nine

292 43 11
                                    

Seunghyun yang tersulut emosi melupakan tujuan awalnya, memintai persetujuan dari sang pemilik rumah agar Bom boleh berkunjung siang ini.

Masa bodoh! Aku tidak perlu izin dari nya!

*G*

Cuaca siang ini yang luar biasa panas, membuat seorang wanita yang tengah berjongkok di taman mengernyit akibat terik. Sejak mengetahui sedikit mengenai Kwon Jiyong, entah kenapa ia ingin selalu melihat mawar yang ditanam sendiri oleh pria itu.

Seohyun yang tak sengaja melihat se-onggok manusia tengah berjongkok di bawah terik matahari, mengambil langkah menghampiri nya.

"Eonni!"

"Aa—Yakk! Kau mengagetkan ku!" kesal Dara mengusap dada nya.

"Hehe mian. Apa yang sedang eonni lakukan?" wanita ber-marga Seo itu ikut berjongkok di sebelah Dara.

"Kau tidak bisa melihat?" sinis Dara.

"Ey.. Eonni, sejak awal hubungan kita memang tidak bisa di katakan baik. Tapi kita jelas bukanlah musuh, jadi jangan terlalu sinis begitu padaku." sungut Seohyun.

Dara melirik sekilas wanita di sebelah nya itu. "Bukan musuh? Cih, aku Sandara Park, bukanlah seseorang yang suka berbagi barang apa pun. Termasuk pria!"

Wanita itu bangkit dari jongkok nya. "Kau sudah jelas menjadi urutan pertama di dalam daftar musuh ku." lanjut Dara.

"Hahahaha,"

"Apa yang kau tertawa kan? Kau pikir aku sedang melucu?!"

Seohyun juga ikut berdiri di sebelah Dara. "Tidak ada, hanya saja kau lucu jika beranggapan, aku akan merebut Jiyong-ssi. Eonni dia bahkan bukan milik siapa pun."

"Memang belum, namun segera akan menjadi milik ku."

"Benarkah? Kalau begitu aku ucapkan selamat untukmu." Seohyun tersenyum hangat, makna dari kalimat nya tak sepenuh nya mengandung ejekan.

Dara hanya mendengus tidak peduli.

"Jangan anggap aku musuh mu eonni, bisa saja suatu hari nanti kita berteman akrab. Siapa yang tau? Kkkk..." Seohyun tersenyum lima jari sebelum pergi menjauhi taman.

"Cih! Percaya diri sekali dia." sarkas Dara dan wanita itu kembali berjongkok memandangi tanaman.

"Darong-ah!!"

Belum ada dua menit, teriakan seseorang kembali mengusik ketenangan nya.

Dara sangat kenal dengan suara yang berteriak heboh memanggil nya itu, dengan tanpa perasaan dia mengabaikan nya.

"Yak!! Kau tak mendengar kan ku?" suara memekak-kan telinga itu sudah berada satu langkah di sebelah nya.

"Ya tuhan.. Apa untuk memandangi tanaman saja aku tidak bisa mendapatkan ketenangan???" pasrah Dara kembali berdiri dari posisi nyaman nya.

"Bodoh! Ketenangan apa yang kau dapatkan dari memandangi mawar di siang bolong begini? Kalau ingin berjemur ke pantai sana."

"Bukan urusan mu! Dan aku tidak pernah bilang jika aku ingin berjemur, Park Bom!" sebal Dara, wanita Park itu mengambil langkah meninggalkan Bom.

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang