twenty

238 48 35
                                    

"Dee!"

"??? Siapa yang berani menyebut panggilan terkutuk itu!?"

"Dee.. Sayang! Lihat mama!"

"Suara itu..."

"Dee, maafkan papa mu. Dia tidak sengaja membentak mu sayang. Putri mama sangat pintar untuk mengerti kesulitan papa kan, hm?"

"Ma-ma.."

"Tapi ma! Kenapa papa melampiaskan kemarahan nya pada ku? Papa sudah tidak menyayangi ku hiks.."

"Kata siapa papa sudah tidak sayang pada princess papa?"

"Dia juga.. Apa ini!?"

"Hei princess, maafkan papa hm? Papa benar-benar bodoh telah melukai hati putri kecil papa ini. Dee, sayang, maafkan papa, papa janji tidak akan mengulanginya lagi."

"Iya Dee, maafkan papa mu. Jika kamu memaafkan papa, mama janji akan mengajak mu liburan minggu ini, bagaimana?"

"Liburan? Benarkah? Mama tidak bohong lagi kan??"

"Hei.. Apa ini? Kalian tidak mengajak papa juga?"

"Huh! Bahkan papa lebih sibuk daripada mama. Mana mungkin papa mau ikut kami liburan."

"Benar! Kau benar Dara! Dia tidak ada waktu untuk mu."

"Tidak tidak.. Jika kau memaafkan papa, kali ini papa akan ikut kalian liburan. Jika perlu kita akan liburan satu minggu penuh di Swiss."

"Omong kosong!"

"Swiss!? Papa! Papa seriusssss???"

"Bodoh! Kau dengan mudahnya percaya. Kau tidak akan sempat untuk mengunjungi negara impian mu itu."

"Ya! Papa berjanji. Kita akan kesana."

"Hehe baiklah! Dee, memaafkan papa!"

"Ouch! Aku tidak tahan dengan adegan pelukan bahagia ini! —eh! Dimana lagi ini???"

"Papa hikss.. Dee janji tidak akan nakal, tidak akan membantah papa lagi hiks Dee mohon jangan tinggalkan Dee ditempat ini hikss papa..."

"Oh! Rupanya sudah dua tahun sejak kematian mama."

"Diam kau!"

Plakk

"Aku sudah tidak punya uang lagi untuk mengurus mu! Berhenti menjadi hama dalam hidupku! Kau anak pembawa sial! Tidak hanya merenggut nyawa istri ku, kau juga membuat bisnis ku hancur! Sekarang tebus semua hutang mu padaku!"

"Cih! Mama bunuh diri karena salah diri mu yang selingkuh, bajingan. Dan lagi, bisnis mu itu bangkrut karena kegialaan mu pada judi! Pria sialan yang tak berguna!"

"Tidak papa! Aku akan membayar hutang ku, tapi jangan menjual ku pada orang-orang ini papa.. Ku mohonn hikss.."

"Oh ayolah.. Berhenti meratap dan lari lah dari sana! Jangan memohon menjadi idiot —huh? Dimana lagi ini????"

"Kejar dia! Jangan sampai lolos!"

Brukkk

"Tolong.. Ku mohon tolong aku.."

"Akhirnya aku bertemu dia disini kkkk"

"Siapa kau? Menjauh dari ku."

"Ku mohon tolong aku. Aku tidak mau dibawa oleh paman-paman berbadan besar itu.."

"Sial! Tidak ada yang mengejar mu di gang kecil ini. Pergi sana!"

"Tolong ak—"

"Huh! Tertangkap kau! Anak pembangkang!"

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang