twenty two

239 39 16
                                    

"Huhhh!"

Helaan nafas kembali terdengar di ruangan yang hanya di isi oleh dua orang. Di suatu sisi ada seorang wanita yang tengah uring-uringan di atas sofa pada sudut ruangan dan di hadapan nya, berdiri seorang wanita berjas putih yang siap sedia untuk mengusir keluar pengganggu di ruangan nya itu.

"Eonni! Tidak bisakah kau merajuk di ruangan lain saja? Kamar mu begitu luas, tidak akan ada yang mengganggu mu di sana."

Dara. "Aigoo Chae-ah, ada apa dengan mu? Siapa yang merajuk? Aku kan hanya bosan. Lagipula di sini juga tidak ada yang mengganggu ku."

Chaerin mendelik jengah. "Heol! Bukan kau, tapi aku! Kau menganggu ku eonni!"

Dara menukik bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku mengganggu mu? Ku rasa tidak, sedari tadi aku hanya diam di sini."

Kali ini Chaerin yang menghela nafas dengan gusar. "Ya, kau memang hanya diam sedari tadi. Hanya diam dengan mengumpat Kwon Jiyong di setiap detiknya, menghela nafas di setiap menit dan berteriak tidak jelas di setiap jam! Aku rasa rumor yang tersebar mengenai dirimu itu memang benar adanya."

Dara yang awalnya berbaring mendadak duduk dengan tegap. "Yak! Lee Chaerin! Aku masih waras!" bantah nya tidak terima. Kebohongan yang Seunghyun rencanakan benar-benar petaka.

"Benarkah?" goda Chaerin.

"Sia–"

"Sttt jangan mengumpat terus eonni. Tidak baik untuk calon bayi mu." sela Chaerin cepat sebelum ibu hamil di hadapan nya itu kembali mengumpat.

"Persetan dengan itu! Dia bisa tetap tumbuh dengan hanya ku beri makan."

"Oh ya tuhan!" Chaerin tidak tau lagi harus berbicara apa. Ia memutuskan untuk kembali pada mayat kesayangan nya.

"Cih! Kau kembali sibuk dengan mayat-mayat busuk mu itu. Huh! Memang tidak ada yang bisa menemani ku di mansion ini. Sialan! Bahkan Kwon brengsek itu dengan seenak jidat lebarnya menyerah kan surat pengunduran diri ku pada agensi!" Dara kembali mengumpat, mengeluarkan kekesalan nya.

"Jangan katakan mayat-mayat ku ini busuk eonni! Aku sudah susah payah merawat nya. Dan lagi, bukankah bagus jika kau berhenti berkerja? Kau kan sudah memutuskan untuk tetap melahirkan anak bos." sahut Chaerin sambil menjahit luka yang sempat ia buat pada salah satu tubuh mayat koleksi nya.

"Bagus pantat mu–"

"Ya benar, pantat ku memang bagus kkkk.." Caherin dengan percaya dirinya memotong kalimat Dara.

"Ck! Dengar kan aku!!"

"Ye.. Nyonya bos, aku akan dengar kan." canda Chaerin menanggapi rajukan Dara.

"Apa-apaan panggilan mu itu. Aku bukan istri bos mu! Istri pria brengsek itu wanita bodoh dari Jepang!"

"Oh ya? Aku lupa." Chaerin berusaha untuk menahan tawanya.

"Ahh!! Lupakan. Eum.. Dimana Seohyun? Aku tidak melihat nya sedari pagi." tanya Dara untuk mengalihkan pembicaraan.

"Di sana, di kamar mayat."

"Apa!?" kaget Dara.

"Apa?" ulang Chaerin bingung.

"J-jiyong.. Apa Jiyong.."

"Ya, bos sudah tidak membutuhkan nya." jawab Chaerin enteng. Ia berbalik untuk melihat bagaimana reaksi Dara.

"Jadi dia membunuh nya?! Benar-benar bajingan. Apa baginya nyawa tidak berarti apa-apa?!!"

"Hahahahahaha.."

Chaerin tidak pernah tertawa selepas ini selama hidup di mansion Kwon Jiyong. Tanggapan Dara benar-benar di luar perkiraan nya.

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang