26

7.7K 838 59
                                    

Sudah 2 hari lamanya Aksa terbaring di rumah sakit,semua keluarganya Aksa diam kan terlanjur sakit hati dirinya terutama pada si monyet Fadhlan.

Hari ini di kamar inapnya hanya ada Aksa,Leon dan Fadhlan keluarga yang lainnya masih berada di mansion.

Ruangan itu nampak sepi tidak ada yang mengeluarkan suara,Leon yang sibuk memainkan handphone begitu pun dengan Fadhlan,Aksa berbaring menatap langit langit kamarnya terlalu bosan menatap si monyet Fadhlan.

"Ehm..bentar Gege mau ke kantin dulu buat beli sarapan kata mommy"ujar Leon memecahkan keheningan.

"Iya ge aku mau susu hangat ya"jawab Fadhlan dengan ceria membuat Aksa mendengus.

"Oke,adek mau nitip apa?"tanya Leon namun Aksa tidak menjawab pertanyaan Leon,Aksa malah menutup tubuhnya dengan selimbut dan memunggungi Leon.

Leon hanya mengulas senyum tipisnya kemudian pergi meninggalkan Aksa dan Fadhlan.

"Cih,kek bocil"sinis Fadhlan tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone yang ia pegang.

"Dih so mantep lu bego, muka kek kentang aja bangga,gausah belagu anak pungut ups"kekeh Aksa menatap Fadhlan dengan wajah santainya.

Fadhlan yang geram melangkahkan kakinya kearah Aksa kemudian mencengkeram kuat dagu Aksa hingga memerah.

"Inget cil gua pastiin kalau lu bakal keluar dari rumah itu"ujar Fadhlan sedangkan Aksa yang masih lemas hanya memperhatikan Fadhlan tanpa niatan membalasnya.

Cklek

Dengan segera Fadhlan melepas cengkeramnya dari dagu Aksa ketika pintu terbuka Dan menampakkan Leon,Devin, Christa dan gio.

"ABANGG...."teriak Aksa merentangkan tangannya pada gio,ya gio Abang pertama Aksa yang sudah lama pergi keluar negeri untuk melanjutkan pendidikannya hingga tidak ada dialog di chapter kemarin kemarin.

"Adek..sayang apa kabar hm?"sapa gio memeluk erat adiknya,inilah yang Aksa suka sikap gio yang lembut membuatnya sangat dekat dengan gio.

"Baik,apalagi kalau Aksa boleh pulang"balas Aksa memeluk erat Gio tak lupa juga dengan cengiran khas nya.

"Kamu ini"gemas gio menyentil pelan hidung Bangir adiknya.

"Pulang~"rengek Aksa menggoyang goyangkan tangan Gio.

"Kata dokter jangan dulu kondisi adek kan belum stabil"ujar gio

"Yaudah gak mau makan gak mau minum obat pokoknya mogok semuanya"ancam Aksa merebahkan tubuhnya kemudian menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Gio milirik devin meminta bantuan, sedangkan Devin dan Christa hanya menghela nafasnya.

"Huft..oke adek boleh pulang tapi bentar Daddy tanya om Brian dulu"ujar Devin membuat Aksa tersenyum kemenangan di balik selimbut.

"Hm"datar Aksa dengan wajah di buat semalas mungkin.

===

Disinilah Aksa berada,di mansion yang sudah beberapa bulan ia tempati.

Saat ini mereka tengah berada di ruang makan untuk ee,ya kali.

Mereka saat ini tengah makan malam bersama menikmati kelezatan makanan yang di buat oleh para wanita yang mereka cintai, kecuali Aksa yang masih harus memakan bubur lembek.

"Bang gio..Aksa besok sekolah ya"ujar Aksa memecahkan keheningan.

"Gak,kamu belum pulih total Aksa"dingin Devin membuat Aksa mendengus

"Gak nanya tuh,boleh kan bang"acuh Aksa.

"Adek.."ujar Christa mengusap tangan Aksa dengan halus,ya posisi Aksa berada di tengah tengah Christa dan gio,Aksa tak menjawab ucapan Christa dirinya malah menundukkan kepalanya agar semua keluarganya iba.

"Mau sekolah mom.."lirih Aksa menatap Christa dengan berkaca kaca, sedangkan Fadhlan hanya berdecih tak suka.

"Oke adek boleh sekolah asal max ikut"ujar Devin

"Gak---"

"Max ikut atau kamu homeschooling"potong bara dengan mutlak.

"Ish! Yaudah"pasrah Aksa berdiri dan berjalan ke kamarnya tak lupa menutup pintu kamarnya dengan kencang.

===

Saat ini Aksa berjalan kesekolah bersama Max yang setia mengikuti dirinya kemana mana.

"Jangan ikutin gua terus ngen"kesal Aksa menghentak hentakan kakinya.

"Ini tugas saya tuan,dan ini juga perintah dari tuan besar"sahut max dengan tampang datarnya membuat Aksa mendengus.

"Awas lu,gua hendshot kaya dulu lagi mampus lu"ujar Aksa membuat max meneguk ludahnya dengan susah payah.

Aksa duduk di bangkunya tak lupa max yang ikut duduk di kursi depan kelasnya.

"Kenapa?"tanya Kean

"Itu si buta ijo ngikutin gua Mulu heran dah"kesal Aksa

"Eh btw lu tau si Fadhlan gak?marga dia sama kek lu tau"ujar Jeno membuat Aksa diam

"Hm,dia sepupu gua"jawabnya membuat mereka menganggukkan kepalanya.

"Tapi dia kek nya anak bar bar deh sa,dari tampilannya songong bat dah apalagi gabung sama gengnya si Tomi itu"ujar Kean membuat Aksa melotot tak percaya bagaimana mungkin sepupunya itu bisa bergaul pada brandal sekolah yang terkenal dengan banyak kasus itu.

===

(Mon maaf banyak skip soalnya gaada ide)

Kring..kring

Bel pulang sekolah telah berbunyi membuat mereka keluar kelas berbondong bondong.

Aksa berjalan sendiri karena max pergi ke parkiran untuk membawa mobil ke gerbang karena jarak yang cukup jauh dari parkiran dengan gerbang sekolah utama.

"Wah ada bocil nih"sahut seseorang di belakang Aksa,ya Aksa sengaja berjalan di lorong yang sepi karena terlalu malas jika harus berdesakan dengan siswa lain.

"Apa?"ketus aksa.

"Ngerokok dong cil,eh iya penyakitan ya ups makannya gak bisa ngerasain"ujar orang itu yang di ketahui Fadhlan bersama geng barunya.

Untuk yang bertanya Leon, bintang dan Zidan tidak ada,karena mereka sedang pergi ke rumah opa dan Oma di Jerman,baru kemarin mereka berangkat.

Aksa mengacuhkan mereka membuat Fadhlan emosi lalu menyeret tangan Aksa dan mencengkeramnya erat.

"Cepet ambil ini atau gua kurung Lo Disini"ancam Fadhlan menyerahkan sebatang rokok pada Aksa yang menggeleng ribut.

Bugh

Dengan sekuat tenaga Aksa memukul pipi Fadhlan hingga tangganya terlepas lalu pergi berlari untuk menyelamatkan dirinya.

===

MAAF KARENA KETELATAN INI KARENA GUA---

TUT TUT

Makasii banget buat kalian yang udah dukung cerita aneh ini🥺sampe aku sini,MAKASII BUAT 101K READERS 💜💜💜

hopefully (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang