🍄Luka Tigapuluhdelapan🍄

254 39 33
                                    

"Hurt me with the trun.But never comport me with a lie"

"Sakiti saja aku dengan kebenaran. Tapi tolong jangan pernah membuat ku nyaman dengan kebohongan"

____________________________

~🍄'Arhan Albi Pradiksa Mouzen'🍄~
____________________________

🍄🍄🍄

(38)
Happy  Reading
_________________________________________

Dua hari kini telah dilalui.

Hari ini hari Kamis, tepat hari ulang tahun Arhan yang ke sembilan belas. Tapi Aqilla,gadis yang Arhan tunggu untuk mengucapkan selamat ulang tahun itu masih saja setia menutup matanya.

Keadaan Aqilla sudah mulai membaik, detak jantung, aliran darah dan yang lainya sudah kembali normal sehingga pagi tadi Aqilla keluar dari ruang ICU lalu dipindahkan ke ruang rawat nya kembali.

Dokter mengatakan tidak lama lagi Aqilla akan bangun.

Ya semoga saja begitu.

Selama dua hari itu pula Alwi dan yang lain belum datang berkunjung, mungkin mereka cukup lelah karna terus bolak-balik rumah sakit. Berbeda dengan Arhan, dia hanya meninggalkan rumah sakit jika saat sekolah saja itupun kebanyakan bolos, Arhan akan pulang kerumah untuk menganti pakaian saja, Arhan tidak mengenal lelah, ia terus berusaha optimis untuk kesembuhan Aqilla.

Sebegitu besar ternyata cintanya pada Aqilla, meski kenyataan tidak memberinya celah lagi untuk memiliki.

Sudah dua hari pula Saina terus datang mengunjungi Aqilla meski hanya sampai di depan ruangan, karna Arhan belum juga mau berbicara atau mengijinkan nya masuk.

Sebut saja Arhan egois,karna Arhan hanya takut.

Keadaan Arhan sebenarnya tidak bisa dibilang baik, lihat saja tubuh nya mulai meringkih mungkin Arhan terlalu banyak melupakan waktu makan, rambut acak-acakan dan panjang, serta kantung mata yang benar-benar mencetak dan hitam.

Tapi cowo itu selalu mengatakan lihat bahkan Aqilla lebih kesakitan dari padanya.

Tak.

Lampu Ruangan Aqilla tiba-tiba padam, Arhan yang terjaga di samping Aqilla pun mulai kelimpungan ia takut alat yang bekerja ditubuh Aqilla juga mati tapi ternyata hanya lampu yang padam.

Saat Arhan bangun untuk mencari tau, Tiba-tiba lampu nyala kembali.

Disana tepat didepan pintu, sudah berdiri kedua sahabat nya Adnan dan Alwi yang tengah sedikit berebut untuk memegang kue ulang tahun. Tidak ada balon dan sebagainya hanya ada kue, lilin menyala dan kedua sahabatnya.

Adnan dan Alwi mendekat.

"Happy Birthday semoga selamat ulang tahun han," Ucap Alwi dengan nada yang serius.

Adnan yang mendengar itu menggeplak kepala Alwi pelan.

Sedangkan Arhan hanya menatap tajam keduanya tanpa ekspresi.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang