"Masalah itu butuh penjelasan, bukan didiamkan apalagi ditinggalkan. So cobalah selsaikan dengan cara bicara bukan betegur sapa tanpa kata ".
____________________________
~🍄'Arhan Albi Pradiksa Mouzen'🍄~
____________________________🍄🍄🍄
(22)
Happy Reading
_________________________________________"Mah jangan pergi mah,"
"Pah jangan ninggalin Aqilla pah,"
Aqilla meracau dalam tidurnya, memang akhir-akhir ini Aqilla selalu bermimpi tentang kedua orang tuanya.
Entah kesalahan apa yang sudah Aqilla lakukan, sampai semesta tak mengijinkan Aqilla tenang barang sejenak, selsai di dunia nyata berganti dengan dihantui dunia mimpi.
"Aaaaaaa,"Aqilla berteriak bangun dan langsung terduduk lesu, ia mengusap peluh diwajahnya kasar kemudian mengusap perut nya yang keroncongan.
Memang sedari pagi belum ada asupan makanan yang masuk kedalam perutnya. Bagaimana bisa Aqilla membeli bahan masakan saat uang celengan nya telah habis.
Aqilla meregangkan tangan nya yang terasa sakit efek dari tidur yang tidak pindah posisi sepertinya. Jam masih menunjukan pukul 03:00 dini hari tapi mata Aqilla sudah terbuka sempurna, ia bergegas mandi untuk menyegarkan tubuhnya dan menetralkan perutnya yang semakin terasa lapar.
Ada-ada saja memang, orang lain lapar itu makan, Aqilla lapar malah mandi.
Dengan seragam yang belum rapih, serta handuk yang melilit rambutnya yang basah Aqilla duduk dimeja makan, menatap satu gelas air putih yang ia nikmati sedari tadi.
Hari ini Aqilla akan belajar berpuasa.
Setelah mengunci rapat pintu rumahnya, Aqilla duduk diatas teras membenarkan tali sepatunya.tatapan nya beralih pada kursi dimana tempat ia menunggu papahnya pulang.
"Aqilla berangkat sekolah ya pah," Ucapnya lirih sambil melangkah meninggalkan halaman rumah.
Setelah sampai disekolah keadaan masih sangat sepi, mungkin Aqilla datang terlalu pagi. Aqilla sungguh berubah sekarang, tidak ada lagi tawa yang menghiasi wajahnya, tidak ada sapa untuk teman nya, Aqilla hanya diam,menghindar dan menyendiri.
Aqilla hanya akan melakukan tugas yang semestinya ia lakukan yaitu belajar, Aqilla tak kenal kantin, tak punya teman dan tempat favorit Aqilla saat istirahat adalah rooftop sekolah.
Seperti sekarang ini, Aqilla sedang menikmati hembusan Angin di tembok rooftop, kakinya ia juntaikan kebawah.Aqilla sungguh tak takut jatuh padahal ia sedang berada di ketinggian, malah Aqilla menikmatinya.
Jika sewaktu-waktu Aqilla jatuh , Aqilla sangat senang karna itu Artinya ia akan cepat bertemu dengan ppapahnya Husen.
Tapi tenang Aqilla tak punya rencana untuk bunuh diri
Aqilla masih takut neraka kawan.
Sepertinya kegiatan Aqilla hari ini harus terganggu, pasalnya dari arah tangga terdengar beberapa suara yang mulai mendekat.
"Alwi bacot, cot bacot," Ledek Adnan pada Alwi yang terus berpidato.
Alwi mendengus kesal sambil mengangkat sepatunya tinggi-tinggi"Mulut lo minta gue cium ya nan?"
Arhan yang berada dipaling depan hanya diam dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana.
Saat pintu rooftop terbuka sempurna, Arhan dikagetkan dengan kehadiran Aqilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
AqillaArhan( Selesai )
Novela JuvenilJudul :AqillaArhan 'Kita hanya sepasang keliru yang terlanjur jatuh' 'Luka yang terluka' Eneng Sen_Sen {FOLLOW DULU YA, Tapi langsung baca juga sabi lah,Simpen di perpus juga hmm} PERINGATAN! *Mengandung Adegan menguwu dan mengsad. *Broken Broken...