"Tidak cukup kah selama ini aku memahami makna dari kata sunyi sampai aku benar-benar merasakan kesunyian yang sesungguhnya! ".
_______________________
~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________🍄🍄🍄
(35)
Happy Reading_________________________________________
"HAN AKU GAK TULI, HAN," Teriak Aqilla histeris dipelukan Arhan, setelah melempar sticknote yang Arhan berikan padanya ke lantai.
Dua jam setelah melakukan CT-Scan, Aqilla kembali sadar. Sebenarnya Arhan tidak akan memberi tau Aqilla tapi Aqilla terus memaksa nya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Terpaksa Arhan menuliskan sesuatu di atas stiknote
"Kamu hanya tidak bisa mendengar sementara sayang, kamu harus kuat oke ada aku."
"AKU BISA DENGER HAN, AYO NGOMONG," Aqilla mendongkak menatap wajah Arhan, memukul dada Arhan berulang kali.
"AYO NGOMONG HAN, AKU MAU DENGER," Aqilla terus berontak sambil menangis histeris, sedangkan Arhan tetap diam menahan sakit dihatinya, menahan dadanya yang sesak, menahan air matanya yang ingin menerobos jatuh.
"Han kalo kamu emang gak mau ngomong sama aku, aku mau dengerin musik han, ayo mana ponsel aku," Aqilla mencari keberadaan ponselnya tapi nihil ia tidak menemukan apa-apa.
"Han hiks ayo ngomong jangan diem, kamu harus percaya sama aku kalo aku gak tuli," Aqilla memelan kan suaranya.
"HAN NGOMONG," bentak Aqilla, sambil mencabut jarum infus yang bertengger cantik ditangan nya.
"DIEM SAYANG!" Arhan balik membentak Aqilla, dengan air mata yang mengalir, Arhan tidak bisa melihat Aqilla kesakitan seperti sekarang.
Aqilla masih menggeleng-gelengkan kepala, mengacak jilbab nya prustasi, bahkan Aqilla tidak peduli dengan darah yang menetes ditangan nya.
"Keluar Han, aku mau sendiri," Perintah Aqilla pelan.
Arhan menggeleng, bagaimana bisa ia meninggalkan Aqilla dalam keadaan hancur seperti ini.
"Pliss, tolong han aku mau sendiri. Jangan temui aku dulu,"Aqilla membaringkan tubuhnya memeluk tubuhnya sendiri membelakangi Arhan.
Arhan akhirnya menurut setelah mempersilahkan suster untuk mengganti jarum infus Aqilla.
Arhan berjalan gontai keluar ruangan, mendudukan bokong nya dikursi sebelah Adnan dan Alwi berada, Arhan menundukkan kepala mengacak dan menjambak rambut nya kasar.
Adnan dan Alwi hanya menatap tidak berani untuk sekedar membuka suara.
2 hari berlalu, Aqilla masih tidak ingin ditemui siapa-siapa selain dokter dan suster, sekarang Aqilla sudah pindah ke ruang rawat VVIP, Aqilla hanya bangun jika sudah jadwal makan dan pemeriksaan atau ia akan terbangun hanya untuk duduk menatap kosong sambil memeluk erat kedua kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AqillaArhan( Selesai )
Roman pour AdolescentsJudul :AqillaArhan 'Kita hanya sepasang keliru yang terlanjur jatuh' 'Luka yang terluka' Eneng Sen_Sen {FOLLOW DULU YA, Tapi langsung baca juga sabi lah,Simpen di perpus juga hmm} PERINGATAN! *Mengandung Adegan menguwu dan mengsad. *Broken Broken...