go to school

4.6K 571 25
                                    

Pagi hari yang cerah, di kediaman keluarga Alexis aku dan kakak  sedang sibuk mempersiapkan mengepak baju ke dalam koper .

'Aku ingin kabur dengan kakak.'

Hahaha...

No... Cuma bercanda. Aku dan kakak hanya mempersiapkan pakaian yang akan di bawa ke akademi. Dan beberapa pelayan mempersiapkan sisanya.

Karena banyak hal yang terjadi beberapa tahun lalu, kakakku melakukan pendidikan nya secara pribadi di rumah. Tentu saja itu juga di awasi oleh dewan pendidikan dan guru yang terpercaya tentu nya.

Syukurlah, di tahun ini kakakku bisa melanjutkan pendidikan nya di  tingkat 4 di akademi sihir .Dan aku akan memasuki semester awal ku di tingkat pertama. Aku memasuki akademi yang sama dengan kakak ku. Aku harus mengawasi nya dari para singa betina . Kesucian kakak ku, aku akan menjaga nya.

Segera setelah semua di kemas, tentu kami berpamitan dulu dengan orang tua kami.

"Tania, ayah rasa kau masih terlalu kecil untuk ke akademi nak."

" Ayah, jangan singgung soal badan ku yang kecil. Aku sudah cukup umur untuk ke akademi."

"Bersikaplah sopan pada orang orang di sana, jangan berlarian sambil mengangkat rokmu, jangan teriak tak jelas, makanlah dengan sopan, jangan memakan lagi makanan yang sudah jatuh, jangan bertengkar terus dengan kakak mu , jangan...."

"Ibu,kenapa ibu hanya menceramahi ku sedangkan kak chris tidak ? " Protes ku

"Untuk apa? Kakakmu ini sudah sangat baik. Sebagai ibu, aku memberimu tugas mengawasi adikmu yang sembrono dan tak tau tatakrama ini. Chris, ibu percayakan Tania padamu." Ucap ibu sambil mengelus rambut chris

"Baik, ibu."

" Chris, sebagai seorang lelaki ayah tau,  banyak  wanita yang akan mengejar mu di sana. Karena dulu saat seumuran mu pun ayah sangat populer(ekhem). Tapi, tolong lebih perhatian adikmu ini. Bimbing dia agar dia menjadi anak baik dan pintar seperti mu. Serta, singkirkan serangga yang berani mendekati adikmu."

"Baik ayah. Prioritas ku adalah adikku, jadi tak mungkin aku tertarik dengan yang lain. Akan ku pastikan, tak ada satupun serangga berani mendekati adikku." Ucap Chris

"Ayolah semuanya... Apa di mata kalian aku ini hanya pembuat onar?"

Semua langsung menatap Tania dan mengangguk

"Eugh... Sakit tapi tak berdarah"

"Kenapa?apa yang berdarah Tania?" Tanya Chris tersenyum

"Tak ada! Bukan apa apa, Kakak menyebalkan!!!"

"Kalian jangan sering bertengkar di sana. Tania, jangan lupa jaga sikap. Chris, tolong bantuannya ya. Sudah cepat naik, nanti malah telat upacara pembukaan" kata ayah

"Baik ayah, ibu" ucap ku dan kak Chris

"Aku mencintai mu ayah, ibu"
Ucapku sambil mencium pipi mereka

" Bagaimana dengan ku? Adikku juga mencintai kakaknya kan?" Tanya Chris memelas

"Tidak, kakak menyebalkan! "

"Sungguh? Hah, sayang sekali adikku membenciku. Aku jadi tak bisa membelikannya puding"

"....ti tidak kakak, aku paling mencintai mu. Belikan aku puding, ya!"

"Haah, nilaiku ternyata masih lebih rendah daripada puding"

"He...he..."

Pembicaraan yang menyenangkan sebelum berangkat. Aku sangat menikmati nya.

my brother will become a villain, im not allowed!!!  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang