"Hallo i'm coming......"sapa seseorang di belakang mereka.
===
Disana berdiri sepasang anak dan ibu yang menatap Aksa seolah akan menerkam,ya orang itu adalah putri istri dari Riko dan anak angkatnya Fadlan,namun Fadlan tidak tahu bahwa dirinya adalah anak angkat karena dari usianya yang masih bayi dirinya sudah tinggal di mansion ini.
"Kamu siapa?"tanya sinis Fadlan melihat Aksa yang begitu manja pada sang Oma.
"Oh iya kenalin ini cucu bungsu Oma namanya Aksa dia anak Daddy Devin dan mommy Christa."ujar sang Oma yang tak berhenti menyuapi makan pada Aksa, sedangkan Aksa hanya menatapnya saja tidak ada niatan membalas.
"Oh anak yang hilang itu ya"ujar putri tapi nada bicaranya seolah tak suka pada Aksa.
"Kalau iya kenapa?"tanya Aksa tak kalah sinis.
"Enggak,yaudah mas aku ke kamar dulu mau istirahat yu sayang"ujar putri merangkul bahu Fadlan, sedangkan bintang menatap putri dengan sendu tidak adakah pelukan atau kecupan untuknya?bahkan setelah beberapa bulan putri pergi dari mansion sedangkan bara hanya menatap keduanya dengan datar.
"Itu siapa sih ibu ibu rempong sama anak kek gembel kucel kumel gitu?"tanya Aksa dengan mulut pedasnya.
"Astaga ini anak mulutnya kaya diisi cabe mercon"ujar Leon menggelengkan kepalanya.
"Gak boleh gitu dek,itu Tante putri istrinya om Riko sama Fadlan saudara kamu adiknya bang bintang sama bang bara, Fadlan seumuran kamu loh tapi lebih tua dia 6 bulan"jawab Christa menjelaskan sedangkan Aksa hanya mengangguk anggukan kepalanya.
===
Saat ini mereka sedang bersantai di gazebo taman belakang mansion,Aksa sedari tadi menatap tajam Fadlan yang sedang bermanja manja pada gegenya.
"Gak usah peluk peluk"ujar Aksa menatap sengit Fadlan yang menempel pada Leon.
"Apasih geje benget bocah"ketus Fadlan.
"Apa liat liat mau gua colok tu mata jelek"sinis Aksa memeluk Leon dari samping kemudian mengacungkan jari tengahnya pada Fadlan.
"Gak boleh gitu dek"ujar Zara mengelus rambut adiknya sedangkan Fadlan hanya memalingkan wajahnya biasanya dulu sebelum ada Aksa dirinya yang selalu dimanja tapi sekarang tidak lagi semua perhatian kini hanya untuk Aksa.
"Ah adek haus"ujar Aksa kemudian berdiri menuju dapur.
"Fadlan juga,Fadlan mau ke dapur dulu"ujar Fadlan setelah Aksa berjalan beberapa langkah dari sana.
Para orang tua sedang mengobrol sedangkan saudara saudaranya sibuk bermain handphone.
Sesampainya di dapur Aksa segera mengambil gelas kemudian menuju tempat air hangat entahlah dirinya sedikit kedinginan.
"So polos bocah"sinis Fadlan bersandar pada kulkas.
"Apa urusannya sama lo"sinis Aksa tak kalah.
"Jelas urusan sama gue,gara gara lo Dateng ke rumah ini semua perhatian cuma ke lo doang"ujar Fadlan dengan wajah merahnya menahan emosi.
"Cih cuma gitu aja ngemis banget hidup lo"ketus aksa.
"Gue bakal ngelakuin apapun supaya lo keluar lagi dari rumah ini"ujar Fadlan sedangkan Aksa terkekeh kecil menatap Fadlan dengan tampang remehnya.
Dapur sedang sepi beberapa maid tidak berada di dapur karena belum saatnya bertugas.
"Coba saja"tantang Aksa,Fadlan mendekat ke arah Aksa kemudian mengambil gelas lagi lalu di isi air panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
hopefully (TERBIT)
RandomSudahi sedihmu,mari rebahan dan membaca cerita ini bersamaku. bagaimana rasanya ketika kalian hidup hampir 15 tahun sendiri,tiba tiba ada yang mengaku keluarga kalian? itu yang dirasakan seorang remaja labil ini-aksa leotama A. penasaran?yok baca S...