2 d u a

15.9K 1.3K 24
                                        

"KALAU JALAN LIAT LIAT ANJ"

===

Saat Aksa akan kembali ke mejanya dengan membawa jus alpukat di tangannya tiba tiba-

Bruk

"KALAU JALAN LIAT LIAT ANJ!" Ucap Leon dengan penuh amarah.

"LO JUGA KALAU JALAN JANGAN MAEN HP BNGST!"

"emang kenapa? toh sekolah milik gw ini." Sombongnya

"Sial banget gw ketemu lu lagi! Sekarang ganti minuman gw!"geram Aksa melihat jus nya yang tak sempat ia minum,tumpah.

"Ganti?enak aja lu bilang liat nih liat baju gw kotor gara gara lu!"

"Emang salah lu! siapa suruh maen hp sambil jalan di kanti pula, udah tau orang orang pada lalu lalang, kalau mau sombong punya hp bagus jangan di sini di pinggir jalan aja sekalian"sinis Aksa

"Sirik lu? Mana mampu orang miskin beli hp beginian,nih uang buat ganti rugi sekalian buat makan ya biar gak jual diri lagi!"ucapan Leon membuat emosi Aksa naik ke ubun ubun.

Bugh

Bugh

Aksa melayangkan pukulannya ke pipi Leon dan tendangan ke perut Leon yang dapat teriakan dari seluruh kantin,mereka sedari tadi hanya melihat tanpa memisahkan mereka cukup sadar bahwa yang mereka lawan bukan anak orang biasa.

Bugh

Bugh

Bugh

Leon membalas pukulan dan tendangan pada Aksa,tendangan pada dadanya yang membuat Jeno dan Kean panik setengah mati kemudian berlari kearah aksa yang terduduk.

Melihat itu Leon bersmirk tapi entah mengapa di dalam lubuk hatinya ada sedikit penyesalan dan rasa kasian namun Leon segera menepis itu.

Di tengah keramaian itu tiba tiba pak Sam menarik Aksa yang terduduk dengan kedua sahabatnya untuk berdiri.

"AKSA..apa yang kau lakukan kepada tuan muda Leon HAH! SEKARANG IKUT BAPA KE RUANG BK."

"dan untuk tuan muda mari ikut saya untuk menjelaskan"

Memang tidak adil!, giliran Aksa, si tua Bangka itu membentak nya.

At ruang BK

Disana sudah ada orang tua Leon yang merupakan pemilik sekolah yang Aksa tempati.

"Maaf tuan, nyonya saya dengan lancang memanggil-

"To the point"dingin Devin ayah dari Leon.

"Begini tuan,tuan muda Leon dan Aksa berkelahi di kantin saya sudah meminta mereka untuk menjelaskan tapi mereka hanya diam tuan." Memang sebelum orang tua Leon datang mereka sudah di sidang oleh pak Sam.

Sedari tadi Aksa hanya menunduk dalam karena sesak,sesekali Aksa meremas dada kirinya dan mengurutnya beraturan.

Sedangkan nyonya Christa dari tadi memandangi Aksa dengan tatapan yang sulit di mengerti,entah kenapa melihatnya saja sudah mengurangi rasa rindunya kepada anak bungsunya yang sudah menghilang 13tahun yang lalu.

"Jelaskan Leon"dingin Devin entahlah semenjak bungsunya pergi Devin berubah menjadi sosok yang dingin tak tersentuh kecuali pada istrinya.

Leon menjelaskan dari awal tanpa terlewatkan, tapi Aksa dari tadi hanya diam,dia mati matian menahan ringisan dan tangisnya ketika rasa sakit di dadanya terus menghantam.

"Sekarang kami ingin mendengar penjelasan versi mu."titah pak Sam kepada Aksa.

"Aksa. Cepat jelaskan"titah pak Sam lagi

"Kalau kau masih punya mulut bicaralah."jengah Devin dengan datar.

Aksa mengangkat kepalanya betapa terkejutnya mereka melihat wajah Aksa yang pucat dan nafas yang tersengal sengal.

"K-kamu tak apa apa nak"entahlah kenapa tiba tiba Christa panik luar biasa melihat tatapan sayu Aksa.

"Shh..s-sakit hiks..hah"ucapan lirih Aksa dengan memegang dada kirinya

Bruk

Aksa pingsan di dekapan Leon yang mematung terkejut begitupun yang lain dengan segera Devin menggendong Aksa untuk kerumah sakit diikuti Christa dan Leon setelah berpamitan pada pak Sam.

Aksa duduk bersandar di bahu Christa dengan nafas memberat dan mata terpejam rapat.

"Cepat Dev..nafasnya tidak terdengar"panik Devin yang menyetir dan di sebelahnya Leon yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi.

===

GIMANA NEXT GAK?KALAU GAK SERU AKU UNPUBLIS.

VOTE DULS

hopefully (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang