bibit possesif

7.6K 808 35
                                    

Karena ingatanku ku sudah pulih,  aku bisa bernafas lega. Jujur, aku merasa aga tak enak dengan Tania asli, seharusnya dia bisa menikmati semua ini. Ibunya, ayahnya, keluarga nya. Semua mencintainya. Kuharap, kau melihat kebahagiaan itu dari mataku ini, Tania.

"Tania,,,,? Kau tak apa nak? Makananmu tak habis. Apa rasanya kurang enak?" Tanya ayah

"Sayang, apa kau merasa sakit di suatu tempat?" Tanya ibu juga

"Tidak ayah, ibu. Hanya saja Tania aga sedikit lelah.
Ngomong ngomong, Tania tak melihat kak chris. Kakak dimana?"

"Kakak mu menginap di luar, ibu sudah mencoba menahan nya. Tapi tetap tak berhasil"

"Chris bilang, dia tak mau membuat mu tambah sakit. Karena terakhir kali kau melihatnya, kau jatuh pingsan. Dia takut kalau kau melihatnya, akan memperburuk kondisi mu." Jelas ayah

"Tapi, chris itu sangat perhatian sekali pada adiknya. Dia selalu datang setiap kali kau tertidur. Dan selalu membawa bunga. Astaga... Andai ibu punya kakak yang perhatian seperti itu."

"Ekheemm...!!! Istriku, apakah sosokku ini kurang perhatian padamu? Sampai kau ingin punya kakak segala" gerutu ayah

"Sayang ku seperti nya marah? Tania, bersyukur lah kau punya kakak yang penyayang seperti itu. Tapi kelak, saat kau memilih pasangan, jangan memilih yang suka pencemburu ya.
Ibu tak bisa membayangkan akan ada perang dunia antara suamimu dan kakak iparnya  kelak. Hohoho.... Pasti seru sekali!"ledek ibu

"Ibu, itu masih sesuatu yang sangat jauh. Aku masih belum mau memikirkan nya" jawab Tania malas

"Sayang, pernikahan mungkin jauh, tapi kalau pertunangan tak akan lama lagi"

(Clangggg)

Seketika, garpuku langsung terjatuh dari genggaman ku

Sial, aku tak memikirkan kejadian ini!  Tania memang akan bertunangan di sekitar usia 11 atau 12 tahun.
Tapi masalah nya...

SIAPA COWOK YANG AKAN JADI TUNANGAN KU NANTIII?!!!

Uugghh... Kenapa aku bisa lupa, siapa orangnya? Pokoknya harus aku gagal kan!

"Tania/Tania???" Tanya ibu dan ayah berbarengan

"Ah! Iya ?? Maaf, Tania agak melamun
Hehehe"

Aku harus cepat mengingat nya. Dan akan ku buat dia membatalkan rencana pertunangan ini.

"Ayah, ibu. Tania sudah selesai makannya, Tania mau ke taman dulu ya"

Tania pamit pada orang tuanya.
Segera berlari menuju taman.

Ditaman, ia hanya memetik beberapa bunga, melepaskan helai demi helai kelopak bunga yang baru di petiknya sampai habis, lalu memetik lagi bunga bunga itu, dan melepaskan lagi kelopak bunganya.
Sungguh ke gabutan yang hakiki

Srak... srak.....

Suara berisik seperti nya berasal dari pohon bdi belakang nya

"Siapa itu!!!?"

Tak ada jawaban

"Turun atau kau akan menyesal "

Masih tak ada jawaban

Tania mengambil kerikil kecil, dan melemparkannya ke atas pohon itu.

(Tak..!!!)

"Ouch....,!!!

Terdengar suara teriakan kecil dari sela dedaunan.
Dan nampak seorang lelaki dengan rambut hitam diantara sela ranting itu.

"Kakak?..."ucap Tania pelan

my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang