🍄Luka Tigapuluhdua🍄

218 41 20
                                    

"Cukup sampai disini dulu.

Besok kita harus coba lagi untuk saling mengerti. bahwa,bahagia setelah nya tetap kecewa tidak bahagia kembali"

_______________________

~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________

🍄🍄🍄

(32)
Happy Reading

_________________________________________

Hari-hari kali ini terasa berlalu begitu cepat, tanpa sadar waktu dua minggu sudah Aqilla lewati. Hal itu terjadi karna mungkin Aqilla tidak sendirian lagi, ada Arhan yang selalu di samping nya.

Arhan cowo itu setiap hari tidak pernah absen bertemu dengan Aqilla, entah hanya menjemput, mengantar atau ikut berjualan seharian jika sedang bukan jadwal nya untuk bekerja.

Bahkan kabar baik sejak Arhan ikut berjualan pendapatan Aqilla juga sedikit bertambah dari biasanya bahkan ibu-ibu perumahan nya pun kadang ada yang datang kerumah langsung untuk membeli, entah memiliki motif apa? Mereka selalu ingin dilayani oleh Arhan.

Jika sudah seperti itu Aqilla rasanya ingin menerkam ibu-ibu rempong itu hidup-hidup apalagi salah satu diantara mereka pernah akan menjadikan Arhan sebagai calon menantu.

Hey, tidak tahukah mereka bahwa mereka berkata di hadapan pacar SAH nya.

Sungguh menyebalkan!

Ditambah lagi jika mereka berjualan dipasar malam atau di taman, maka cewe-cewe kurang belaian akan berteriak histeris sambil mengantri.

Tapi satu yang Aqilla kagum dari Arhan, dia tidak merespon bahkan tersenyum pun hanya satu cm sebagai bentuk menghormati para pembeli begitu katanya.

Jika Aqilla berakhir uring-uringan maka Arhan mencoba semua cara untuk membuat Aqilla kembali baik, ya meskipun itu bukan salah dia sepenuhnya.

Oh jelas salah karna Arhan memiliki wajah khas Indonesia tapi kekorea-koreaan.

Di sisi lain hubungan Aqilla, Anisa dan Aurelia tidak ada perkembangan sedikitpun, mereka benar-benar tetap seperti bulan-bulan yang lalu, asing. Bisa diingat mereka terakhir kali berintraksi ya waktu malam itu di depan minimarket.

Meskipun begitu jika melihat Anisa dan Aurelia sudah berbaikan, Aqilla merasa sedikit lega. Setidaknya itu yang bisa ia lihat kebahagian Anisa dan Aurelia.

Terlepas dari kebahagiaan nya sekarang, tetap saja Aqilla akan merasa hampa jika kembali seorang diri, rasa rindu dengan masalah keluarga yang menggantung membuat Aqilla terus tertekan, bahkan setiap malam rekaman kejadian-kejadian selama sembilan tahun yang lalu satu-satu terus berputar melalui mimpi.

Karna apapun kebahagiaan nya jika tidak lagi memiliki keluarga, maka akan terasa sedikit sia-sia.

Husen, Saina, Fikri dan Aziza apakah benar mereka sekarang hanya tinggal nama dihidup Aqilla. Mereka hanya meninggalkan sebuah kartu keluarga tanpa memberi arti apa makna dari keluarga itu sendiri.

"Aqilla? " Panggil Arhan yang kesekian kalinya.

Sekarang mereka sedang ada di mobil Arhan, pulang berjualan dipasar malam.

"Hah? Iya kenapa? "Tanya Aqilla setelah sadar karna Arhan mengusap sebelah pipinya.

" Lo ngelamun lagi?"Arhan balik bertanya, memang sudah seminggu ini Arhan perhatikan Aqilla sering melamun.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang