🍁 30 ~ Pengantinnya Hilang ~

6.2K 743 126
                                    

Sehabis jamaah subuh, suasana di sebuah home stay itu seperti suasana menjelang lebaran. Ada yang sibuk menata sarapan, ada yang sudah mulai mandi, ada yang masih menimang bayinya.

Reyshaka dan Fahmi masih duduk bersama Nazril dan Arkan ditempat sholat, sekedar membahas permasalahan agama yang saat ini sedang heboh.

Ralin, Salma dan beberapa yang lain menata sarapan, Rizky, mertuanya dan para orangtua sejajar Kafa masih ngobrol di ruang tengah sambil menikmati teh.

Sementara itu di sebuah kamar...

"Kamu kenapa nangis? Sini Acha biar aku gendong."

Dito mengambil alih putri keduanya itu dari sang mama, sedangkan Atta-putra pertamanya masih bergulung selimut.

"Aku terharu, Dit! Pengen nangis aja lihat baju itu. Alfa udah mau nikah, baru lihat baju seragam aja udah mewek, apalagi nanti lihat Alfa sama Kinan!" jawab Sean, Dito menahan tawanya kalau nggak bisa ngamuk istrinya ini karena ditertawakan. Dito menidurkan Acha di strolernya lalu beralih merengkuh pundak istrinya.

"nikahnya udah dari kemarin, masa terharunya sekarang?"

Sean sempat menyikut pelan perut Dito lalu kembali mengeratkan pelukannya.

"Kemarin kan belum ada acara ramai kayak gini, aku tuh selalu pengen nangis haru kalau lihat acara nikahan gini, pas akad itu apalagi. Sahabat atau saudara yang lain aja aku ikut haru apalagi ini Alfa."

Dito mengusap rambut istrinya dengan penuh kasih sayang, dia saksinya sendiri, Sean memang suka nangis kalau kondangan.

"Adiknya di doain semoga acara lancar, bukan hanya hari ini tapi seterusnya."

Sean mengangguk, "Kamu tahu nggak? Alfa itu walaupun nyebelin tapi dia perhatian banget, waktu aku hamil terus pengen apa-apa dia selalu bawain, terus kadang nggak aku minta pun dia dengan sendirinya menawarkan bantuan."

"Tahu banget, orang tagihannya langsung dikasih ke aku!" canda Dito.

Sean langsung menegakkan badannya, "beneran?"

Dito tertawa dulu, istrinya ini tidak pernah berubah, bisa tiba-tiba nangis bisa tiba-tiba galak. "Nggak, bercanda aja! Mana mau dia aku bayar semua tagihannya."

Keduanya tidak jadi melanjutkan obrolan karena sang bunda mengetuk pintu dengan sedikit heboh, buru-buru Dito membuka pintunya.

"Alfa di sini nggak?" tanya Syifa.

"Nggak ada Bunda, kenapa?"

"Lah kemana itu anak? Daritadi Bunda keliling rumah nggak ketemu, Dit!"

Syifa langsung kembali memutari sisi rumah membuat semua keluarga ikut ribut mencari Alfa.

"Di kamarnya?" tanya Biya.

"Nggak ada, Alfa nggak dapat jatah kamar, dia dari kemarin tidur di ruang tengah sama sepupunya." jawab Syifa.

Dan disaat orang-orang ribut mencari calon pengantinnya, Reyshaka yang baru selesai sarapan langsung menyahut sambil sedikit takut-takut.

"Coba tas sama mobilnya ada nggak Bunda!" ujar Rey.

"Mobilnya ada!" sahut Arkan.

7. Pesan Rindu dari Ma'hadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang