🍄Luka Duapuluh🍄

247 62 44
                                    

"Adakalanya memang sesuatu akan berubah, kita hanya perlu bersiap-siap menyambutnya. Siapa tau akan menghancurkan bukan? ".

_______________________

~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________

🍄🍄🍄

(20)
Happy Reading

_________________________________________

"Qill kamu kemana aja, kenapa ponsel kamu gak aktif?" Tanya Akbar pada Aqilla.

Aqilla tidak menjawab.

"Qill kamu kenapa?" Tanya Akbar lagi.

Merasa tak mendapat jawaban Akbar menyentuh tangan Aqilla"hey ko diem?"

Refleks Aqilla menghentakan tangan Akbar"eh maaf bar, Ha apa?".

Aqilla sudah membersihkan diri sekarang, tadi setelah ia bercerita pada sang kuasa hatinya sedikit tenang, tapi tak berpengaruh apapun dengan keadaan nya.

Akbar,laki-laki itu baru saja datang membawa kue ulang tahun dan kotak kecil berwarna biru sebagai kado.

Sekarang mereka ada diruang tamu duduk berdampingan di sebuah sopa.

Aqilla tak merasakan senang atau bahagia, malah rasanya semakin tidak jelas dan tidak bisa didefinisikan.

Sedari tadi Akbar mencoba mebuka topik obrolan tapi kegiatan Aqilla hanya menatap kosong lilin yang masih menyala di kue yang Akbar bawa.

"Mau di tiup gak lilin nya?" Akbar tak menyerah, ia terus berusaha agar Aqilla membuka suara.

Aqilla menggeleng, ia suka dengan lilin yang menyala saat ini.

"Yaudah coba liat sini, Aku bukain kadonya ya?"

Aqilla mengangguk kemudian menaikan satu kakinya keatas sopa agar bisa berhadapan dengan Akbar, Akbar juga melakukan hal yang sama.

Akbar membuka kotak biru itu dan menunjukan nya pada aqilla.

Sepasang Anting.

"Mau dipake ga?" Tanya Akbar.

Aqilla tak menjawab juga, Akhirnya Akbar mengambil satu Anting sebelah kiri lalu memasangkannya, merasa kesulitan akhirnya Akbar memiringkan kepala, setelah terpasang Akbar melakukan hal yang sama untuk memasangkan Anting sebelah kanan.

Yah,  Akbar membuka Jilbab Aqilla. Seberani itu Akbar pada Aqilla? Dan mengapa Aqilla tak menolak nya?kalian pasti tau jawaban nya, sekarang Aqilla sedang dalam keadaan sadar dan tidak sadar.

"Cantik," Puji Akbar, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan Akbar mencium kening Aqilla lama.

Aqilla tak menolak, ia hanya diam saja.

Karna pintu utama rumah Aqilla terbuka, dari arah halaman pasti mereka terlihat seperti sedang,

Berciuman.

Arhan, Adnan, Anisa, dan Aurelia menyaksikan kegiatan Akbar dan Aqilla sedari tadi.

Mereka datang berempat untuk memberikan kejutan pada Aqilla,itupun berkat idenya Arhan.

Kue ulang tahun yang ada ditangan Arhan dengan lilin yang menyala Arhan jatuhkan begitu saja"bangsat,"umpat Arhan kemudian berlalu.

"Han?" Teriak Adnan mengikuti Arhan"gue gak nyangka mereka sebejad itu."

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang