ChapterTujuhBelas

3.5K 179 1
                                    

Kini mobil telah sampai didepan mension megah milik Revan dan Resha. Ia pun segera turun, namun ketika sampai didepan kamar, Resha dikejutkan dengan keberadaan Revan yg tengah berbaring diranjang.

Bukankah Bimo bilang Revan sedang ada urusan dikantor? Lalu mengapa dia malah disini?

Revan bangun dari rebahan nya kala mendengar decitan pintu terbuka. Mengerutkan keningnya heran melihat Resha yg masih berdiri tegak dipintu.

"Masuk." Ucap Revan.

Resha menghembuskan nafasnya, buat apa ia memikirkan hal itu? Sungguh tidak penting.

"Ntar malem gue mau keacara pesta." Kata Revan tidak masuk akal.

Resha menoleh dengan alis terangkat "Ya terus?"

"Lo harr--"

"Tunggu tunggu, jangan bilang lo nyuruh gue buat ikut lo kepesta perusahaan??" Ucap Resha memotong ucapan Revan.

Revan mengangguk sebagai jawaban "Yapp, tepat sekali."

"Gak ya! Gue gak mau ikut!!"

"Why?" Tanya Revan.

"Malem ini jadwalnya gue maraton drakorr yaa, jadi gue gak mau ikut!" Kekehnya tak terima.

"Lo harus ikut Sha! Ya masa gue udah punya istri tapi pas ngehadirin pesta gue gak bawa gandengan." Paksa Revan.

"Ya emang siapa yg tau kalo lo udah nikah?"

Revan menatap Resha heran, apakah dia lupa, jika pernikahan mereka kemarin itu dihadiri para rekan kerja juga?

"Lo gak lupa kan? Kemarin pernikahan kita tuh gak cuman dihadiri keluarga doang Sha. Tapi rekan rekan bisnis juga hadirr!"

Oh tidak, Resha benar-benar lupa tentang ini. Apa kata orang jika Revan datang tanpa nya?

Akhirnya Resha pasrah, dan menyetujui akan hal itu "Yaudah iya gue ikut." Ucap Resha tidak ikhlas.

Revan tersenyum tipis.

_ _ _

Sudah satu jam Revan duduk menunggu Resha yg sedang berdandan itu, diruang tamu. Dengan ditemani Bimo.

Revan berdecak ia paling tidak suka menunggu.

"Ckk, apakah perempuan selalu berdandan selama ini?" Tanya Revan kepada Bimo.

Bimo menyahut "Mungkin, saya tidak tahu pasti tuan, karna saya tidak pernah berkencan." Benar, Bimo itu sampai sekarang belum menemukan tambatan hatinya.

Entah karna terlalu sibuk bekerja, atau memang Bimo tidak berminat kepada perempuan.

Suara hentakan highheels terdengar jelas dipendengaran Revan. Menatap kedepan, dimana Resha terlihat sangat cantik dan elegan dengan black tulle high low dress tak lupa make up flawless yg memoles wajah cantik nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PERFECT BABY[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang