🍄Luka Tigabelas🍄

250 96 103
                                    

"Bahkan Buat Sekedar Ngungkapin Perasaan Aja Gue Masih Amatiran"

____________________________

~🍄'Arhan Albi Pradiksa Mouzen'🍄~
____________________________

🍄🍄🍄

(13)
Happy  Reading
_________________________________________

Sedari pagi awan memang nampak hitam di langit sana, jadi tak heran jika dari siang sampai sore hujan turun dengan sangat deras seolah menumpahkan seluruh kesedihan nya.

Sudah 1 jam pula Aqilla termenung di dalam ke kelasnya, menatap ke arah lapangan melalui jendela. Fokusnya memang tertuju pada hujan tapi pikiran nya menerawang jauh kesana-kemari.

Keadaan sekolah sudah sangat sepi, tapi ia yakini masih ada beberapa anak OSIS yang sedang menyelesaikan tugasnya. Meski mereka hilir mudik di koridor dan menyadari keberadaan Aqilla tapi mereka mengabaikannya tidak menegur apalagi menyapa. Haha memang siapa Aqilla di sekolahnya? Sehingga berharap seperti itu.

Dari sekian banyak pikiran yang melintas di otak Aqilla, satu yang sangat mengganggunya kini. Arhan salah paham, sudah Aqilla menghindar beberapa hari, ditambah kejadian tadi pagi dengan Akbar, ah sudahlah Arhan semakin gencar menodong Aqilla dengan kata-kata julid nya.

Flasback on

Tadi setelah bangun dari tidur di UKS Aqilla memilih kembali ke kelas karna sudah jam istirahat,Aqilla mengabaikan jilbab dan jaketnya yang penuh darah. Aqilla juga menutup telinga dari cibiran orang-orang disekitarnya.Aurelia dan Anisa mereka tidak melihat keadaan Aqilla di UKS bahkan saat Aqilla kembali ke kelas pun mereka sedang berada di kantin.

Aqilla baru saja melangkah masuk ke dalam perpustakaan yang sepi, setelah tadi menyimpan tas dikelas .kelas nya sepi karna semua sedang berada dikantin,untuk mengisi perut mereka. Tapi berbeda dengan Aqilla ia memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya yang masih lemas di perpustakaan.

Akbar masih dengan urusan nya karna tadi ia dipanggil keruang BK.

Saat hendak menenggelamkan wajahnya di atas tangan. Tiba-tiba ponsel nya berbunyi.

💬Arhan Anak🐣
Kalo nanya boleh gak sih?

Kening Aqilla berkerut menatap aneh pada pesan yang dikirimkan Arhan, memang sejak kapan ia melarang dia untuk bertanya ada-ada saja.

💬Me.
Boleh.

💬Arhan Anak🐣.
Gue denger Akbar sama Sandi baku hantam tadi? Gara-gara apa?

Walaupun Arhan sudah tau apa penyebabnya, tapi ia tak akan menyimpulkan secara langsung apalagi informasinya ia dapat dari orang-orang.

💬Me.
Oh itu... (Aqilla pun menceritakan yang sebenarnya terjadi).

💬Arhan Anak🐣.
Bukan nya karna memperebutkan lo ya Lah?terus tadi ngapain sampe meluk-meluk mau jadi pahlawan kesiangan?

Aqilla terkekeh saat membaca balasan pesan dari Arhan, bagaimana bisa dia punya pikiran sampai ke situ ya walaupun memang Aqilla pernah sesekali bercanda dengan Sandi saat di OSIS dulu.Aqilla juga mencabik kesal saat kata-kata julid Arhan kembali keluar.

💬Me.
Bukan.

Arhan menghembuskan nafasnya pelan, walaupun alasan sebenarnya berbeda dari apa yang ia dengar sebelumnya. Tapi tak sedikitpun mengurangi rasa sakit di hatinya. Apalagi ia tau kalo Aqilla begitu peduli pada Akbar sampai rela terluka dan yang paling menyakitkan dengan biasanya Aqilla memeluk Akbar dari belakang.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang