seventeen

247 52 28
                                    

AKU NGGA AKAN BOSEN BUAT NGINGATIN VOTE DULU SEBELUM BACA🥱
.

DEAR PEMBACA GHOIBB....  HAYYUKLAH MUNCUL, BUAT SEKEDAR VOTE DOANG NGGA AKAN SESUSAH MIKIR, NGETIK DAN NGELANJUTIN CERITA KOK👉👈

.
.

Nafsu besar seorang Kwon Jiyong membuatnya lupa akan tujuan awal dirinya untuk sekedar mengukir karya indah di tubuh putih tanpa cela Sandara Park. Desahan pelan wanitanya itu membuat libido dalam diri Kwon Jiyong muncul dan tak terbendung. Ia ingin melakukan lebih dari sekedar melukis tanda.

Jari-jari dari tangan kirinya yang kini telah tersemat cincin pernikahan, bergerak lincah menyelip dan menelusup dibalik hotpants hitam yang Dara kenakan.

"Ngghhh... Ji..." lenguh Dara dengan mata terpejam erat.

"Jangann.. Di sinihhh ahh..." lanjutnya dengan sisa kesadaran. Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mereka melakukan sex.

Jiyong memasukkan dua jarinya kedalam lubang hangat dibalik celana dalam Dara. "Lalu dimana hm? Diruangan sebelah? Boleh juga."

Dara membuka lebar kedua matanya. Gagasan gila Kwon Jiyong barusan membawa kembali kesadaran nya dengan utuh. "Dimana kau tinggalkan akal sehat mu?!"

Jiyong dengan ekspresi datar yang tak berdosanya, menggerak kan kedua jari yang semula diam dengan gerakan menggunting. Membuat Dara kembali melayang dan menahan desahan. "Apa yang salah? Biarkan mereka tau jika kau sudah ada yang memiliki."

Pria Kwon itu menjeda kalimatnya dan meniup sensual tengkuk belakang Dara. "Aku. Kau adalah milikku. Dan aku tidak suka berbagi."

Dara semakin menggigit bibir bawahnya. Ia tidak tahan untuk tidak berteriak dengan desahan yang keras. "Ahhh.. Fine.. Ngghh aku akan eummmm ...mengganti pakaian ahh.. Kuhhhh. ."

Jiyong tersenyum menang. Kini satu jari lagi telah berhasil masuk kedalam lubang hangat Dara tanpa permisi. "Hm.. Bagaimana ini?? Ku rasa sudah terlambat untuk kau berubah pikiran."

"Kumohon hentikan ahhh.." Dara melingkarkan kedua lengan nya pada leher Jiyong. Kakinya sudah tidak bisa menopang tubuh lemas nya. Bukan hanya merasa lemas, entah kenapa kepalanya juga mendadak pening, membuat pandangan wanita itu perlahan-lahan mengabur.

"Kau meminta berhenti tetapi malah menempelkan tubuh mu padaku." ejek Jiyong. Ia menghentikan kegiatan ketiga jarinya di balik celana dalam Dara. Wanita itu menopangkan seluruh tubuhnya kepada Jiyong, membuat Kwon Jiyong heran dan berpikir seberapa bergairah nya wanita itu hingga sampai-sampai menopang tubuhnya sendiripun tidak bisa.

Jiyong membawa kedua bahu sempit itu untuk sedikit menjauh. Ia ingin melihat ekspresi menggairahkan yang ditampilkan dari balik wajah cantik Dara. Huh? Apa barusan aku memuji nya cantik? -batin Jiyong.

Ya! Kau memujinya! -jawab Jidi remeh.

Kwon Jiyong sepenuhnya mengabaikan Jidi. Dia tidak mendengarkan ocehan alter egonya itu semenjak tadi. Seakan fokusnya hanya tertuju pada sosok Sandara Park.

Ketika memisahkan sedikit jarak diantara tubuhnya dan Dara, Jiyong mengerut bingung saat melihat kedua mata Dara yang terpejam. Wanita itu memejamkan mata bukan karena ia menahan desahan nya seperti beberapa saat yang lalu, melainkan ia memejamkan matanya dengan damai seakan kini ia tengah tertidur.

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang