🍄Luka Duapuluhsatu🍄

234 60 38
                                    

"Aku tidak akan egois tentang siapapun yang ingin menjauh, mau tinggal silahkan mau pergi tinggalkan. Karna hidup tidak sebercanda itu"

_______________________

~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________

🍄🍄🍄

(21)
Happy Reading

_________________________________________

Akbar menatap Aqilla dalam"Kasih Akbar 1 alesan qill,"sekarang mereka sedang berada di dalam kelas, mereka hanya berdua karna yang lain sedang istirahat.

Saat Akbar tau Aqilla masuk sekolah ia langsung mengajak Aqilla untuk bicara.

"Ada orang lain yang juga ngungkapin perasaan ke Aqilla,"Jujur Aqilla.

Akbar menaikan sebelah alisnya,tanda tidak mengerti"Maksudnya?".

"Arhan,-" Aqilla menarik napas,lalu menghembusnya pelan"dia juga nembak Aqilla."

Aqilla pikir lebih baik ia jujur pada Akbar dari pada semakin rumit nantinya.

Akbar terkekeh"terus lo milih dia?"

Aqilla menggeleng "Aqilla gak akan milih siapapun, kalian sama-sama baik dan sama-sama tulus, Aqilla gak mau nyakitin salah satu dari kalian, ya walaupun dengan begini kalian sama-sama sakit tapi setidak nya kita sakit bersama."

Akbar diam, menatap dalam netra mata Aqilla,"yaudah qill, kalo lo mau pilih si Arhan gue mundur."

Rupanya Akbar tidak mengerti maksud Aqilla.Dengan tetap tenang Aqilla menghadapi Akbar, karna ia takut salah bicara yang nantinya akan memancing emosi Akbar"Kamu ataupun Arhan bisa dapetin seseorang yang jauh lebih baik, kalian pasti bahagia tapi gak harus sama Aqilla."

Akbar mengacak rambutnya frustasi.

"Tadi kamu minta Aqilla buat ngasih alesan kan, kenapa Aqilla nolak kamu?"

"Iya"

"Ya-itu, Aqilla gak mau nyakitin salah satu dari kalian."

"Tapi lo sayang gue kan qill? "

Aqilla menelan salivanya kasar, bingung harus menjawab apa? bahkan ia sendiripun sulit mengetahui bahwa rasanya ini untuk siapa sebenarnya.

Karna tidak mungkin bukan Aqilla mencintai dua orang sekaligus. Mencintai dua hati dalah satu hati itu tidak akan pernah terjadi.

Melihat Aqilla yang diam, Akbar menarik kesimpulan"Gue tau jawabannya? "

"Aku sayang kamu.tapi,-"lidah Aqilla kelu,hanya untuk meneruskan kalimat sebagai Sahabat.

"Lo bohong," Potong Akbar sambil tertawa.

Aqilla kembali diam, ia tidak tau lagi harus menjelaskan seperti apa pada Akbar, Laki-laki seperti Akbar sulit sekali mengerti.

"Maaf," Hanya itu yang bisa Aqilla katakan sekarang.

"Argghhhhhh," Akbar bangkit.

"Mau kemana? " Tanya Aqilla, pasalnya sebentar lagi bell akan masuk, ia takut Akbar melakukan hal aneh-aneh nantinya.

"Selsai kan? So gak usah bersikap peduli, "kemudian Akbar berlalu keluar kelas.

Ada rasa bersalah yang menyelusup kedalam relung hati Aqilla, Akbar pasti kecewa dan sakit hati sekali,tapi harus bagaimana lagi?Aqilla pikir itu jalan terbaik.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang