🍁22~ Khotmil Quran ~

4.8K 598 114
                                    

Serangkaian acara menyambut khataman sudah terlihat di komplek Khodijah. Kemarin sudah diadakan ziarah bersama di makam leluhur keluarga ahmad dan hari ini, dimulai setelah subuh tadi diadakan simaan alquran 30 juz untuk para khatimat bil Ghoib.

Kinan, Rahma dan keempat santri lain yang ikut khataman hafalan bergantian murojaah setiap seperempat juz dimulai juz 1 hingga khatam. Dan ba'da dzuhur ini sudah sampai juz 18.

Acara simaan ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi Kinan dan yang lain, karena di kondisi mereka yang belum terlalu lanyah atau lancar tapi sudah harus disimak oleh beberapa pengasuh dan pengajar di Al-Anwar. Ada Syifa, Ralin, Sada, Ustadzah lainnya dan yang paling membuat grogi adalah kehadiran bu nyai sepuh alias Bu Ny. Hj. Arina.

Satu lagi yang membuat grogi, tapi khusus untuk Kinan, entah yang lain. Yaitu karena harus menggunakan pengeras suara dalam melantunkan bacaannya, dan itu artinya bacaannya yang masih jauh dari kata lancar itu harus di dengar di segala penjuru komplek.

"pernah dengar zina telinga nggak, Bang?" tanya Nazril pada abang sepupunya-Rizky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pernah dengar zina telinga nggak, Bang?" tanya Nazril pada abang sepupunya-Rizky.

Sebagian besar keluarga ahmad memang sudah berkumpul di rumah Rizky yang ada di komplek khodijah ini.

"Apa saja kemungkinan bisa jadi zina kalau nggak halal dan nggak sesuai syariat!" jawab Rizky.

"Emang apaan Ril?" sahut Arkan.

"Nggak tahu, tanya aja sama Alfa, itu yang senyum-senyum sendiri di pojokan." jawab Nazril.

Alfa yang sedang makan langsung tersedak begitu namanya disebut, dia kaget karena ada yang memperhatikan dia makan sambil senyum-senyum.

"Papa jangan nyerempet-nyerempet doang, langsung tembak!" sahut Reyshaka.

"Memang apa Rey?" tanya Ilyas dengan polosnya. Berbeda dengan Reyshaka, Ilyas ini tipe yang kalem, tapi sekalem-kalemnya keluarga ahmad kalau sudah kumpul bisa beda ceritanya.

Rey memutar bola matanya. "Hiiih! Bang Ilyas mainnya kurang jauh, ngopinya kurang pahit, pulangnya kurang malam," keluh Rey. "...tapi nggak apa-apa harus ada yang iman dan akhlaknya lurus!" lanjut Rey sambil tertawa ngakak sampai harus diingatkan papanya.

"Oh, Mas Alfa? Paham aku!" sahut Ilyas.

Zein yang duduk di samping Arkan hanya ikut tersenyum, dia masih bingung untuk ikut nimbrung, dia tau pasti yang sedang dibahas adalah Alfa dan Kinan. Satu bulan lebih sejak Kinan memutuskan mundur, dia juga sudah paham bahwa Alfa lebih pantas untuk Kinan. Dia menyesal, hubungannya dengan Alfa sempat tidak baik, dan sekarang jika Alfa yang akan maju pasti dia dukung.

"Aku ngapain?" kata Alfa setengah protes.

"Bang Alfa makan, tapi pikirannya ke suara yang ada di mushola putri!" ujar Rey dengan lantangnya.

"Inisialnya apa, Rey?" tanya Ilyas sudah mulai ikut julid.

"Sebut saja Kinan!" jawab Rey mantap. Hampir semua keluarganya sudah paham bagaimana perasaan Alfa, sejak awal sebenarnya. Namun karena pada awalnya Zein yang maju ya tetap harus didukung. Semuanya baik, hanya tinggal Allah yang menentukan. Bisa jadi Alfa atau Zein yang berjodoh dengan Kinan, bisa jadi juga bukan keduanya.

7. Pesan Rindu dari Ma'hadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang