my brother will become a villain, im not allowed!!! (End)

kecemburuan

Di ruang yang gelap dan lembab.terlihat seperti rumah tua reyot yang bisa ambruk kapan saja. Decitan jendela yang tergerak oleh angin, membuat ku tersadar.
Didapati, aku terduduk di meja kayu, dengan kedua tangan dan kaki yang terikat.dan mulut tersumpal

Suara gelak tawa terdengar jelas di dalam ruangan gelap gulita itu.

Nafasku memburu. Jantungku berdetak cepat. Kepanikan ku membuat aku tak bisa berfikir jernih.
Seseorang, siapapun tolong aku...

Tap....tap...tap...

Perlahan suara kaki mendekat.
Cahaya redup lilin dibawanya,. Memencarkan sedikit cahaya di sekitar.

"Lihat, nona yang sombong ini. Tubuhnya gemetaran, lucu sekali.hahaha...." tawa penuh kemenangan dari lelaki berjubah biru itu

"Kamu! bukan kah itu lambang keluarga ku ?" Menunjuk Bros yang ada di bahu lelaki itu.

"Benar.

Pria itu membuka tudungnya. Dan nampaknya Tania mengenal siapa dia.

"Kau?bukankah kau Adrian, anak dari paman Sebastian?"

"Hahaha, aku merasa tersanjung anda masih mengingat ku, nona.
Dengan adanya anda disini, rencana ku bahkan berjalan mulus!" Ungkap nya

"Apa maksudmu? Apa yang mau kau lakukan padaku?!!" Teriakku

"Tenang saja nona, anda akan aman selama menuruti ku"
Sambil mengeluarkan 3 botol ramuan di sakunya

"Anda lihat ini, nona? Ini adalah langkah akhir menuju kemenangan ku. Hahaha"

"Mau apa kau dengan ramuan ramuan itu? Singkirkan itu!atau kau akan menyesali nya kelak!!!"

"Dengan keadaan seperti itu, kau masih mengancam ku? Dasar gadis kecil bodoh!!!"

"Tunggu sampai aku lepas dari sini, dan aku akan menghancurkan mu dengan tanganku!"

"Sungguh kah? Justru sebaliknya.
Karena botol ini, akan menghancurkan otakmu!
Ramuan yang pertama, itu akan membuat mu lupa dengan kejadian ini, yang ke dua, ramuan ini akan membuat mu membenci orang yang kau lihat pertama kali. Kau tahu siapa orang itu? Chris! Monster sialan itu hanya pantas untuk di benci !
Dia yang hanya anak monster mendapatkan kasih sayang semua orang. Dan aku? Bahkan ayahku saja membenciku ! Aku tak terima dia mendapatkan apa yang harus nya ku dapat!
Kedua ramuan itu akan bereaksi saat kamu tertidur. Dan aku, tentu aku akan berperan sebagai penyelamat mu dari Monster sialan itu. Hahaha...."

"Terimakasih untuk pemberitahuan nya. Dan jangan berharap aku akan semudah itu tidur." Ucap Tania remeh

"UPS, apa aku melupakan yang terakhir? Ini adalah ramuan tidur. Bahkan, seekor gajah pun akan tertidur meminum ini.
Hahaha...aku menanti kan sekali melihatmu menderita menahan kantuk yang luar biasa."

Tania tak bisa berbuat apa apa hanya bisa mengutuk pria berengsek itu dengan kata kata.

Pria itu melangkah ke arah Tania, lalu, menarik rambut Tania kebelakang, hingga menengadah.mencengkram pipinya, dan memaksa Tania meminum 3 ramuan itu.

"Ohokk.... Kumohon berhen...ohokk..."

Tania yang tersedak, tak dihiraukannya. Ia terus mencekokan ramuan itu kemulutnya.

Tania mencoba memuntahkan kannya, namun lehernya tercekat oleh cekikan Adrian.

" Berani kamu memuntahkan kannya, maka nyawamu akan melayang."

Tak beberapa lama, efek obat tidur itu mulai bekerja. Adrian melepaskan cekikan nya itu. Dan meninggalkan Tania sendiri

"Sepertinya, sudah mulai bekerja.
Semua nya! Tinggal kan tempat ini, sebentar lagi monster itu akan datang." Perintah adrian.

"Kumohon jangan datang, kumohon jangan datang, kumohon..." Gumam Tiana pelan.

Rasa kantuk yang luar biasa mem buat ia menggigit bibirnya sendiri sampai berdarah. Ia tak mau sampai tertidur, dan berakhir membenci orang yang ia cintai.
...

...

. . .

(Braaakkk. ....!!!)

Suara pintu yang di dobrak paksa

Tap... tap... tap...

Langkah kaki berjalan ke arahnya

Tania yang terkantuk, tak bisa berbicara dengan jelas.

"Tania!!!tania!!!! Tania kau tak apa apa?!!!''

Tanya Chris hawatir. Sambil melepaskan ikatan Tania

"Per....gi..... Per...gi.... Aku , tak mau... Melihat kak..ka.

Ku mohon, per...gi"
Ucap Tania tertatih, matanya terpejam, namun airmata deras mengalir di pipinya.

To be continued...