🍄Luka Delapan🍄

323 129 107
                                    

"Mari kita nikmati hari ini dengan bahagia sebelum semesta kembali menumpahkan luka secara paksa"

_____________________________

~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
&
~🍄'Arhan Albi Pradiksa Mouzen'🍄~
_____________________________

🍄🍄🍄

(08)
Happy Reading
_________________________________________

Sesuai dengan janjinya Arhan tadi yang akan menjemput Aqilla di taman kota sore ini, jadi sekarang Aqilla tengah menunggu bersama Aurelia, Anisa dan Adnan yang baru datang sekitar 5m yang lalu untuk menjemput Anisa.

Saat sedang asyik bergurau tiba-tiba dari kejauhan Anisa merlihat Akbar yang sedang memicingkan mata melihat kearah mereka berkumpul.

Gawat bukan kalo misalnya Akbar dan Arhan bertemu. Memikirkan itu Anisa rasa ia harus segera bertindak.

Hanya sekedar membantu apa salahnya bukan? Karna Aqilla itu teman nya.Dengan secepat kilat Anisa langsung menghalangi Aqilla yang sedang duduk santai.

Sontak hal itu menjadi pertanyaan bagi Aqilla, Aurellia dan Adnan.

"Ada apa nis? " Tanya Aqilla tidak mengerti.

"Qill mending lo sekarang ke toilet dulu, cepet," Titah Anisa sambil terus memandang ke arah Akbar.

"Emang nya kenapa? " Tanya Aqilla lagi dengan raut wajah heran.

"Akbar ada di sini Qilla,cepet."

Adnan dan Aurelia yang melihat pun langsung menepak jidat.

"Am iya aku ke toilet tapi nanti gimana? " Selalu seperti ini selalu seperi pacar yang takut ketahuan selingkuh saja padahal kan ah sudahlah,Aqilla sedang tidak ingin membahasnya.

"Akbar biar jadi urusan gue qill, yang penting Akbar jangan sampai ketemu lo sama Arhan," Ucap Aurelia yang kemudian di angguki Anisa dan Adnan.

Entah kenapa, ucapan Aurelia kali ini benar-benar tulus dan penuh harap.

Tanpa babibu Aqilla langsung saja bergegas ke toilet membawa semua barang-barangnya.

Untung Aqilla masih memiliki teman yang cukup peduli.

Benar saja kini Akbar mulai berjalan ke arah Anisa, Aurelia, dan Adnan.

"Woy, kalian lagi pada ngapain di sini? " Ucapnya sambil menyalami Anisa, Aurelia dan Adnan.

"Jemput Anisa abis ngerjain tugas."

Pletak

Anisa langsung mengeplak tangan Adnan dan memberi pelototan tajam.

Bagaimana bisa pacarnya itu berkata jujur, bukan apa-apa hanya saja Akbar pasti bertanya soal Aqilla karna ia tau soal tugas-menugas tak akan jauh dengan Aqilla.

"Aqilla juga di sini berarti,"nah kan baru saja dipikirkan Anisa tapi sudah terbukti saja.

" Ah engga, Aqilla gak ikut,"Aurelia membantu, walaupun sebenarnya ia sendiri tengah gugup takut ketahuan.

Huh bagaimana kalo Arhan cepat datang, bisa berabe. Anisa sedikit mengedipkan Mata ke arah Aurelia. Aurelia yang mengertipun langsung bertindak.

"Em, bar anterin gue pulang yu," Aurelia langsung menarik tangan Akbar tanpa mendengar persetujuan cowo itu.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang