ChapterDuaBelas

4.3K 246 12
                                    

Tetep up walau pembaca langka wkwk')
_ _ _

Kini Revan dan Resha tengah berdiri dipelaminan, menyalimi para tamu yg hadir. Sudah hampir satu jam lama nya mereka berdiri, Tapi tidak ada tanda-tanda sohib Revan memberi selamat.

Melihat barisan tamu yg hendak menyalami mereka sudah kosong, Resha pun duduk. Akhirnya ia bisa menikmati empuk nya kursi, setelah sekian lama ia berdiri. Rasanya kaki nya hendak putus.

Resha mendongak keatas dimana Revan masih berdiri. Ia heran, apakah suaminya itu tidak merasa lelah karna berdiri terus?

"Woy." Panggil Resha tidak sopan dengan mendorong pelan kaki Revan.

Membuat sang empu beralih menatap sang istri dibawah.

"Bisa gak sih sopan dikit? Gue ini suami lo." Kesal Revan karna dirinya hampir saja terjungkal kedepan karna ulah Resha.

Istri biadap emang.

"Dihh, Baperan lo kek cewek pms. Lagian kaki lo aja yg loyo." Revan membulat kan mata nya, apa dia bilang? Kaki nya loyo? Seperti cewek?

Revan tersenyum smirk, lihat saja nanti ia akan membuat Resha menyesal karna telah mengejek nya.

"Woii panganten baruu." Teriak Aldo dari arah tangga panggung.

"Tereak tereak aja lo! Lo kira hutan." Kata Andre. Tanpa memperdulikan perkataan Andre, Aldo segera berjalan keatas pelamin.

Diikuti Saka dan Andre dibelakang nya. Jika kalian mencari Gia, dia sedang diajak Aghata untuk menemui para tamu.

"Ckk, Mukanya datar-datar amatt. Jadi apa anak kalian nantii." Ucap nya ngawur.

"Anak anak pala luu nungging!" Balas Revan.

Aldo hanya cengengesan tidak jelas.

"Nih." Ucap Aldo memberikan sebuah kotak yg bisa ditebak itu adalah kado.

"Sebagai temen yg baik, gue kasih lo kado dihari bersejarah kalian." Bangga nya.

"Bacot." Kata Revan.

Resha pun menerima kado dari Aldo.

"Thanks Do."

Aldo mengangguk dengan senyum mencurigakan, Namun tak menjadi masalah bagi Resha.

Andre mendorong Aldo agar minggir.

"Nihh gue juga bawa kado, Gue tau Resha belum mau hamil jadii gue kasih ini mana tau si Revan keluar didalem." Ucapnya tanpa dosa.

Resha mengambil benda tersebut. Apa ini? Yg jelas Resha tidak tahu. Somplak emang temen-temen Revan ini.

"Kasih kado tuh yg bener bego! Segala kek gini lo jadiin kado." Ucap Revan menatap benda itu, yg sudah dipastikan itu adalah kondom.

"Yaelah Vann, hargailah pemberian sobi lo inii. Cari kek gitu penuh perjuangan tau." Ujar Andre dramatis.

Revan hanya memutar bola mata nya malas. Kini tinggal Saka yg akan menyerahkan kado yg ia bawa.

PERFECT BABY[SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang