Seungri menuntun Dara untuk mengikuti nya. Mereka berhenti di hadapan sebuah lift berwarna perak di sudut ruangan utama sebelah kanan. Lift itu tidak memiliki akses masuk yang normal seperti lift pada umumnya. Selain akses sidik jari dan sensor retina, lift itu juga hanya bisa di masuki dengan akses pembantu berbentuk chip card.
Dara meilirik pada chip mini di sela jari Seungri saat mereka telah mencapai area dalam lift. "Apa hanya kau yang memiliki benda itu?"
Seungri mengikuti arah mata Dara yang melirik chip kecilnya. Pria itu tersenyum dan mengangguk. "Hm, hanya ada satu."
Yang di ucapkan pria Lee itu memang benar. Tidak ada orang lain selain dirinya yang di percayai Kwon Jiyong untuk memiliki akses masuk ke area terlarang nya. Jika ada yang ingin memaksa masuk tanpa chip itu ataupun tanpa sidik jari dari sang pemilik mansion, maka bisa di pastikan lift itu akan meledak.
Dara. "Kenapa tidak ada tombol di dalam lift ini? Bagaimana kita tau lantai mana yang akan di tuju?"
Seungri tersenyum tipis. "Sandara-ssi, bukan kah sudah jelas jika kita akan menuju lantai tiga di mansion ini? Jika ingin ke lantai dua kita hanya perlu menggunakan tangga."
"Huh? Benar juga." kikuk Dara. Dia hanya terlalu canggung dengan salah satu bawahan Kwon Jiyong itu, mereka tidak terlalu dekat sebelum nya.
Tring
Pintu lift terbuka.
Dara hanya menatap bingung pada ruangan kosong yang berwarna putih saat mereka keluar lift. "Kosong?"
Seungri tidak menanggapi kebingungan Dara dengan jawaban, ia lebih memilih berjalan mendahului wanita itu lalu berhenti tepat di salah satu guci besar berwarna putih. Ada banyak guci di setiap sudut ruangan itu, namun langkah mantap Seungri membawanya melangkah menuju salah satu guci deretan ketiga di sebelah kiri ruangan. Pria itu mengeluarkan kembali chip miliknya dan menempelkan chip itu pada ruang kecil di rongga guci.
Akses rahasia lagi? -batin Dara.
Dan benar saja. Dinding putih yang semula terpampang jelas di hadapan mereka tiba-tiba bergerak terbuka, seakan-akan dinding itu sebelumnya hanyalah sebuah gerbang beton yang menghalangi pandangan.
"Ayo." tuntun Seungri kembali mendahului Dara memasuki ruangan rahasia yang memiliki warna yang sangat kontras dengan warna sebelum nya. Ruangan itu di dominasi oleh warna merah darah.
Saat baru memasuki ruangan itu Dara di kejutkan dengan berbagai jenis senjata di dalamnya. Sangat lengkap dengan jumlah yang lebih dari puluhan, mungkin ratusan atau mungkin ribuan. Ini senjata illegal -batin Dara kembali.
"Lalu sekarang, ruangan mana?" tanya Dara saat mereka berhenti di tiga jenis pintu. Emas, perak dan perunggu.
Lagi-lagi Seungri menggunakan chip miliknya untuk membuka salah satu pintu tersebut. Ia menggunakan nya pada pintu perunggu di sebelah kanan. Sebelum pintu terbuka Seungri mengucapkan satu kebenaran pada Dara. "Tidak ada yang bisa memasuki pintu emas dan pintu perak selain bos."
Dara hanya mengangguk-angguk paham. Itu berarti dua ruangan itu memiliki rahasia penting, sehingga hanya Kwon Jiyong yang boleh memasuki nya. Apa ia menyimpan hartanya di salah satu ruangan itu? -batin Dara, pandangan nya terfokus pada dua pintu terlarang hingga ia tidak menyadari jika pintu di hadapan mereka telah terbuka.
"Lepaskan aku hikss.."
Suara ketakutan seorang wanita membuat Dara kembali fokus pada pintu yang baru saja Seungri buka. Betapa terkejut nya wanita Park itu di saat maniknya melihat begitu banyak jeruji besi seperti sel tahanan di penjara berjejer dalam ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Different Sides✔
FanfictionCinta dan Obsesi adalah dua sisi yang berbeda. [COMPLETE]✔ #1 in daragon [210521] #2 in G-Dragon [100820] #2 in nyongdal [100820] #5 in masokis [030121] #1 in 2ne1 [300621] #1 in sandarapark [220222] ⚠Cover of pinterest⚠