ChapterDelapan

3.9K 236 44
                                    

Seperti biasa happy reading guyss!
_

Kini Revan and the geng tengah berkumpul di basecame mereka. Eh ralat sebenarnya hanya ada Revan dan Saka saja.

Aldo dan Andre sepertinya tengah berada dijalan.

"Udah sejam mereka ngomong otw tapi gak nyampe nyampe heran" Ucap Revan.

Hayo disini yg punya temen kek Aldo sama Andre ada gak? Bilangnya udah otw tapi ditungguin gak dateng dateng.

"Dandan kali" Timpal Saka yg sedang memakan jajanan.

Revan hanya mengendikan bahunya, lalu detik kemudian terlihat dua orang laki laki tengah berlari menghampiri mereka dengan nafas tersengal sengal.

"Hah hah hah gila capek banget gue" Ucap Aldo yg sedang mengatur nafasnya.

"Huh huh gara gara lo ini!" -Andre.

Revan dan Saka yg merasa bingung pun hanya diam. Mengapa kedua sahabat ajaibnya ini berlari? Kemana motornya. Pasalnya jarak dari rumah mereka ke basecame itu sedikit jauh.

"Ngapain kalian lari?" Tanya Saka.

"Huhh tadi tuh kita inisiatif olahraga jalan kaki, Nah pas dijalan kita ketemu bebek...dan sialnya si Aldo malah ngelemparin batu ke sibebek itu jadilah kita dikejar kejar" Jelas Andre ketika sudah mengatur nafasnya.

"Dan sialnya lagii," lanjut Andre lalu mengangkat kakinya dan memperlihatkan sepatunya "Sepatuu guee kena taik ayam hwaaa" Ucap Andre dengan wajah menangis.

Mendengar itu Revan dan Saka terawa ngakak,

"Bwahahah" Tawa Revan dan Saka.

"Heheh ya sorry, gue mana tau kalo bebeknya mau ngejar" Ucap Aldo menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Lagian ngapain juga lo sok sok an jalan kaki, Kek gak ada kendaraan aja" Heran Revan.

"Tau lo... Lo kira ini jaman kerajaan apa!?" Timpal Saka.

Sementara Aldo hanya cengengesan tidak jelas, tengill memang.

"Hwaaa sepatu guaaa, mana baru pake sekali lagii" Teriak Andre mencium bau sepatunya.

"Gubluk dipiara! Udah tau sepatu bau taik malah dicium!" Ucap Revan menjitak kepala Andre.

"Aelah tinggal cuci juga" Saka heran, mengapa para sahabatnya ini selalu melakukan hal yg ribet padahal yg simple juga ada.

"Tau tuhh" Ujar Aldo tanpa merasa bersalah.

"Heh! Ini gara gara lo ya,, yg dorong dorong gue!" Gas Andre.

"Iya iya, nih gue traktir gorengan seribu" Ucap Aldo dengan memegang gorengan dan disodorkan kepada Andre.

"Lo kira gue anak kecil, dikasih gorengan satu langsung diem" Ucap Andre tapi tak urung dirinya mengambil gorengan itu.

Aldo memutar bola matanya malas.

"Yeee diambil juga kann" Aldo melirik Andre yg tengah asyik memakan gorengannya.

Revan dan Saka geleng geleng kepala melihat tingkah absurd sahabat nya itu.

"Pen gue buang kesungai" Gumam Saka lirih.
_

Kini siang telah berganti malam.

Tadi Arlita dan Arga telah berpamitan pulang. Dan sekarang keluarga Resha tengah menikmati makan malam.

"Oh iya besok pulang sekolah kamu sama Revan langsung ke butik tante Linda ya... Buat ukur gaun" Ucap Aghata.

"Iya mah" Jawab Resha.

"Nay mau ikut mah" Ucap Nayla.

"Loh bukannya Nayla mau jalan jalan sama tante Selly?" -Aghata.

"Tapii Nay pengin ikut mahh" Rengek Nayla.

