Goyah

6.9K 859 7
                                    

"ka...kakak..."

Seketika air mata mengalir di pipi Tania. gadis itu mencoba bangkit meski gemetar masih terasa di kedua kakinya.
Lelaki berjubah itu terdiam sejenak...
Wajahnya tertunduk , tak mengucapkan sepatah katapun.

Sementara itu, para bandit memanfaatkan kesempatan untuk pergi dari sana.

Lelaki berjubah langsung tersadar dari lamunannya

"Sial...!!!!" Lelaki itu langsung mengejar mereka

"Berhenti disana atau aku akan melukai tanganku ini" Tania mengambil pisau yang tergeletak di dekatnya

"Apakah mengejar mereka lebih penting dari pada adikmu sendiri?"
Teriak Tania yang masih menangis

"Kau ... Kau jangan gila nona muda, aku tak paham maksudmu" ucap lelaki itu tergagap

"Aku bahkan tak mengenalmu" ucap lelaki itu sambil memalingkan wajahnya

Tania bejalan tertatih menuju si lelaki. Di tariknya tangan si lelaki, hingga berhadapan dengannya. Tudung yang sedari tadi menutupi wajahnya, ia tarik dengan paksa.

"Benar, kau benar kakakku! Kakakku Chris .... Huwaaaa...... Hiks hiks... Huwaaaa...!!!!!

Tania menangis menjadi jadi .
di peluknya tubuh tegap Chris kakaknya.

Tangan Chris yang ingin membalas pelukan adiknya itu terhenti.
Di lepaskan nya perlahan pelukan adiknya. Dan hanya senyuman yang terlihat di wajah kakaknya.

"Tania, bisakah kau jadi adik yang baik? Dan jangan membuat ku selalu khawatir karena kebodohan mu itu?"
Ucap chris

"Dan apakah kakakku ini bisa jadi kakak yang baik, yang pergi dari rumah seenaknya meninggalkan adik tercinta nya?"balas Tania cemberut

"Hahaha.... Kau memang adikku yang paling manis, aku sangat bersyukur mendapat kan adik yang sangat perhatian seperti mu"
Ucap Chris sambil mengusap rambut adiknya

"Kalau kakak merasa bersyukur, berhenti lah keras kepala, dan ikut bersama ku sekarang" Tania menarik tangan Chris untuk pergi bersama nya.

"Maaf kan kakakmu yang jahat ini"

"Iya! Kau memang jahat dan keras kepala"

"Untuk sekarang, bisakah kau menunggu sebentar lagi? Ada yang harus aku lakukan" sambil berlutut memegang tangan kecil adiknya

"Kau memang kakak yang menyebalkan! Aku heran kenapa aku bisa menyukai kakak yang keras kepala seperti mu"
sekuat tenaga Tania menahan air matanya agar tak jatuh lagi. Karena dia tau, setiap kali ia menangis, kakak nya terlihat sangat menderita.

"Aku juga heran, kenapa aku menyukai adikku yang cengeng bodoh dan ceroboh ini"

Senyuman terukir indah oleh kakak beradik itu.

"Aku masih harus mencari dalangnya. Aku sudah menemukan beberapa bukti , namun masih belum cukup untuk menangkap nya." Jelas Chris

"Jangan bilang ini karena rumor itu??!"

Chris mengangguk pelan

"Sudah berapa kali ku katakan kak? Meski dunia memusuhi mu, menuduh mu aku akan tetap disisi mu dan mempercayai mu. Kau tak percaya itu?"

"Aku tahu, dan aku percaya padamu. Tapi, aku tak bisa diam saja melihat orang orang menginjak injak harga diri keluarga kita. Aku tak mau nama keluarga ku yang baru menjadi kotor karena rumor mengerikan dari orang itu"

"Orang itu? Kakak sudah tau pelakunya? "Tania terkejut dengan penjelasan kakaknya

"Siapa orang itu kak? Katakan padaku! Cepat!" Tanya Tania

my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang