28

8.6K 1K 411
                                    

Aksa menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata rata dirinya kalut emosi sedih juga bercampur aduk rasanya.

Sudah lama Aksa tak menjalankan si Siti mungkin sejak Aksa tinggal di mansion itu Aksa tak pernah memakai lagi si Siti karena larangan keluarga nya.

"Hai mabro! Widih sultan tumben ikut nongkrong lagi"gurau Kean menepuk bahu Aksa,saat aksa tiba di tongkrongan itu.

"Yoi,gua lagi frustrasi sob"kekeh Aksa sejenak melupakan masalah tadi

"Kayanya bar seru deh kali kali gitu"usul Jeno membuat mata Aksa berbinar

"Gas gua traktir dah"sahut Aksa membuat kedua sahabatnya tersenyum senang.

Sesampainya Aksa di bar tempat yang menurut Aksa sangat bau karena aromanya yang begitu menyengat,lampu berwarna mengelilingi tempat itu perempuan dan laki laki yang merancau tak jelas,banyak perempuan yang memakai pakaian kurang bahan juga laki laki yang menggoda kesana kemari.

"Eung...pulang aja ya gua gasuka disini"risih Aksa melihat kelakuan umat disana

"Tanggung sa gua udah pesen nih minumnya"sahut Jeno mengambil 2 gelas win.

"Lu juga baru pertama kali kan?nih cobain deh"ujar Kean menyerahkan air yang berwarna bening itu pada Aksa,Aksa sempat menggeleng namun karena paksaan kedua temannya Aksa terpaksa meminum minuman itu.

"Tapi rasanya kok kaya air putih sih?"tanya Aksa lirih kemudian ambruk di dekapan Kean begitu saja.

Ya Kean dan Jeno tak mungkin membiarkan Aksa meminum minuman haram itu,dirinya memberi air putih yang sudah di campur dengan obat tidur berdosis sedang.

"Maaf.."lirih keduanya kemudian menggotong tubuh Aksa kedalam kamar yang berada di club itu.

===

Aksa mengerjapkan matanya menelisik ruangan yang baru ia tiduri dan anehnya dirinya tertidur dengan baju atas yang di lepas hanya menyisakan celananya saja,ah ia baru ingat dirinya sedang di club sekarang.

Lalu dimana kedua temannya?apa mereka meninggalkan nya?Aksa segera memakai bajunya lalu pergi dari tempat haram itu dan kembali ke mansion.

Sesampainya di mansion Aksa memarkirkan motornya di garasi, sampailah Aksa di ruang makan disana sudah ada keluarganya yang sangat lengkap ah ia baru sadar sekarang sudah pukul 09.30 pagi.

Tapi saat akan mendekat mereka menatap tajam Aksa membuat nyali Aksa menciut seketika.

"Berani pulang rupanya setelah meniduri jalang"dingin Devin

"M-maksud Daddy apa?"tanya Aksa tak tahu

"Jangan pura pura tak tahu bodoh! Sebrengsek apa kau menghindari masalah hingga harus meniduri jalang"sarkas Leon membuat Aksa sakit hati tak biasanya gegenya itu mengatakan kalimat sekasar ini.

"Aksa gatau"lirih aksa bingung dengan semuanya,tapi tiba tiba bintang melemparkan sebuah foto yang berisi Aksa tertidur dengan 2 wanita kurang bahan di sampingnya,foto itu saat Aksa berada di club.

"Aksa gak ngapa ngapain,mom mommy percaya kan sama Aksa?"tanya Aksa bergetar.

PLAK

Tanpa Aksa duga ternyata Christa menampar pipinya hingga hidung dan mulut Aksa mengeluarkan darah sedangkan yang lain hanya menonton drama ini.

Aksa mematung,tak ada yang membelanya dirinya sendirian sekarang bahkan gio menatapnya dengan sendu.

"Abang juga gak percaya sama Aksa?"lirih Aksa berusaha memberhentikan cairan merah di hidungnya.

"Dad--"

"Pergi. Pergi dari rumah saya"dingin Devin

"Dad--"

"PERGI. KAU SUDAH MEMBUAT KELUARGA SAYA MALU"teriak Devin menggelegar membuat tangis Aksa semakin deras.

"O-oke..Aksa akan pergi,makasih atas bulan bulan kemarin kkk..kalau tau bakalan kaya gini Aksa gak bakalan Sudi ikut kalian"kekeh Aksa mengusap air matanya yang terus mengalir

"Makasih Fadhlan berkat lu gua tau sekarang arti keluarga sesungguhnya,Aksa pamit" pamit Aksa membuat mereka semua hening terutama Devin yang mengusir anak bungsunya mereka kembali terduduk tak ada yang melanjutkan sarapan mereka.

***

Aksa pergi ketempat tongkrongan nya dengan berjalan kaki walaupun cukup jauh tapi Aksa tetap berjalan saking emosinya hingga melupakan si siti. Aksa berharap Jeno dan Kean ada disana agar mereka bisa menjelaskan semuanya.

"Gua ngerasa bersalah banget buat Aksa pingsan"

"Hm,apalagi suruh pura pura jalang tidur di kamar si Aksa,tapi untungnya mereka gak sampe sentuh si Aksa"

Baru saja Aksa sampai disana tapi ucapan Jeno dan Kean membuat Aksa seperti terkena petir.

"J-jadi kalian yang buat gua kek gini?"lirih Aksa membuat dua pemuda itu menoleh dan mematung seketika.

"Sa kita bisa jelasin--"

"Jelasin apa jen?hm jelasin apa setelah yang kalian perbuat sampe gua di usir dari rumah kkk..dan sekarang gua gatau harus kemana"kekeh Aksa berlinang air mata membuat kedua pemuda itu tak tega

"Fadhlan nyuruh kita sa buat ngelakuin itu dan lu tau kalau ibu gue sakit butuh biaya besar sedangkan ayah gua udah gaada begitupun Jeno yang masalah uang sekolah nunggak sampe sampe Jeno mau di keluarin sa lu tau? kita butuh uang..maaf sa gua emang--"

"Gua Kira kita bener bener sahabat ternyata gua salah"Isak Aksa

"Lu gak tau gimana rasanya di posisi kita sa!"bentak Jeno

"DAN KALIAN JUGA GAK PERNAH TAU GIMANA RASANYA DI POSISI GUA!"teriak Aksa berlari melintas ke jalan raya membuat kedua pemuda itu panik

"AKSA"teriak keduanya melihat tubuh kecil itu terbanting jauh karena bertabrakan dengan truk darah yang berceceran di sepanjang jalan,Jeno dan Kean mendadak lemas melihat tubuh yang berbalur darah.

"Maaf sa..hiks"

***

Sementara di kediaman keluarga Alexander mereka masih diam di ruang keluarga sekarang, pikiran mereka kacau apalagi Christa yang menampar nya bahkan firasat Christa sudah tidak enak sekarang.

Di tengah keheningan itu tiba tiba telpon rumah keluarga Alexander berbunyi,membuat Zara melangkah untuk mengangkatnya.

"Hallo,selamat siang,apa ini dengan keluarga Alexander?"Tanya seseorang di sebrang sana

"Hm,ini Dengan keluarga Alexander"sahut Zara

"Nyonya bisa tolong kemari? Kerumah sakit xxx tuan Aksa leotama mengalami kecelakaan di jalan xxx dan kondisinya kritis sekarang pasien membutuhkan darah---"

Sambungan itu terputus oleh Zara mendadak kakinya melemas tak bertenaga air matanya berlomba lomba keluar.

"Hiks..dad.. mom"Isak Zara menghampiri keluarganya yang memandang aneh pada Zara

"Kamu kenapa sayang?"tanya Christa panik

"Aksa..hiks..adek.."Rancau Zara membuat Christa semakin panik apalagi firasatnya ini.

"Kenapa dengan Aksa? Kata yang benar Zara!"bentak Christa

"Aksa...hiks Aksa kecelakaan.. sekarang Aksa kritis mom"Isak Aksa membuat tangis Christa pecah.

****

380 buat next Sabi ga?

Yaudin ini udah panjang loh ya...

Ehhem sebentar lagi end btw

Happy

Or

Sad?

Tinggal 5-6 chapter lagiiiiiii

hopefully (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang