"Sangat sulit untuk menjawab pertanyaan apa yang salah? Ketika tidak ada yang terasa benar"
_______________________
~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________🍄🍄🍄
(37)
Happy Reading_________________________________________
"Aqilla,apa mamah masih pantas untuk meminta maaf?" Pertanyaan Saina untuk kesekian kalinya.
"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan mamah?".
"Apa kamu benar-benar marah dan membenci mamah?".
"Qilla, kamu terus diam apa itu artinya semuanya benar? ".
"Oke mamah tau mamah adalah ibu yang buruk, ibu yang hanya mementingkan kebahagiaan sendiri, ibu yang egois, ibu yang tega menyakiti hati dan fisik anaknya."
" Tapi satu hal yang harus kamu tau,mamah dilahirkan sebagai anak yang manja, mamah lahir dari orang tua yang berkecukupan, apapun yang mamah inginkan selalu terpenuhi, tapi sejak papah kamu datang dengan merusak hidup mamah semua nya hancur qilla, mamah dibuang dan tidak dianggap oleh keluarga. Awalnya mamah memang belajar menerima papah kamu tapi sejak papah kamu mengalami kejadian itu mamah marah qilla, mamah tidak bisa hidup dalam kesusahan, mamah tidak terbiasa."
Saina mengusap air yang menetes dipelupuk matanya.
"Maafkan mamah Qill, seharusnya mamah tidak mengorbankan anak-anak mamah, mamah seharusnya tidak melampiaskan pada kalian."
"Maafkan mamah qilla, mamah bukan hanya menorehkan luka atas nama keluarga tapi mamah juga sudah merenggut cinta dan kebahagiaan kamu."
" Sekali lagi mamah minta maaf sa-ya-ng."
Saina beringsut mendekat tapi Aqilla mundur menjauh.
Seketika Saina membeku di tempat,hatinya sangat sakit, dan ia baru merasakan kesakitan yang benar-benar sakit sekarang.
"Apa mamah tidak boleh menyentuhmu nak? "
Aqilla diam menatap Saina tanpa ekspresi, Aqilla melihat Saina yang menangis, Aqilla tau Saina sedang berbicara tapi satu yang Aqilla sayangkan ia tidak bisa mendengarnya, dan satu yang lebih menyakitinya.
Saina bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada Aqilla sekarang, jadi bahkan sampai detik ini Saina masih tidak peduli pada Aqilla. Oke Aqilla tau dari dulu memang begitu dan Aqilla masih ingat bagaimana dengan mudahnya Saina pergi lalu menyuruhnya untuk tidak menganggap lagi Saina ada.
Aqilla terkekeh dalam hati, apalagi yang harus ia dengarkan dari Saina? Cacian? Makian? Atau permintaan maaf karna sekarang Saina sudah mendapatkan apa yang selama ini dicari, kebahagiaan dengan memiliki keluarga baru yang punya segalanya.
Jadi bukan kah sekarang Aqilla hanya perlu ikut berbahagia. Dan tidak perlu memberitahu nya tentang apa yang terjadi pada Aqilla, itu akan lebih baik sepertinya, Aqilla tidak dendam karna bagaimana pun Saina tetap mamahnya, seseorang yang mengandungnya selama sembilan bulan, menaruhkan nyawa saat melahirkan nya, jadi Aqilla tidak punya alasan untuk membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AqillaArhan( Selesai )
Teen FictionJudul :AqillaArhan 'Kita hanya sepasang keliru yang terlanjur jatuh' 'Luka yang terluka' Eneng Sen_Sen {FOLLOW DULU YA, Tapi langsung baca juga sabi lah,Simpen di perpus juga hmm} PERINGATAN! *Mengandung Adegan menguwu dan mengsad. *Broken Broken...