Vote dulu ogheyy!
.
.Melihat kegilaan Sandara Park dari kejauhan, tanpa sadar membuat seorang Kwon Jiyong mengeluarkan smirknya. Ia pikir wanita itu akan memilih lari dan menyelamatkan dirinya sendiri. Ternyata ia salah! Wanita itu lebih memilih maut ternyata.
Dia benar-benar berbeda, bukan?
Puji Jidi tak kalah takjub nya dengan Kwon Jiyong saat ini.
Jiyong mengangguk. "Hm, kali ini aku setuju dengan mu."
Setelah melihat Jaejoong menjauh dari laut, pria Kwon itu tanpa pikir panjang lagi, berlari dan menyelam kedalam air asin itu. Bias cahaya fajar yang sebentar lagi akan menerang mempermudah Jiyong untuk menemukan Dara. Ia ingin segera membawa tubuh yang sudah tak sadarkan diri itu ke dasar dermaga, namun urung karena suara berisik dari atas sana.
Itu polisi!
Ya, sepertinya polisi itu bergerak cepat setelah sempat menerima sambungan dari kawannya. Shit! Bukan waktu yang tepat jika Jiyong tiba-tiba muncul membawa Dara. Bisa-bisa jebakan nya gagal dan berujung ia lah yang akan dicurigai.
Melirik sekilas mata terpejam dihadapannya. Jika ia tetap berdiam, maka wanita di pelukannya itu tidak akan selamat.
Bodoh! Tunggu apa lagi? Cepat lakukan!
Jiyong sangat mengerti apa yang disuruh lakukan Jidi. Maka dari itu ia menarik tengkuk wanita itu dan memberikan nya ciuman dalam. Ciuman? Hei.. Itu bukan lah ciuman, itu adalah sebuah bentuk dari pertolongan yang coba Jiyong berikan kepada Dara. Yeah.. Membagi oksigen sebanyak mungkin, tanpa memikirkan jika dirinya sendiri akan kehabisan oksigen.
Menerima aliran oksigen kedalam paru-parunya membuat kelopak mata Dara perlahan terbuka. Samar-samar ia melihat sepasang kelopak mata lainnya yang kini tengah terpejam dalam jarak setengah jengkal di depan nya. Dara tersenyum. Walau cahaya remang bahkan gelap sekalipun, dia tidak akan pernah salah mengenali pria yang kini sedang menciumnya itu. Ciuman? Oke! Biarkan Dara menganggap nya sebagai ciuman.
Jiyong membuka matanya yang terpejam di saat lengan Dara memeluk erat tengkuk belakang nya. Wanita itu tersenyum, yang tanpa sadar membuat Jiyong juga ikut tersenyum dan di detik berikutnya pria Kwon itu kehilangan kesadaran nya.
*G*
Seoul
Chaerin kembali memasuki kamar Kwon Jiyong yang bernuansa gelap. Seperti jam-jam sebelum nya, disebelah pria itu ada seorang wanita yang tidak ada lelahnya menunggu dan memandanginya. "Eonni, kau bisa beristirahat. Kau belum tidur seharian."
Dara menggeleng. Jika Jiyong saja bisa memberikan kehidupan untuknya, lantas apa ia tidak bisa membalasnya dengan tetap terjaga di sebelah pria itu? Sedetikpun ia tidak ingin meninggalkan Jiyong, dia harus menjadi orang pertama yang dilihat oleh pria itu di saat sadar nanti.
Chaerin mendengus dan menyerahkan beberapa vitamin untuk wanita keras kepala di sebelahnya. "Minumlah, jika tidak kau yang akan pingsan sebelum bos bangun."
Dara menerima nya.
"Beruntung sekali Seunghyun oppa menyelamatkan kalian tepat waktu. Jika tidak... Huh! Aku tidak bisa membayangkan nasib kami semua tanpa bos." Chaerin yang sudah ikut duduk di sisi ranjang sebelah Dara kembali mengingat ungkapan Seunghyun pagi tadi di saat pria jangkung itu membawa bos mereka yang sudah tidak sadarkan diri. Kejadian yang sangat langka. Untuk pertama kalinya seorang bos mafia yang dikenal kuat itu kehilangan kesadaran nya. Bahkan tembakan peluru ataupun sayatan pisau tidak bisa membuat Jiyong jatuh lemah, tidak sadarkan diri!
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Different Sides✔
FanfictionCinta dan Obsesi adalah dua sisi yang berbeda. [COMPLETE]✔ #1 in daragon [210521] #2 in G-Dragon [100820] #2 in nyongdal [100820] #5 in masokis [030121] #1 in 2ne1 [300621] #1 in sandarapark [220222] ⚠Cover of pinterest⚠