🍄Luka Duapuluhenam🍄

197 46 49
                                    

"Banyak hal yang harus kamu ingat! Perihal langit yang tidak pernah menjelaskan bahwa dirinya tinggi, kemudian bumi yang juga tidak pernah menjelaskan bahwa dirinya terjal dan curam"

_______________________

~🍄'Aqilla Putri Huseina'🍄~
_______________________

🍄🍄🍄

(26)
Happy Reading

_________________________________________

Dua bulan sudah berlalu, sejak kejadian pagi itu.Kini Aqilla benar-benar tidak mau berurusan dengan orang-orang dimasa lalunya, biarpun tidak ada yang menemani tapi dengan itu Aqilla bisa menjalani hidupnya.

Sudah tidak ada lagi luka, yang ada hanya hampa.

Perlahan-lahan Aqilla mulai ikhlas dengan kepergian Husen, Aqilla juga sudah tak mau lagi memikirkan kemana perginya Saina, Aziza dan Fikri.

Aqilla juga sudah benar-benar tidak berhubungan dan saling bicara lagi dengan Anisa, Aurelia, dan Azril. Meskipun satu kelas mereka hanya orang asing yang berintraksi ketika perlu,itupun atas nama pelajaran.

Arhan cowo itu. Apalagi? Mereka kini bagaikan Idola dan Fens yang dekat tapi terbentang jauh.

Untuk Akbar dan Aurelia sepertinya mereka menyembunyikan kedekatan nya, terbukti mereka tetap seperti dulu saat di sekolah. Dan Aqilla menduga bahwa Anisa juga tidak mengetahuinya.

Sekarang Aqilla benar-benar tidak memiliki siapa-siapa.

Ah anggap saja ia memang dilahirkan seorang diri di dunia ini.

Satu bulan lagi masa kebijakan dari pihak bank mengenai penyitaan rumah dan tanah nya akan habis. Jadi Aqilla semakin giat mencari pundi-pundi uang untuk menopang kebutuhan hidupnya.

Sudah satu bulan terakhir pula Aqilla membuka usaha dengan berjualan. Bermodal belajar lewat youtobe akhirnya Aqilla sukses menjual makanan dengan nama Banana Roll. Meskipun belum banyak peminat tapi Aqilla tetap berusaha.

Biasanya sepulang sekolah Aqilla langsung membuat nya kemudian ia langsung berkeliling untuk menjualnya, Aqilla memanfaatkan tempat-tempat umum seperti taman.

Tapi jika malam minggu Aqilla akan berjualan sehabis magrib di pasar malam. Seperti sekarang ini Aqilla tengah tersenyum hangat sambil melayani beberapa pembeli.

Ada sepasang muda -mudi, keluarga bahagia atau anak-anak kecil.

"Makasih tante cantik, banana loll nya enak," Ucap anak laki-laki berpipi gembul. Ayah dan ibu mereka yang menyaksikan anak nya makan dengan rakus hanya terkekeh pelan.

"Sama-sama adik manis," Balas Aqilla sambil mengusap sisa coklat di ujung bibir anak itu.

Setelah nya mereka undur diri.

Aqilla manarik nafas panjang kemudian menghembuskan nya dengan pelan, tak bisa dipungkiri sekarang tubuhnya sangat lelah. Tapi mengingat jualan nya masih tersisa beberapa Aqilla harus tetap semangat.

Dug

Ponsel Aqilla terjatuh dari saku saat ia akan mengambil nya untuk melihat jam, jadi terpaksa Aqilla berjongkok.

"Mmm Anisa makanan itu kaya nya enak, kesana yu."

Samar-sama Aqilla mendengar suara seorang perempuan dan langkah kaki yang semakin mendekat.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang