Pagi ini di sebuah kamar berukuran kecil terdapat manusia kelinci yang sedang bergulung nyaman di selimbut hangatnya, sebelum wanita paruh baya memasuki kamarnya.
"Aksa, sayang nya ibu,cepat bangun hari ini kan mulai sekolah lagi"ujar bupan atau singkatan dari ibu panti sambil mengusap pelan kepala Aksa dengan lembut.
"Eugh..5 menit lagi bupan~"rengek Aksa dengan mata terpejam
"Nanti kesiangan gimana..itu kakak kakak sama adek adek nungguin loh gak kasian emangnya"ujar bupan menarik pelan tangan Aksa agar terduduk
Di panti ini memang masih ada yang paling tua selain Aksa dan juga masih ada para bocil yang kyut kyut.
"Iya..iya..ini juga udah bangun Bu"lirih Aksa dengan mata setengah terpejam berdiri untuk pergi ke kamar mandi
"Dasar anak itu"ujar bupan geleng geleng kepala melihat tingkah Aksa yang menurutnya sangat lucu,kemudian bupan membereskan tempat tidur Aksa sebelum keluar.
"Selamat pagi calon penghuni surga"ucapan penuh semangat keluar dari bibir mungil Aksa dengan lucu
"Aamiin..selamat pagi juga Aksa/kak Aksa"jawaban serempak dari para anak panti
"Ayo makan dulu Alvin..pimpin doanya"
"Baik bupan"
Setelah sarapan bersama Aksa pamit untuk berangkat pada bupan
"Bupan Aksa berangkat ya..sepeda kak Alvin Aksa pake katanya kak Alvin lagi gak kerja boleh kan?"ujar Aksa meminta izin
"Iya boleh,hati hati ya jangan ngebut ngebut bawa sepedanya"
"Iya bupan Paypay"ucap Aksa setelah menyalimi tangan bupan di balasan kecupan hangat bupan di kening Aksa.
===
"Ini kapan nyampainya sih..jauh banget, pegel juga aaaa..."
"Eh astaghfirullah Aksa gak boleh ngeluh! Ayo fighting aksaa"
Tin
Tin
Bruk
Aksa terjatuh dari sepedanya ketika suara kelakson mobil membuatnya kaget setengah mati.
"Shh..perih"
"Kalau jalan jangan di tengah tengah!"bentaknya keluar dari mobil melihat pemuda yang sedang menunduk menepuk nepuk pakaiannya
"Loh kok nge ngas sih! Ini kan jalan umum bukan punya Nini moyang lu bangsat!"bentak Aksa tak kalah emosi.
"Ohh bocah beasiswa ternyata,miskin."sinis pemuda yang bername tag Leon Jeremi Alexander.
"Bukannya minta maaf malah ngehina! Emang ya orang kaya selalu ngerendahin!" Mata Aksa berkaca kaca selain perkataan yang membuatnya sakit,tangan nya pun sama ikut sakit.
Aksa berdiri mengangkat sepedanya dan berjalan tertatih,Leon yang melihatnya sedikit tertegun melihat mata itu berkaca kaca ada perasaan aneh yang menjalan di tubuhnya.
"Heh bocah! bareng sama gua,gua tau kita satu sekolah!"ujar Leon menarik kerah belakang Aksa pelan.
"Gak! Gak mau,Aksa bisa sendiri" ujar Aksa menuntun kembali sepedanya.
Leon mematung mendengar nama itu,dia sudah sering melihat bocah itu dengan kenakalannya tapi dia tak tahu namanya mirip seperti- ah sesegera mungkin Leon menggeleng memasuki mobilnya untuk segera ke sekolah.
===
"PAK BUKAIN GERBANGNYA,AKSA BELUM MASUK" teriak Aksa setibanya di sekolah
"Aduh Aksa meni sering telat gini kamu teh gak kapok kena hukuman terus.."ujar mang Asep geleng geleng
"Tadi Aksa ada musibah pak di jalan-"ucapan Aksa terpotong seseorang yang berpakaian rapih bisa di lihat bahwa dia ketua OSIS dari segi penampilan nya yang memakai jas.
"Ada apa ini"dinginnya dengan tatapan tajam melihat Aksa yang menunduk
"Ini den kesiangan,minta di bukain gerbang."ujar mang Asep memberitahu
"Buka aja mang"ujar kevin- si ketua osis itu
Gerbang terbuka menampakkan Aksa dengan penampilan kusutnya.
"Heee kamu ini anak sekolah mana kok kaya gembel gini"ucapan ringan itu keluar dari mulut Kevin
"Heh! Enak aja kalau ngomong! udah gua kasih tau tadi! Gua ini kena musibah tau!"ujar Aksa dengan pelototan tajamnya, bukannya seram Kevin dan mang Asep di buat tak tahan dengan mukanya
"Musibah apa hah? Di giring jadi panitia senam ibu hamil? Atau di cegat pereman buat minta permen karet mu itu?!" Jengah Kevin dengan alasan yang sering tak masuk akan Aksa
"Ih..ini beneran loh liat tuh kaki Aksa sakit~ siku juga liat liat! Gak buta kan"ucap Aksa sambil memperlihatkan luka nya
"Pokoknya kamu tetap di hukum! Berdiri di lapangan sampai istirahat"titah Kevin kepada Aksa yang mencibirkan bibirnya.
"Dasar gak punya hati,jelek,bau,ahh pokoknya nyesel pilih dia jadi ketua OSIS"umpat Aksa yang masih bisa di dengar mang Asep dan Kevin
"Udah ngumpatnya?"dingin Kevin
"Udah. Nih bawa sepeda gua ke parkiran jangan sampe lecet!"titahnya menyerahkan sepeda miliknya ke Kevin.
"Sepeda butut juga bangga"ucap pelan Kevin
"Heh bekantan! Gua denger ya!"
Kevin buru buru kabur membawa sepeda Aksa ke parkiran sebelum titisan dakjal itu mengamuk tak jelas lagi dan dia yang jadi korban karna harus membayarkan makan siangnya selama seminggu.
"Haduh..gosong nih muka gua aaa mana gak bawa topi..awas aje lu bekantan abis ini gua bales dendam"umpat Aksa tak habis habis
Kring
Kring
Kring
Bel istirahat berbunyi,dengan sesegera Aksa berlari ke kantin karena perutnya tak bisa di ajak kompromi lagi.
BRAK
Meja Aksa di gebrak kencang oleh seseorang yang kini hanya menyengirkan gigi rapihnya
"Uhuk..uhuk.." aksa mengatur jalan pernapasannya karena terlalu kaget.
"Eh sa are you okey sa.." panik kean sabahat laknat Aksa yang tadi mengebrak meja Aksa kencang yang membuat seluruh perhatian terfokus padanya.
"Bego lu! Udah tau sahabatnya lagi makan malah di kangetin,awas ya lu kalau asma si Aksa kambuh gua gak mau nolongin lu monyet!"ucapan pedas dari jeno
"Udah berisik tau! Malu di liatin dan buat ku Kean awas aje lu gua cekek! Awas ah gua mau beli minum dulu"kata Aksa sambil berlalu membeli minum
"Haha tak tau kena cekek lu Kean apalagi omongan si Aksa mah gak maen maen, mampus" puas Jeno
"Ih lu jangan nakut nakutin aing amjim,Aksa mah-" ucapan Kean terpotong melihat kearah orang yang ribut.
"KALAU JALAN LIAT LIAT ANJ"
====
WHEHE WELCOME WELCOME PARA SAHABAD ONLINE VOTE DULU BARU NEXT KOMEN JUGA I LIKE KOMEN MARANEH
![](https://img.wattpad.com/cover/252265809-288-k155986.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hopefully (TERBIT)
DiversosSudahi sedihmu,mari rebahan dan membaca cerita ini bersamaku. bagaimana rasanya ketika kalian hidup hampir 15 tahun sendiri,tiba tiba ada yang mengaku keluarga kalian? itu yang dirasakan seorang remaja labil ini-aksa leotama A. penasaran?yok baca S...