twenty eight

366 41 14
                                    

Dara tidak tau apa yang terjadi, saat ini dia sedang berada di kamar yang cukup asing menurutnya, dan yang lebih parah lagi, tubuhnya diikat di sebuah kursi kayu dengan sangat erat.

Dia tidak ingat apapun lagi setelah sebuah jarum suntik menyuntik lengan nya kala itu, membuat pandangan nya tiba-tiba samar dan perlahan menggelap.

Ketika sadar dia sudah berada di kamar itu dalam keadaan terikat di kursi, Dara sudah berteriak sangat keras, namun tak ada yang menjawab nya.

Dia tidak tau pukul berapa sekarang,  kaca jendela yang ada di kamar itu juga tidak menunjukkan ada cahaya dari luar kamar, mungkin sudah tengah malam.

Dia berusaha melepaskan ikatan pada tubuhnya namun percuma saja, semuanya sia-sia belaka.

Apa tujuan pria itu menculiknya? Apa dia menyimpan dendam karena ia pernah menipu pria itu dulu? Jika memang begitu, lantas kenapa ia di ikat disini? Di kamar yang cukup bersih dan rapih ketimbang di gudang yang kotor dan berdebu, tempat penculikan pada umumnya.

Sibuk dengan pikiran nya, Dara tidak menyadari jika seorang pria telah memasuki kamar itu dan berdiri di hadapan nya.

"Makan lah!" Sepiring makanan di sodorkan kehadapan Dara. Sontak membuat wanita itu kaget dan mendongak untuk melihat siapa yang memberi nya makanan.

"Makan saja. Aku tidak berniat membunuh musuh dengan racun." Lanjut pria itu ketika ia melihat kecurigaan di mata Dara pada makanan yang ia sodorkan.

Dara. "Kenapa tidak membunuh ku?"

"Apa yang bisa ku dapatkan jika membunuh wanita hamil seperti mu? Aku tidak sekejam Kwon bajingan itu."

Pria itu membuka ikatan tangan Dara. Ikatan pada kedua kakinya di sisi kursi tetap dibiarkan.

"Lantas kenapa kau menculik ku? Kau ingin balas dendam padaku bukan?" Selidik Dara.

"Cih, kau memang telah menipu ku saat itu. Tapi rasa dendam ku pada Kwon Jiyong lebih besar daripada trik kecil mu itu."

Pria itu menarik salah satu telapak tangan Dara lalu meletakkan piringnya di sana.

"Jika memang begitu kenapa kau menculik ku?!" Dara masih bersikeras untuk mengetahui tujuan dari pria di hadapan nya.

Pria itu berbalik memunggungi Dara untuk duduk di tepi sebuah ranjang yang menghadap ke tempat dimana wanita itu di ikat.

"Aku sudah mengirim alamat ini kepada Kwon Jiyong, mungkin beberapa menit lagi ia sampai." Jawabnya tenang.

Dara mengerut bingung.

"Dia akan datang untuk menukarkan nyawa nya." Pria itu tersenyum misterius saat menjawab kebingungan Dara.

PRANG!

Piring yang tadi ada di telapak tangan Dara, ia lempar, hampir saja mengenai pria di hadapan nya itu.

"Kau gila?!!" Pria itu berdiri dari sisi ranjang tempat ia duduk dengan tersulut emosi.

"Kau yang gila!!! Bajingan! Berani-berani nya kau memanfaatkan ku untuk membunuh Kwon Jiyong!! Tidak akan ku biarkan!" Amuk Dara bergerak tidak menentu pada kursi yang mengikatnya, sepenuhnya mengabaikan keberadaan janin-janin di dalam perut buncitnya.

PLAK!

Sebuah tamparan keras Dara terima, begitu kerasnya hingga bisa memberikan bekas darah di sudut bibir nya.

"Bitch !! Siapa yang kau sebut bajingan hah? Kekasih sialan mu itu yang bajingan keparat!"

"KIM JAEJOONG!"

Two Different Sides✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang