🍄Luka Sepuluh🍄

321 111 78
                                    

"Setiap orang pasti memiliki seorang teman disetiap tahap kehidupannya, namun hanya orang yang beruntung yang memiliki teman yang sama disemua tahapan itu".

_______________________

~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________

🍄🍄🍄

(10)
Happy Reading

_________________________________________

Setelah Akbar mengungkapkan perasaan nya minggu lalu, kini Akbar semakin gencar mendekati Aqilla mulai dari setiap waktu menghubungi Aqilla, menjemput Aqilla bahkan sampai setiap malam selalu meminta Aqilla untuk melakukan panggilan vidio call atau telponan.

Di kelaspun tak jarang Akbar menghampiri Aqilla, mengajak ngobrol ataupun meminta Aqilla untuk membantu mengerjakan tugasnya. Seolah olah jika disitu ada Akbar pasti ada Aqilla juga.

Aurelia dan Anisa mereka sudah mengetahui semuanya. Walaupun awalnya Aqilla tak ingin berbagi tapi karna didesak untuk bercerita oleh keduanya, Aqilla bisa apa.

Aqilla yang diperlakukan seperti itu oleh Akbar sedikit merasa risih. Aqilla rasa belum memiliki hubungan pun sudah seperti ini apalagi kalo sudah Aqilla tidak bisa membayangkan sebagian waktunya mungkin akan di kuasai oleh Akbar.

Aqilla sungguh dibuat tidak tenang,apalagi disisi lain Arhan pun semakin gencar mendekati Aqilla meski tetap sembunyi-sembunyi.

Tapi Arhan tetap dengan kepribadiannya, Arhan hanya menghubungi Aqilla jika ada yang penting untuk disampaikan saja seperti jika ia ingin mengantar Aqilla pulang.Arhan tidak berlebihan.

Di sekolah Arhan tetap bersikap dingin bahkan seperti orang asing. Tapi jika sedang berdua dengan Aqilla ia sedikit jauh lebih hangat. Bahkan tak jarang Arhan memberi kejutan-kejutan kecil tanpa sepengetahuan siapapun contohnya seperti membuatkan Aqilla sarapan yang disimpan di kotak bekal yang setiap pagi sudah ada di bawah meja nya Aqilla.

Arhan memang jago sekali dalam urusan memasak, entah ia punya keahlian dari mana. Bahkan dikafe tempat kerjanya saja Arhan itu seorang koki.

Pulang sekolah kali ini Anisa mengajak Aqilla dan Aurelia kerumahnya. Selain orang tuanya tidak ada Anisa sedang butuh hiburan karna bertengkar dengan Adnan.

Walaupun Aqilla sempat menolak karna Saina sudah pulang tapi Anisa tetap memaksanya,akhirnya Aqilla mau lagi pula Aqilla sebenarnya memang ingin sedikit menghindar dari permasalahan rumah. Aqilla cukup jenuh jika terus-menerus berada di titik yang sama tanpa menemukan jalan keluar.

"Pokonya yah nis gue gak mau tau lo harus sediain banyak cemilan,"belum juga sampai Aurelia sudah menuntut banyak pada Anisa.

Bukan kah patut jika Aurelia diumpat teman gak ada ahlak.

"Ga ada, bisa-bisa tekor gue," Anisa menjawab.

"Kalian kalo mau ribut harus tau tempat," Aqilla mencoba menengahi bagaimana bisa dua mahluk ini akan ribut di dalam angkutan umum.Bisa-bisa nanti diturunkan ditengah jalan.

Entah ada badai darimana kedua teman Aqilla mau berdesak-desakan di angkot,Bosan itu yang menjadi alasan mereka.

"Ah lo mah sama temen aja itung-itungan," Aurelia kembali merengek.

"Temen apaan sukanya ngabisin makanan," Anisa kembali menimpali.

"Pokonya gak mau tau, hari ini kita harus makan banyak, joged-joget, nonton drakor, curhat-curhatan dan tidur bareng," Dengan lantang nya Aurelia sudah menyusun kegiatan yang akan di lakukan.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang