🍄Luka tigapuluhtiga🍄

234 40 26
                                    

"Ck sekarang gue percaya, ternyata senja indahnya memang sementara. Bangsat".

____________________________

~🍄'Arhan Albi Pradiksa Mouzen'🍄~
____________________________

🍄🍄🍄

(33)
Happy  Reading
_________________________________________

" M- a-m-a-h, "panggil Aqilla lirih, saat melihat perempuan yang masih sibuk menuntun anak usia dua tahun lebih, dia Aziza Putri Huseina.

Adiknya Aqilla.

Perempuan yang merasa dipanggil pun mendongkak, seketika pandangan nya terpaku pada Aqilla, anak yang ia lupakan.

Saina, ya perempuan itu Saina mamah dari Aqilla. Saina kehabisan kata, dia mematung tidak tau harus berkata apa.

Aqilla menatap Saina, beralih pada Aziza kemudian menatap Hamka terakhir menatap lekat Arhan. Cowo yang juga diam mencerna apa yang sedang terjadi.

"Han? " Panggil Aqilla, sambil meraih tangan Arhan. Arhan mengangkat tangan nya, Aqilla tersenyum"dia, -"tunjuk Aqilla pada Saina"mamah aku. "

Deg,

Jantung Arhan serasa berhenti berdetak, ia kesulitan bernafas sekarang. Menyadari sesuatu Arhan terkekeh pelan, kemudian menggenggam tangan Aqilla.

"Om? " Panggil Aqilla pada Hamka"Om siapanya mamah? "Aqilla bertanya dengan binar bahagia.

Hamka juga tak kalah kaget nya, ia sungguh tidak mengetahui apa-apa, lalu sekarang ia bingung bagaimana cara mengatakan nya pada pacar anaknya itu bahwa" Saina... ".

Arhan menggeleng keras, mengacak rambutnya prustasi

"Mamah istrinya om Hamka," Jawab Saina dengan santai"kamu siapa nya Arhan? "Saina bertanya balik, memastikan.

Deh,

Tenggorokan Aqilla tercekat, pasokan udara diparu-parunya menipis, tapi sedetik kemudian Aqilla tertawa lalu mengatakan " Arhan pacar Aqilla mah, "ucapnya dengan binar bahagia.

Semua diam, menunduk dalam. Tersisa suara detik jam dan ocehan Aziza dengan mainan barunya.

Lama sekali semua diam bergelut dengan pikiran dan rasa sakit masing-masing. Terlebih hanya Aqilla dan Arhan yang merasakan kesakitan yang begitu hebat.

"Qill? " Panggil Arhan sambil mebalikan tubuh Aqilla, menatap lekat pacarnya, pujaan hatinya.

"Kita saudara tiri sekarang han?aku baru tau," Ucap Aqilla lirih, sambil mendongkak menatap wajah tampan Arhan.

Arhan mengeleng "lo pacar gue qill."

Kini giliran Aqilla yang menggeleng " Kamu kaka aku han."

"LO PACAR GUE QILL, CALON ISTRI GUE, CALON IBU DARI ANAK-ANAK GUE sayang, " Arhan berteriak dengan air mata yang sudah mengalir.

Aqilla memeluk Arhan, dia juga menangis sekarang. Keduanya saling memeluk erat dan menangis hebat.

Sedangkan Saina menunduk dalam sambil mendekati Hamka, terlihat Hamka mengusap wajahnya kasar.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang