eight

324 48 14
                                    

Dara menggeliat ketika bangun dari tidurnya, secara langsung merasakan rasa tidak enak yang amat sangat. Kewanitaan nya merasa sedikit perih dan tubuhnya pegal. Dia membuka matanya dan mengernyit, baru menyadari jika Jiyong masih berada di sebelah nya. Pria itu bertelanjang dada dengan selimut putih membungkus pinggang nya, dia berbaring miring dengan bertumpu siku dan telapak tangan yang menopang kepalanya. Pria itu tampaknya sudah mengamati Dara sedari tadi, tatapan nya terlihat dingin.

Dara berbaring diam, tiba-tiba untuk pertama kalinya di hidup nya, ia merasa malu. Semalam mereka begitu intim dan diliputi gairah, dan sekarang ketika mereka terbangun dengan logika, ia merasa malu. Namun seperti nya Jiyong tidak merasakan itu. Jemarinya menelusuri leher Dara, mengusap turun hingga perut dan pangkal pahanya. Semakin jauh selimut di turunkan, maka mata Jiyong akan semakin menyorot menusuk. Ia terlihat marah namun Dara tidak mengerti akan penyebab kemarahan pria itu.

"Kau.. Kau benar-benar mendapatkan apa yang kau inginkan." ucap Jiyong, ia kembali menyelimuti Dara dan berniat pergi.

"Apa maksud mu?"

"Bukan kah sex kasar adalah impian mu? Selamat kau mendapatkan nya darinya!" ucapan Jiyong barusan terdengar seperti rajukan di pendengaran Dara.

"Eoh? Apa yang kau bicarakan? Bukankah aku semalam bercinta dengan mu?! Jangan mengelak, seakan-akan semalam kau mau bercinta dengan ku karena telah dirasuki jin saja. Hahahhaha."

"Cih! Bodoh!" pria bermarga Kwon itu dengan santai memakai pakaian nya yang berserak di lantai, lalu melangkah pergi meninggal kan Dara.

*G*

Saat sempat terbangun pada pukul enam subuh, Dara memutuskan untuk mandi sebelum kembali tidur di kamar nya. Ya tidak mungkin ia kembali tidur di kasur Jiyong yang kotor akibat darah nya sendiri bukan?

Baru berjalan dua jam waktu ia tidur, suara ketukan kamar mengusiknya. "Sial! Sudah pukul delapan kiranya!"

Sebelum turun ke meja makan Dara menyempatkan diri untuk berdandan dan dengan sengaja wanita Park itu memakai baju yang bisa dengan sempurna memamerkan area tubuhnya yang dipenuhi oleh tanda yang dibuat sang bos mafia, kissmark.

-

Dara sampai di ruang makan, yang mana Jiyong tengah duduk dan sama sekali belum menyentuh makanannya. Di kursi sebelah kiri Jiyong ada Seohyun yang juga telah duduk dan juga belum menyentuh makanannya.

"Kau pikir kau siapa? Membuat ku menunggu hampir lima menit lamanya." suara dingin Jiyong terdengar setelah Dara duduk di kursi sebelah kanan nya.

"Eoh? Aku tidak meminta mu menunggu ku." jawab Dara polos.

"Dengar Sandara Park, peraturan tetap lah peraturan. Kau ingin melanggar nya dengan berpura-pura lupa, bitch?!" datar namun menusuk.

Namun bukan Sandara namanya jika ia tersinggung dengan ucapan kasar Jiyong. "Hehe Ji.. Aku bukannya lupa,aku hanya lelah. Kau ingat kan semalam kita bercinta hingga-"

"Tidak tau malu!" potong Jiyong geram.

Dara sama sekali tak ingin melanjutkan perdebatan mereka. Dia lebih memilih menyantap hidangan makanan di hadapan nya. Membuat Jiyong mau tak mau menelan kembali umpatan nya yang akan keluar.

"Kkkk.. Sudahlah, kau biarkan saja dia melanggar aturan bodoh mu itu untuk kali ini. Dia pasti memang sangat lelah hahahhaha"

"Diam! Brengsek!" maki Jiyong tiba-tiba di tengah kegiatan menyantap sarapan mereka, membuat kedua wanita di sebelah nya terkejut.

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang