5 l i m a

15.9K 1.3K 28
                                    

Sekarang Aksa sedang berada di mansion keluarga Alexander dengan kepala menyender di sofa memandangi keluarga besarnya.

"Jadi gimana dek?masih ingin menyangkal bahwa kamu itu anak bungsu keluarga Alexander?"tanya Graham sang opa.

Aksa hanya terdiam bayangannya berputar ketika bupan menjelaskan saat ia tiba di panti bersama orangtuanya

Flashback off

"Aksa ini sapu tangan mu,bupan menemukanmu dekat halte dengan keadaan luka luka dan hanya sapu tangan ini yang terselip di dalam saku jaket yang kau pakai saat itu"jelas bupan

Kemudian Aksa mengambilnya kemudian dia membaca tulisan kecil yang berada di balik sapu tangan itu bertuliskan" Aksa leotama A."

"Tapi bupan..aksa di buang sama merekaa~"

"Enggak sayang Aksa gak pernah di buang oleh kami,dulu keluarga kami mempunyai banyak sekali musuh saat itu mansion kita di serang dan musuh Daddy mu mengambil paksa kamu dari gendongan mommy"jelas Christa

"Benarkah?"jawab Aksa dengan mengerjap polos

"Iya sayang,jadi Aksa percayakan bahwa kami ini keluargamu?"tanya Devin

"Iya"lesu Aksa

"Jadi ayo sekarang kita pulang ke rumahmu pasti opa,oma,om dan para kakak mu merindukanmu"ajak Christa

Aksa menatap bupan sebentar seolah bertanya apakah bupan mengizinkan? ,bupan hanya mengangguk mengerti maksud Aksa.

"Huft..yasudah tapi Aksa beres beres dulu"Aksa menghela nafas berat

"Tidak perlu baby semuanya sudah tersedia di rumah"ucap Christa

"Kalau begitu kami pamit Bu,dan terimakasih sudah merawat Aksa selama ini dan saya akan menjadi donatur di panti ini sekertaris saya nanti akan mengurusnya"jelas Devin berterimakasih

"Sama sama pak Bu,Aksa jangan nakal disana sayang"bupan tersenyum sendu anak nakal ini akan menjadi kenangan paling dalam di hatinya.

Flashback end

"Ck..iya percaya"jawab malas Aksa

"Oke Aksa perkenalkan saya opa mu Graham Alexander dan yang di sebelah opa adalah Oma mu Prita Alexander" jelas Graham

"Aku Daddy mu Devin Ken Alexander dan yang di samping mu dia mommy mu Christa Alexander"

"Dia Abang pertamamu Giorgi Leonardo Alexander yang di sebelahnya kakak kedua mu Leon Jeremi Alexander kau bisa memanggilnya dengan sebutan gege, dan kakak ketigamu dia kembaran Leon namanya Lian Zara Alexander kau bisa memanggilnya kak Zara"jelas Devin yang hanya di balas anggukan Aksa.

"Apa liat liat!"sewot Aksa ketika Leon memperhatikannya dia masih dendam dengan kejadian waktu itu, walau pun Leon sudah meminta maaf tetap saja dia kan masih dendam

"Ck. Bocil" acuh Leon

"Arghh..."sudah habis kesabaran Aksa dia berjalan mendekati Leon dengan muka sangarnya yang sayangnya masih terlihat menggemaskan

"AWW..AWW..SAKIT BOCIL!"teriak Leon ketika rambutnya di Jambak Aksa dengan kekuatan super bayinya

"Hey hey baby..sudah sudah gege mu kesakitan itu astaga"Opa yang berada di dekat Leon membantu melepaskan jambakan tangan kecil itu.

"Nyebelin argh.."tarikan Aksa semakin bertambah membuat jeritan leon pun semakin kuat.

"Baby berhenti."dingin Devin kemudian mengangkat Aksa ke gendongannya yang sempat berontak.

Gio,Zara,mommy dan Oma hanya tertawa melihat Leon di bully adiknya sendiri,lihatlah sekarang Leon dengan sudah seperti orang gila dengan rambut yang acak acakan.

"Daddy pokoknya harus hukum si singa itu!"rajuk Aksa dengan melipat tangannya di dada dengan bibir mengerucut dan pipi yang di kembungkan semakin terlihat menggemaskan.

"Iyaa nanti Daddy hukum yaa"gemas Devin mengecupi wajah Aksa yang berada di pangkuannya.

"Ih udah bau tau! Bau jigong" ucapan Aksa membuat semuanya tertawa tak terkecuali Devin yang memasang wajah garangnya.

"Enak saja! Daddy mu ini wangi sekali, lihatlah parfum yang Daddy pakai harganya 565 juta"bangganya

"Ingat dad semua itu hanya titipan Tuhan"mereka tertawa kembali termasuk maid dan bodyguard yang berada di sana menahan tawanya mendengar jawaban anak kecil itu.

"Aish.. sudahlah sekarang waktunya tidur siang"ucap Devin mengangkat tubuh Aksa ke gendongannya

"Kok tidur siang sih! Aksa gak mau"

"Loh kenapa? Kondisimu juga belum sembuh total"sambar Christa

"Ck.yasudah tapi turun Aksa bukan anak kecil kaki Aksa kuat kaya iron man!"kesal Aksa karena dari tadi keluarganya menggendongnya, memangkunya, memanggilnya dengan sebutan baby ih! Aksa udah gede tau.

"Bukan anak kecil katanya tapi kok jatuh dikit nangis"gerutu Leon yang masih bisa di dengar Aksa

"Singa buluk" ucap Aksa penuh penekanan dan Mata menatap tajam wajah Leon yang saat ini sedang bersiap melarikan diri sebelum rambut halusnya di Jambak lagi.

===
Gercep euy

BEHAHAHA VOTE DULU ATUH

hopefully (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang