24

8.4K 894 118
                                    

BRAK

===

Pintu ruang rawat Aksa dibuka kasar oleh Leon di ikuti Devin dan sang opa di belakangnya, nafasnya terengah-engah menatap Aksa yang berada di pelukan bara.

"A-adek.."lirih Leon menetralkan nafasnya agar teratur.

Sedangkan Aksa hanya menyembunyikan wajahnya di dada bidang bara, meremat pelan kepalan tangannya pada baju belakang bara.

Ingatannya kembali saat dirinya berjalan di tengah hujan menahan sesak di dadanya karena terlalu lama kedinginan.

"Hiks.."Aksa kembali terisak,bara mengusap punggung adiknya yang bergetar.

"Stt...nanti sesak dek"ujar bara

"Adek.. maafin Gege"ujar Leon yang ingin mengusap rambut adiknya namun Aksa menghindar.

"G-gege.. adek gak suka..hiks Gege kaya gini"lirih Aksa yang masih menyembunyikan wajahnya di dada sang Abang.

"Iya..maafin Gege dek..Gege gak dengerin penjelasan adek dulu"sesal Leon,Aksa membalikkan wajahnya menatap kasihan pada Leon yang penampilannya jauh dari kata rapi.

"Gege jangan nangis"ujar Aksa memeluk tubuh Leon,ketika melihat mata Leon yang berkaca-kaca,mereka yang melihat itu hanya tersenyum melihat kekompakan dua tuyul itu.

"Nah kan udah baikan sekarang waktunya bobo~"ujar Devin mengangkat tubuh Aksa lalu memutar mutar tubuhnya membuat mereka menatap tajam Devin bisa bisanya anaknya masih sakit malah diajak maen helikopter-an

"Dad~pusing"rengek Aksa, badannya saja masih lemas.

"Hhe..maaf sekarang bobo ya"ujar Devin merebahkan tubuh Aksa lalu mengusap rambut anak itu hingga terpejam.

Cklek

Pintu terbuka menampakkan Brian sang dokter untuk memeriksa keadaan Aksa.

"Sepertinya Aksa harus di oksigen nafasnya terasa berat"ujar Brian kemudian memasang nassal canula pada hidung mancung anak itu.

===

Sedari bangun tidur siangnya tadi Aksa terus saja uring-uringan karena ingin pulang jurus puppy eyes nya tidak mempan membuat Aksa tambah rewel.

"Pulang pulang pulang!"teriak Aksa menghentak hentakan kakinya pada ranjang.

"Berhenti berteriak baby atau tenggorokan mu Abang gunting"datar bara membuat Aksa kicep.

"Serem"lirih Aksa menggaruk pipinya.

"Pokoknya pulang atau Aksa gak mau makan!"oke ancaman Aksa membuat mereka pasrah.

"Iya pulang---"

"Serius??"tanya Aksa berbinar.

"Belum juga tamat"ujar Devin membuat Aksa cengengesan

"Daddy ke om Brian dulu kamu diem di sini"ujar Devin memang ruang inap Aksa hanya ada Devin dan bara saja yang lainnya sudah pulang terutama Riko yang akan menjemput istrinya putri yang sudah beberapa bulan berada di luar negeri untuk mengurus pekerjaannya.

Selang beberapa menit Devin datang diikuti Brian dan suster di belakangnya.

Brian memeriksa aksa,dengan senang hati Aksa berbaring dengan senyum nya yang tak luntur luntur membuat mereka ikut tersenyum walaupun senyum tipis seperti bara.

"Kamu boleh pulang asal jaga kesehatan jangan kena dingin,makan teratur----"

"Oke oke fine Aksa paham"potong Aksa membuat Brian menghela nafasnya lalu mengusak gemas rambut Aksa.

===

Aksa sudah pulang dari rumah sakit saat ini mereka bertiga daddynya bara dan Aksa sedang berdiri di depan pintu mansion keluarga yang lain tidak ada yang tahu bahwa Aksa akan pulang hari ini,sengaja Aksa tidak memberi tahu mereka katanya kejutan.

BRAK

"BAA..AKSA PULANG"teriak Aksa membuka kasar pintu mansion nya berharap keluarganya sedang berada di ruang keluarga.

Tapi ternyata disana tidak ada siapa siapa mereka malah sedang mengobrol di meja makan.

Dengan hati dongkol Aksa berjalan menghentak hentakan kakinya sedangkan Devin dan bara malah menahan tawa mereka.

"AKSA"teriak mereka serempak melihat Aksa yang berjalan kearah mereka dengan bibir yang di majukan.

"Astaga kenapa kamu pulang?sama siapa?kamu gak kenapa kenapa kan?"tanya christa membulak balikan badan Aksa.

"Ihh Aksa gak kenapa napa"ujar Aksa ternyata Devin dan bara mengikuti Aksa dari belakang membuat mereka menghela nafas takut takut Aksa kabur dari rumah sakit.

"Hallo i'm coming......"sapa seseorang di belakang mereka.

====

UDAH DOUBLE JANGAN LUPA VOTE.

hopefully (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang