lelaki berjubah

7K 831 5
                                    

Sudah seminggu pencarian kak Chris dilakukan, tapi hasilnya nihil semua. Yang ada hanya laporan laporan palsu, yang hanya menginginkan imbalan emas.
Padahal sudah berjanji, akan terus bersama ku. Tapi apa? Janji lelaki memang tidak bisa di percaya!

Tok tok tok

"Nona, nona! Sudah waktunya makan siang. "Panggil Monic

"Bawakan saja ke kamar ku"

Jujur saja, sebenarnya sangat sulit untukku untuk mengunyah makanan.setiap sesuap nasi yang ku telan, hatiku terasa sesak mengingat kakakku di luar sana yang tak tahu kabar nya. Jadi, meski ku paksakan, Aku hanya sanggup makan seperempat dari porsi ku yang biasa.

"Nona, anda makan sedikit sekali. Kalau seperti ini, Anada akan sakit lagi nona ku." Keluh Monic

"Justru kalau aku makan yang lebih dari itu, aku merasa akan keluar lagi semua isi perutku. "

"Haaahh.... Setidaknya, buahnya juga dimakan nona."

Aku hanya tersenyum pada Monic. Tampak dengan jelas Monic sangat khawatir.

Karena sudah siang, biasanya aku meminta keluar untuk jalan jalan ke kota. Tapi sebenarnya, itu hanya alasan ku saja untuk mencari kak Chris . Memang para pengawal senantiasa menemani ku. Jadi Itu tak terlalu buruk.

"Ayah, aku ingin belanja ke luar ya?"

"Iya, sayang. Hati hati"ucap kedua orang tua Tania

POV orang tua Tania

"Lihat sayang. Semenjak kepergian chris, rumah kita terasa lebih damai kan?" Ucap ibu

"Theresia, yang kamu lihat belum tentu itu kebenaran nya"

"Apa maksudmu bicara begitu? Kau lihat, anak kita Tania? Dia sangat gembira sekarang,  dan sering jalan jalan keluar. Itu baik untuk nya"

"Terserah kau sajalah, aku katakan hal sebenarnya pun kau takkan paham, akhir akhir ini kau kurang peka pada anakmu sendiri."

"Haaahh... Bicara dengan mu membuat palaku jadi pusing! Aku ke kamar saja!

Brakkk...!!!

Di banting pintu kuat kuat oleh ibu

"Theresia, apa selama ini kau tak tahu, setiap malam anakmu itu susah sekali untuk tidur. Tiap malam selalu menangis diam diam di dalam selimut nya. Saat pagi pun, mata sembab Tania kita selalu terlihat di wajahnya. "
Alex terduduk melihat keluar jendela.

"Chris, dimana kamu sebenarnya, nak..."

Di jalan yang di tutupi salju, tania pergi ke berbagai toko dengan pengawalnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jalan yang di tutupi salju, tania pergi ke berbagai toko dengan pengawalnya. tapi,  Jangankan membeli, dia hanya melihat lihat ke dalam toko dan menatap dengan pandangan kosong. Setiap dia berkeliling toko, dia hanya fokus pada jalan dan gang di sekitar nya. Berharap menemukan petunjuk keberadaan kakak nya.

"Nona, anda sudah seminggu ini berkeliling toko. Tapi, tak ada sesuatu kah yang ingin anda beli?" Tanya salah satu pengawal

"Aku hanya mencari sesuatu yang sangat berharga..."
Pandangan Tania masih fokus melihat sekeliling jalan

Kerumunan orang lalu lalang membuat Tania kesulitan untuk bergerak.
Tanpa sadar, Tania terpisah dari pengawalnya. Tania melihat sekeliling, dia sepertinya terbawa ke tempat yang asing baginya.

Terasa sekali, ini daerah yang rawan akan kejahatan. Bisa di rasakan nya tatapan tatapan orang itu yang mengintai mangsa yang lemah  yang mudah di perdaya.

Tania terus berjalan menjauh dari tempat itu. Tapi tak semudah yang di bayangkan. Sekelompok orang seperti mengikuti Tania. Mereka membuntuti nya, sengaja menggiring Tania ke tempat sunyi.

"Astaga... Apa yang harus ku lakukan? Ini tempat apa sih,,, seandainya ad kak chris disini. Kak Chris, kamu dimana, tolong aku...."

Langkah Tania berhenti di jalan buntu. Tak ada celah untuk kembali.

Empat orang pria besar itu terkekeh melihat Tania yang ketakutan

"Hahaha.. gadis cilik, ikut sama om yuk, om punya hadiah untukmu" ucap laki laki botak dengan perut buncitnya .

"Heiii,,, kau hanya punya 2 pilihan, ikut kami sekarang, atau lakukan disini saja. Aku sarankan, pilihan kedua. Lebih cepat lebih baik." Ucap Pria kurus itu sambil memainkan tali yang di pegang nya.

Tania tak sanggup berkata kata apalagi berteriak. Kakinya mati rasa, gemetaran dan keringat dingin di sekujur tubuhnya.

"Ka kalian tak tahu, siapa aku? Aku putri dari penguasa wilayah ini! Arthania de Altera lexius. Kalian akan menerima ajal kalian jika berani menyentuh ku!"

"Aarrgghh... Banyak omong kau gadis kecil!!!"
Orang itu melayangkan tangannya , hendak memukul Tania.

"(Crashh....)"

Sebelum tangannya menyentuh pipi gadis itu, tangan si bandit putus tiba tiba. Mengeluarkan darah yang tak henti mengalir .

"Ghaaaaaahhhhh...!!!tangan ku!!tanganku!!!aaarrrgghhh"

Para bandit yang melihat kejadian itu tersungkur ke tanah, wajah pucat pasi terlukis di wajah mereka.

"Apa ini? Siapa yang melakukan ini?"

" Hey!!! Keluar kau dasar pengecut! Berani main belakang? Hadapi kami! Akan ku perkenalkan kau dengan yang namanya neraka!!!"

"(Sraaattt...)"

Sesosok manusia berjubah hitam muncul di hadapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesosok manusia berjubah hitam muncul di hadapan mereka.

"Si.... Siapa kau?"tanya si bandit

Lelaki berjubah itu hanya diam menatap tajam bandit-bandit itu

"Ahhh.... Kau ya? Pengecut yang menyerang teman kami?"

"Oh... Anak ingusan seperti mu berani cari masalah rupanya"

"Cih, kalian akan mati di tangan ku" gumam si laki-laki berjubah

Tania, yang sejak tadi melihat, diam terpaku melihat sosok berjubah di hadapan nya.

"Ka.... Kakak...???"




To be continued....

my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang