melangkahkan kakinya terdengar suara bariton yg memanggilnya.

Resha meneguk salivanya kasar.
"Mati gue... Sigeblek dateng" Gumamnya.

"Lo tau ini jam berapa?" Tanya si ketua osis.

Resha membalikkan badannya Dan menemukan sang ketua osis yg sedang melipat tangannya didepan dada.

"Tau" Jawabnya.

"Kenapa belum masuk?!" tanyanya sok dingin.

"Heh! Lo gak liat hah?! Gerbang udah digembok!." Jawab Resha nyolot.

PERFECT BABY[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang