Revan dan Resha sekarang sudah berada dijok mobil, menuju kediaman mereka. Tadi setelah bel masuk semua murid diperintahkan untuk pulang lebih cepat, entah karna apa.
"Ntar aku mau ke bandaran jemput Saka, kamu mau ikut?" Tanya Revan setelah dari tadi terdiam.
Resha menoleh lalu menggeleng.
"Enggak, aku udah ada janji sama Nindya Gia."
Ucapan Resha barusan, mengingatkan Revan akan satu pertanyaan.
"Kalian udah baikan?" Tanya Revan.
Wajah Resha nampak berseri "Udah dongg tadi pagii, akhirnya semuanya selese."
Revan sedikit tersenyum melihat raut bahagia istrinya.
"Maafin aku ya." Ucap Revan tak jelas.
"Maaf buat?"
Revan memelankan laju mobil nya sedikit menoleh kepada Resha yang berada disamping nya.
"Maafin aku, gara-gara aku kal--"
Ucapan Revan terpotong oleh gelengan Resha.
"Ini bukan salah kamu Van, stop salahin diri kamu sendiri."
"Tapi Sha--"
"Aku marah nih. Pokoknya aku gak mau denger lagi kamu salahin diri kamu sendiri!" Ancam Resha tajam.
Revan mengangguk, lebih baik ia ikuti saja permintaan istri nya itu. Daripada ia didiamkan oleh Resha bisa bahaya.
Citt
Mobil sport berwarna merah itu berhenti didepan mension megah milik mereka.
Dengan cekatan Revan turun dan memutari kap mobil membuka kan pintu mobil sebelah kiri, mempersilahkan Resha keluar. Saat akan masuk mension, sudah ada beberapa orang berjas hitam yang berdiri didekat pintu masuk. Dengan salah satu dari mereka membukakan pintu untuk Revan dan Resha.
"Aku mandi dulu." Ucap Resha saat sudah berada didalam kamar.
Resha menoleh kala tangan nya ditahan Revan ketika ia akan melangkahkan kakinya.
Mata Revan begitu sayu.
"Kenapa?"
"Mandi barengg.." Rengek Revan dengan suara serak.
Resha mendelikan matanya. Apa yg tadi suami nya bilang itu, mandi bareng? Tidak, ia belum siap. Dengan sigap Resha menghentakan cekalan tangan Revan.
"Gak!" Teriak Resha hendak berlari.
Namun lagi lagi tertahan, karna Revan yg tiba-tiba memeluk punggungnya. Entah apa yang ada difikiran Revan sekarang, yg jelas ia sudah tidak tahan ingin mengambil hak nya.
"Ayo sayangg... Mandi doang kokk aku janji gak lebih... Yaa?" Nada nya begitu memohon.
"Van!! Aku gak siap."
"Tapi cuman mandi aja Shaa, janji deh gak bakal lebih." Kekehnya mengeratkan pelukan.
Resha berfikir sejenak, apa ini sudah saatnya? Dengan berat hati Resha mengangguk pelan.
Wajah Revan langsung berseri dan langsung menarik tangan Resha menuju kamar mandi.
"Yeyy AYO!" Teriak Revan girang.
Dalam hati Resha sedang merapalkan do'a agar ini benar-benar hanya mandi tidak lebih. Dan dalam pikiran nya ia berfikir kemungkinan yg akan terjadi didalam nanti.
Brakk
Revan menutup nya dengan keras dan segera mengunci nya.
Skip
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BABY[SLOW UP]
Ficção AdolescenteHARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Revisi kalo udah END! _ Seorang gadis mungil namun memiliki paras yg menawan harus menerima Kenyataan bahwa dirinya akan dijodohkan dengan seorang lelaki yg selalu membuat kehidupannya disekolah terusik! Ya, Resh...