"Jangan gitu dong sayang, kasian tante Selly masa kamu batalin gitu aja" Aldy ikut nimbrung.

"Nah bener ituu"

"Yaudah deh" Final Nayla.

"Nah gitu dong, baru anak mamah" Ucap Aghata menoel hidung Nayla.

"Kak, malem ini kita nonton yukk" Ajak Nayla.

"Hm nonton apa? Drakor mau?" Tawar Resha.

"Shaa" Aghata melirik Resha.

Resha tau pasti mamahnya mengira ia akan menonton drakor yg ada 17+ nya.

"Ya gak yg ada gituannya lah mah" Ucap Resha.

Aghata menghela nafasnya lega.

"Boleh kak" Binar Nayla.

"Tapi sampe jam sembilan aja yaa... Besok kan Nayla sekolah" Ujar Resha.

Resha bilek: Perhatian kan gue? Bobrok bobrok gini gue juga sayang sama adek guee.

Author: Eyy biasa juga lo bikin si Nayla mewek.

Oke back to topic.

Nayla pun mengangguk. "Yaudah cepetan abisinn." Perintah Resha.

Seperti janji Resha kepada Nayla. Kini mereka tengah menonton drama korea. Dan sekarang waktu telah menunjukkan pukul 09:45.

Sepertinya Nayla pun sudah sedikit terlelap, terlihat dari tidak ada pergerakan dari sang empu.

Langsung saja Resha mematikan laptop nya dan segera mengubah tidur Nayla agar lebih nyaman.

Setelah sudah, akhirnya mereka pun sama sama masuk kedalam alam mimpi nya.
_

"REVAN BANGUN!" Teriak Arlita pas ditelinga Revan.

Jam sudah menunjukkan pukul enam tetapi Revan belum juga membuka matanya, padahal sudah ia cubiti.

"Bangun gak kamu!" Ucapnya dengan menarik selimut yg membalut tubuh Revan.

"Hoamm... iya iya ini Revan bangun" Akhirnya sang empunya bangun juga.

"Mandi, siap siap abis itu sarapan! Mamah tunggu dibawah." Perintahnya tak terbantahkan lalu segera keluar.

"Galak bener emak gue" Gumamnya dengan mata sipit.

Lalu ia segera beranjak dan mandi.

"Pagi" Sapa Revan di meja makan.

"Pagi" Balas Arlita, Arga.

Arlita segera mengambilkan roti tawar lalu ia baluri selai coklat.
Setelah sudah ia memberikannya kepada Revan.

"Nanti pulang sekolah sama Resha, mampir ke butik tantenya" Ucap Arlita.

"Ngapain?" Tanya Revan.

Arlita yg sedang meminum teh nya pun mendelik. Apa apaan ini, apa Revan lupa?

"Ya ukur gaun lah," Geram Arlita.

"Revan kan gak pake gaun, ngapain harus ukur" Enteng Revan.

Arlita geram sendiri, anaknya ini pura pura polos atau polos beneran.

"Revan. Jangan bikin mamah kamu badmood dong, masih pagi" Ujar Arga yg telah menerima signal bahaya dari istrinya.

"Pokoknya mamah bilang kesana ya kesanaa!" Gas Arlita dengan berdiri membuat kedua pria tersebut kaget dan hampir tersedak.

"Van" Peringat Arga melirik Revan.

"Iya mahh iyaa" Ucap Revan.

Akhirnya Arlita pun kembali duduk..

"Udah, Revan pamit berangkat dulu Assalamu'alaikum" Pamitnya mencium kedua tangan orang tuanya.

"Wa'alaikumsalam" Jawab mereka.

"Lama lama mamah tuker dia sama tas kluaran terbaru!" Ucap Arlita.

Arga pun hanya diam.
_

Hello Jum'at berkahh
Gimana part 7? Smoga suka yaa:)

Tolong saran dan kritiknya karna authorr juga masih tahap belajar.
Jangan lupa buat tekan star dipojok yaa... Comment nya jugaa
Enjoy my story❤

PERFECT BABY[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang