TigaPuluh

2.2K 74 9
                                    

"Semuanya udah beda Brin." Ucap Saka tanpa menoleh ke belakang.

Sabrina mendekat, meraih tangan Saka lalu berkata. "Kita bisa mulai semuanya dari awal Ka, gue tau lo masih suka kan sama gue."

Mendengar itu Saka berbalik menghadap Sabrina, menyunggingkan bibir nya dan menyentak tangan Sabrina kasar.

"Gue, Masih suka sama lo? Gak usah mimpi di siang bolong deh! Gue malah jijik liat lo!!" Ujar Saka.

"Nggak! Lo pasti masih suka sama gue, kita bisa mulai dari awal lagi toh Revan juga udah punya pacar jadi kamu gak usah hawatir sama pertemanan kalian lagi."

Saka tersenyum smirk, "Setelah lo dulu ngadu domba gue sama Revan, lo masih bisa ngomong kaya gitu? Bener bener cewek gak tau malu." Setelah itu Saka pergi meninggalkan Sabrina.

Dulu, Saka kira Sabrina adalah gadis baik, lembut, dan baik tetapi ternyata dengan tega Sabrina mengadu domba Saka dan Revan menjadikan mereka bank berjalan baginya. Sebelum Saka menyatakan perasaannya ia tidak tahu menahu kalau Revan sudah berpacaran dengan Sabrina, tapi anehnya setelah mengetahui semua nya Saka tetap memacari Sabrina, entah pelet apa yang dipakai oleh nya. Dengan bodohnya dia menghianati persahabatan keduanya. Tetapi tak lama Sabrina ketahuan clubbing bersama pria lain bahkan sampai bermain dengannya.

"Emh," Desah Sabrina kala lumatan dibibirnya semakin turun kearah leher nya.

Tanpa ia sadari terdapat sepasang mata yang menatap kecewa kearah nya.

"Woi Ka liatin ape lo!? Cewek semok mana?" Datanglah Aldi sambil mengikuti arah pandangan Saka. "Anjerrr!! Itu bukan nya si it-- eh Kaa." Aldi mengejar Saka yang hendak menghampiri perempuan yg hampir bertelajang dada itu.

"GILA LO."

Sabrina tentu saja terkejod, langsung saja ia berdiri sembari membenarkan dress kurang bahan nya. "Ka i-ini, aku minta maaf ya ak-aku hilaf."

"Hilaf? Lo pikir gue percaya, lo pikir gue percaya sama omongan jalang hah?!! Enggak bangsatt!!" Ucap Saka.

Sementara Sabrina keliatan sangat ketakutan, tentu saja bank berjalannya telah menangkap basah sifat aslinya.

"Ka please aku dipaksa sama dia." Sabrina menunjuk laki laki tadi. Tampak tak terima, dia pun bangun dan menatap garang Sabrina.

"Apa lo bilang? Bukan nya lo yang tadi ikutin gue terus sampe goyang goyangin pantat lo wey?!" Ucap pria itu.

"Si Saka sama Aldi mana si?"

"Gak tau tadi si katanya cuma mau ke wc doang, eh apa'an tuh rame rame."

"Samperin gak? Samperin lah!!"

Wajah Sabrina semakin nanar, kini Revan pun datang ditambah ia juga sedikit malu dengan ucapan yang diucapkan pria itu tadi. Bagaimana tidak? Dia berucap sangat lantang hingga membuat nya menjadi pusat perhatian.

"Sabrina?" Revan terlihat tak percaya melihat ini semua, tanpa dijelaskan pun ia sudah faham apa yang telah terjadi.

"Ebusett itu baju apa apaan semriwing amat keliatannya." Ejek Andre.

"Saka, Revan ini bukan kaya yang kalian liat tadi aku dipaksa sama dia percaya dong sama akuu ya?" Sabrina memohon.

"Lo kalo ngomong yang BENER JALANG!!" Pria itu hampir saja menonjok muka sok melas Sabrina.

"Eyy eyy sante broo,"

"Saka?" Revan menatap Saka, Saka terlihat frustasi.

"Gue jijik sama lo udah gak usah ngomong apaan lagi, KITA PUTUS." Ucap Revan sembari berlalu. Diikuti Saka, Aldi, dan Andre.

"Re-revan!! TUNGGUUUU!!"

Luar club.

"Jelasin sama gue lo punya hubungan apa sama Sabrina?" Dengan sekuat tenaga ia berusaha menahan emosinya agar tidak meledak.

"Gue pacaran sama dia." Ucap Saka terus terang.

Aldi, Andre dan tentu saja Revan menatap tak percaya Saka.

Bugh

"Bangsat! Lo kan tau dia pacar gue anjingg!!" Revan menonjok wajah Saka. Saka pun dengan cekatan mencengkram kerah kemeja putih Revan bersiap melayangkan pukulannya namun ditahan oleh Aldi.

"WOI C'MON APA'AN SI LO PADA HAH?!"

"Gue juga suka sama dia! Bahkan sebelum lo deket sama dia gue udah deket sama dia duluan BANGSAT!"

"Tapi kenapa lo harus macarin dia ANJING sama aja lo temen makan temen!!"

"Gua juga pengen bahagia gak lo DOANG BABI!!"

Hampir saja keduanya saling baku hantam untung ada Andre dan Aldo yang segera melerainya.

"UDAH SI UDAH ANJING TIMBANG CEWEK BITC'H AJA DIREBUTIN!! KAYA ANAK KECIL TAU GAK LO PADA HAH!!"

"Kita kan bisa omongin baik baik lagian udah pada tau juga kan sifat dia yang sebenarnya tadi, ngapain sih masih aja direbutin!!" Aldi tak mau kalah.

Tatapan antara Revan dan Saka terlihat sangat membara, menunjukkan mereka benar benar sangat marah.

Revan berucap "Munafik." setelah itu Revan pergi meninggalkan mereka bertiga dengan mengendarai mobilnya.

Saka pun sebaliknya, dia juga pergi menaiki motor hitamnya meninggalkan Aldi dan Andre.

Setelah kejadian itu, Sabrina sudah tidak pernah muncul lagi. Berhembus kabar bahwa Sabrina pindah ke luar negri. Dan hubungan Revan dan Saka pun sempat sangat renggang namun, berkat Aldi dan Andre akhirnya mereka berbaikan kembali. Entah mengapa, setelah satu tahun berlalu Sabrina kembali muncul. Tidak tahu apa yang ia akan lakukan nantinya.

Sabrina tersenyum manis seraya berteriak. "Saka aku pasti bisa bikin kamu kembali lagi sama aku, dan tentu saja menghancurkan hubungan dia.." Sabrina melirihkan suaranya diakhir kalimat.

-

Segini dulu, jangan lupa voment nya yaa:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERFECT BABY[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang