🍄luka lima🍄

445 164 173
                                    

"Cemburu itu hanya bagi orang yang tak percaya diri itu kata dilan tapi kata Arhan cemburu itu hanya bagi orang yang tak bisa memiliki"

____________________________

~🍄'Arhan Albi Pradiksa Mouzen'🍄~
____________________________

🍄🍄🍄

(05)
Happy  Reading
_________________________________________

Jam pelajaran terakhir di kelas XII IPS 1 free dikarnakan guru yang berjadwal sedang ada halangan untuk mengajar.

Hal itu membuat keributan di kelas ada yang menikmati ada pula yang mendumel kenapa tidak dipulangkan saja.

Nampaknya Aqilla menikmati jamkos ini terbukti sedari tadi ia terus tertawa lepas kala berguyon dengan Azril, Aurelia, dan Anisa.

Aqilla memang tanpak pintar menyembunyikan luka, bahkan Aqilla tak pernah membagi cerita tentang bagaimana keadaan keluarganya. Biasanya orang sedih itu di hibur bukan menghibur tapi hal itu tidak berlaku untuk Aqilla. Selagi ia bisa membuat orang lain tertawa maka tak perlu mereka tau sedalam apa lukanya.

Biasanya orang yang tawanya paling lepas diantara tawa lainya, itu sebenarnya menyimpan luka paling banyak tapi berusaha menutupinya.

Berbagi memang perlu bukan untuk dikasihani tapi jika bisa mengurangi beban tidak ada yang salah. Cukup di dengarkan tidak perlu dinasihati. Mencari pendengar yang baik tentunya tidak mudah karna kebanyakan ketika kita berbagi akhirnya bukan didengarkan tapi malah jadi beradu nasib.

"Oh iya tadi Akbar bilang, kalo dia mau ngajak lo buat nemenin sparingan sama SMA Cempaka lo mau? " Tanya Azril pada Aqilla.

"Aa.. Iya semalem Akbar nelpon ngajakin, tapi gatau aku belum ngasih keputusan," Balas Aqilla bingung.

Membahas tentang Akbar, Aqilla sedikit memelan kan suara ia tidak mau mengundang banyak perhatian apalagi nanti ia takut penggemar Akbar akan mencibirnya.

"Yaelah baru di ajak sparingan putsal lama banget kasih jawaban nya, gimana jadinya kalo diajak jadian," Kata Aurelia yang entah kenapa terasa datar dan dingin.

"Adnan juga ikut, katanya dia gantiin Bima yang lagi sakit," Mengerti sesuatu Anisa berkata sambil membagi fokusnya pada ponsel.

Adnan pacarnya Anisa itu sebenarnya anak basket tapi karna ia jago main futsal jadi ia diminta Akbar untuk menggantikan Bima, sebenarnya ia malas atau lebih tepatnya menghargai Arhan karna Adnan itu karib Arhan.

Tapi tenang Adnan juga sudah meminta Arhan menemaninya. Jadi ia memutuskan untuk tidak membawa kendaraan karna akan memanfaatkan Arhan.

"Lah iya tuh pacar lo, sekolah kaga putsal iya," Anisa yang mendengar penuturan Azril langsung melemparkan tatapan tajam.Azril juga anak putsal tapi dia hanya sebagai anggota beda kesibukan nya dengan Akbar.

"Sirik lo," Sarkas Anisa.

"Jadinya ikut nis? " Tanya Aqilla memastikan.

"Gatau soalnya Adnan gak akan bawa kendaraan," Aqilla mengangguk paham.

"Gimana kalo nemenin aku aja nis, kita ikutnya sama Akbar," Anisa tampak menimbang-nimbang,

"Naik motor gitu bertiga?" Tanya nya.

"Nah itu dia Akbar ribet banget dia minta kepastian kalo aku ikut dia mau bawa mobil kalo aku gak ikut dia mau bawa motor."

"Wih anjir segitu perhatian nya yah babang Akbar sampe gak mau pujaan hati nya kehujanan atau kepanasan atau kepegelan kalo naik moge," Aurelia semakin gencar meledek Aqilla sambil memasang raut wajah yang sulit dimengerti.

AqillaArhan( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang