DuaPuluhLima

3.8K 169 25
                                    

Kini semua murid tengah beristirahat, mengisi ulang energi yg hilang tadi karna belajar. Kantin pun hampir penuh, tak terkecuali ketiga sahabat yg baru saja berbaikan tadi pun ikut memenuhi kantin.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Gia.

"Bayarin juga gak nih?" Goda Nindya.

Resha ikut menggoda, dengan menoel noel lengan Gia sembari tersenyum.

"Kalo itu lo minta aja sama Andre."

"Kenapa gak lo aja?"

Gia mendengus, tak taukah mereka jika ia tengah menabung untuk membeli sesuatu yg harganya tidak murah.

"Gak ih! Canda elahh,, ntar deh gue minta sama Andre." Kata Nindya, melihat muka kecut Gia.

Senyum Gia kembali terbit. "Gue lagi pengen batagor sama minum nya es teh ajaa." Ucap Resha.

Gia mengendikan dagu nya bermaksud menanyakan apa yg akan Nindya pesan.

"Guee samain aja lahh, tapi jangan pakek timunn." Nindya memang tak suka mentimun, entah lah karna apa.

Gia mengacungkan jempolnya lalu bergegas pergi.

Tak sengaja Nindya melihat segerombolan cogan tak jauh dari tempat duduknya dengan salah satu dari mereka yg ditemploki Seila.

Nindya menoleh kesamping, ternyata Resha pun sedang memperhatikannya.

"Emang cabe ya tuh si Selasa!" Gerutu Nindya saat Seila terus saja mengikuti Revan.

Ia bukan cemburu, hanya saja ia tak terima suami sahabatnya digoda perempuan lain. Nindya sudah mengikhlas kan Revan.

"Seila, Nin." Ujar Resha membenarkan panggilan Nindya.

"Alah mau seila kek, selada kek gue gak peduli!" Kesal Nindya.

"Suami gue yg ditemplokin napa lo yg kesel?"

Nindya cengengesan "Ehehe bukan gituu, gue gak terima aja! Lagian emang lo gak gerah apa?"

Resha menggeleng membuat mata Nindya membola.

"Jangan-jangan lo masih belum suka sama si Revan!! Dan lo masih belum bisa lupain Sarka!?"

Sarka, orang dimasa Resha. Dia meninggal dua tahun lalu karna kecelakaan pesawat yg menyebabkan nya pergi.

"Bukan gituu elahh, panas sih iyaa tapi emang gue bisa apa? Labrak? Gak mungkin." Ujar Resha.

Ingin sekali Resha menjambak dan menginjak tangan Seila yg berani-beraninya memegang milik nya.. Ehh.

Nindya manggut manggut.

"Lagian ngapain sih pake ditutup tutupin segala. Toh kalian gak bakal dikeluarin dari sekolah, karna keluarga Revan pemilik yayasan."

"Gak segampang itu!" Tandas nya.

"Gam--" Belum sempat menyelesaikan ucapannya Resha dengan cepat menyela.

"Bawell lo ah!"

Nindya mendengus, tak lama Gia datang dengan nampan yg ia pegang.

"Nihh makan makan." Ucap Gia seperti memberi makan ayam.

"Iyee tengkyuu, ily tiga ribuu."  Kata Nindya.

Gia hanya mengangguk lalu menggeser kursi, dan langsung menyantap makanan nya. Tak terkecuali Resha dan Nindya.

¤¤¤

Sementara ditempat yg tak jauh dari Resha cs duduk, terdapat beberapa laki-laki yg dengan asik nya makan tanpa memperdulikan seorang gadis yg bergelendot manja dilengan Revan.

PERFECT BABY[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang